*Happy Reading*
***
**
*Felix menatap pantulan wajahnya di cermin. Bibir mengkilat dengan sedikit polesan lipgloss. Rambut coklat yang tersisir rapi ke belakang. Baju seragam yang terlihat rapi tak meninggalkan jejak kusut sama sekali. Dari badannya juga tercium parfum yang terkesan lembut.
Felix menggelengkan kepalanya dengan senyum mengejek yang ia tunjukan pada pantulan bayangannya sendiri. Ia merasa konyol. Yang didepannya bukan dirinya sekali.
Ia yang biasanya adalah siswa yang sangat cuek dengan tampilannya. Yang penting, ia berangkat ke sekolah, duduk di bangku paling belakang, lalu tidur sampai bel pulang sekolah. Jika tidak ia akan memilih membolos di rooftop bersama teman-teman gengnya sampai bel pulang sekolah.
Oh, jangan lupakan juga ia juga sesekali ikut duel dengan geng sekolah lain. Ia black hours di gengnya.Tapi hari ini semua pantulan bayangannya adalah kebalikan dari seorang Lee Felix si cuek. Alasannya?
Hwang Hyunjin. Si anak baru yang pindah ke sekolahnya, atau lebih tepatnya lagi kini menempati bangku paling depan di kelas Felix. Hyunjin pindah satu minggu yang lalu. Dan sejak saat itu, dunia Felix berputar balik.Tak ada lagi si kucel Felix, si tukang bolos Felix, si pembuat onar Felix, si tukang tidur Felix, si tukang telat Felix. Tak ada lagi Felix yang urak-urakan. Kehadiran Hwang Hyunjin yang tampan dan pintar membuat dunia Felix kini bersinar.
Felix ingin Hyunjin melihatnya yang bersinar. Bukan sebagai Felix si urakan. Maka dari itu Felix merubah hampir semua aspek dalam hidupnya.
Contohnya saja bibir Felix yang biasanya ia gunakan menyesap puntung rokok, kini terlihat mengkilap dan merah muda setelah ia membubuhkan lipgloss yang ia beli kemarin.
***
**
*"Lix?" Sapa seseorang yang sangat dikenal Felix, saat Felix melintas melewati lelaki itu.
"Ya Tuhan! Aku hampir tak mengenali mu!" Sunwoo menutup mulutnya sendiri.
Terlalu tak percaya dengan penampilan Felix dari yang biasanya. Ia bahkan hampir tak mengenali Felix.
"Apa sih?" Ucap dingin Felix dengan tangannya yang ia selipkan di kantung celananya.
"Kenapa kau bisa begini sih?" Tanya Lucas, teman se geng Felix juga. Tak jauh berbeda dengan Sunwoo, ia juga tak kalah kaget dengan penampilan baru Felix.
"Bukan urusan kalian! Cepat masuk ke kelas sana! Sebentar lagi bel. Belajar yang benar!" Ucap Felix sebelum membawa kakinya pergi menjauh dari gerombolan gengnya yang masih melongo tak percaya. Apa lagi setelah Felix merampungkan ucapannya.
"Dia bukan Felix! Felix tak mungkin menyuruh kita belajar" ucap Mark yang masih melihat punggung Felix yang semakin menjauh.
***
**
*"Hwang Hyunjin!" Panggil Felix, membuat si pemilik nama menoleh padanya dengan tatapan bertanya.
Semua siswi yang mengelilingi Hyunjin otomatis berjalan mundur saat Felix menatap mereka seolah mengusir.
"Ya, Felix? Ada apa?" Tanya Hyunjin dengan senyum tampannya.
Hampir saja Felix menjerit saking senangnya bisa melihat senyum tampan Hyunjin dari jarak sedekat ini.
"Ikut aku!" Perintah Felix. Ia berjalan lebih dulu dan diikuti Hyunjin tanpa protes.
***
**
*"Hm.. ada yang ingin kau katakan pada ku, Felix?" Tanya Hyunjin dengan masih memasang senyum tampannya yang tanpa sadar membuat Felix menggeram dalam hati.
"Kau tau aku kan?" Tanya Felix dengan nada dinginnya.
Felix melipat kedua tangannya di depan dada. Seolah ingin membuat Hyunjin terintimidasi.
"Tentu aku tahu!" Hyunjin terkekeh kecil. Merasa geli dengan pertanyaan teman sekelasnya itu.
"Lee Felix, si pembuat onar, si urakan, si tukang bolos, dan si preman sekolah. Kau tahu kan?" Ucap Felix dengan memperlihatkan senyumnya yang lebih tepat disebut seringai tajam.
Hyunjin terdiam sesaat. Senyum tampan yang sejak tadi bertahan di bibir Hyunjin perlahan tapi pasti meluntur. Mata Hyunjin bergerak gelisah.
"Apa aku membuat kesalahan?" Tanya Hyunjin sehati-hati mungkin. Ia tahu kok reputasi Felix. Sudah menjadi rahasia umum.
"Ya. Kau membuat kesalahan Fatal, Hwang!" Felix tertawa kecil yang terlihat menyeramkan.
"Hm.. boleh ku tahu apa kesalahan ku?" Tanya Hyunjin dengan sedikit bergidik ngeri mendengar suara tawa Felix.
"Salah mu? Kesalahan mu adalah kesalahan terfatal yang pernah ku terima. Dan aku tak yakin kau bisa membayar kesalahan mu" ucap Felix dengan nada meremehkan.
"Hm.. setidaknya beri tahu aku apa kesalahan ku" balas Hyunjin.
"You make me glow!" Felix menatap tajan tepat di mata Hyunjin.
"Apa?" Hyunjin mengerjabkan matanya tak mengerti.
"Berani-beraninya kau membuat ku tertarik pada mu. Kau bukan apa-apa dibanding para lelaki yang menyatakan perasaannya pada ku sebelumnya. Kau cuma anak baru di kelas ku. Berani sekali kau membuat ku mau susah payah memperbaiki penampilan ku hanya untuk mu?!" Felix melangkah mendekat ke Hyunjin hingga hanya meninggalkan hanya beberapa jengkal saja jarak diantara mereka.
"Fe.. Felix.." ucap terbata Hyunjin setelah Felix mendekatkan wajahnya di perpotongan leher Hyunjin dengan sedikit berjinjit.
"Kau tahu siapa aku kan? Bagus lah! Karna jangan harap kau bisa berdekatan dengan pria atau wanita manapun jika kau masih mau aman!" Bisik Felix tepat di depan telinga kanan Hyunjin.
Setelahnya Felix menjauhkan dirinya. Merasa semakin senang saat Hyunjin berdiri mematung ditempatnya.
"Dan jangan sampai kau memperlihatkan senyum tampan mu pada siapapun selain aku. Kau tahu aku kan, Hwang Hyunjin?" Lanjut Felix dengan sudut bibirnya terangkat yang membentuk smirk.
Felix melangkahkan kakinya meninggalkan Hyunjin yang masih berdiri mematung. Sepertinya lelaki itu shock berat.
Bagus lah!
Felix tak usah repot-repot lagi mengancam lelaki tampan itu agar tak ganjen pada orang lain selain dirinya!
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!