SWITCH (2)

4K 380 112
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Cup! Cup! Cup!

Changbin menggeram terganggu oleh aktifitas seseorang yang tak henti menaburi kecupan kecil pada wajahnya. Lelaki yang lebih muda darinya kini mengukung tubuh Changbin dengan kedua lengannya yang menyangga tubuhnya agar tak menekan tubuh Changbin yang berbaring dibawahnya.

"Selamat pagi, kesayangan!" Bisik orang itu tepat di sebelah telinga Changbin.

Dengan sedikit rasa tak rela, Changbin membuka matanya yang masih terasa lengket. Wajah Felix yang pertama kali dilihatnya.

Cup!

Felix mendaratkan bibirnya di atas bibir Changbin lalu melumatnya lembut. Changbin memukul lengan Felix saat nafasnya mulai memendek akibat ciuman mendadak dari kekasihnya itu. Felix menurut.

Dilepasnya bibir Changbin dari pagutannya. Felix tersenyum lebar saat netranya bertemu dengan netra Changbin yang menatapnya seolah bertanya.

"Good morning, sunshine" sapa Felix sebelum sekali lagi mendaratkan kecupan hangatnya di dahi Changbin.

"Kau kenapa sih, Lix? Pagi-pagi sudah seperti ini" Changbin bertanya.

"Tak apa. Memang tak boleh membangunkan kekasih ku sendiri dengan cara romantis?" Felix terkekeh kecil. Satu tangannya mencubit gemas hidung mancung Changbin.

"Romantis apanya? Yang ada aku geli!" Sungut Changbin yang kini menegakan badannya bersandar di kepala kasur.

"Sudah, sudah, sana hyung mandi. Aku sudah siapkan air hangat tadi. Ah! Atau mau ku mandikan saja?" Felix memamerkan seringainya yang terlihat menggelikan dimata Changbin.

Buru-buru, Changbin turun dari kasurnya lalu berlari ke belakang pintu untuk mengambil handurnya. Changbin sudah berhasil membuka pintu sebelum Felix mengikutinya dari belakang lalu dengan kencang meremas pantatnya yang terbungkus celana pendek selutut.

"Aww!!" Ringis Changbin, sementara si pelaku pengeremasan pantatnya sudah kabur dari kamar.

"LEE FELIX SIALAN!!" Teriak Changbin yang masih berdiri mematung di kamarnya.

Felix terkekeh kecil mendengar teriakan kekasihnya. Bahkan Jeongin, Seungmin, Minho, Woojin, Jisung dan Chan menatap Felix dan kamar Changbin secara bergantian.

"Kau apakan Changbin hyung lagi sih, hyung?" Tanya malas Jeongin yang memakan roti bakarnya.

"Tidak lebih kok. Hanya membangunkannya dengan cara romantis" balas Felix dengan mulut penuh roti bakar yang ia curi dari piring Minho.

"Ck! Buat sendiri!" Protes si empunya roti bakar.

***
**
*

Cklek!

Changbin memutar kepalanya ke arah pintu yang kini tengah berdiri Felix dengan sepiring roti bakar ditangannya. Lelaki itu tersenyum lebar hingga menambah kadar kemanisannya.

Felix berjalan melewati Changbin untuk menaruh piring roti bakar itu di meja nakas kekasihnya. Setelahnya, Felix berjalan ke arah Changbin lalu memeluk lelaki yang lebih pendek beberapa centi darinya itu dari belakang.

"Hyung sudah selesai?" Tanya Felix disamping telinga Changbin. Pipinya bahkan menempel di pipi Changbin yang masih mengancingkan kemeja hitamnya.

"Sudah" jawab singkat Changbin.

"Bagus. Aku bawakan roti bakar untuk sarapan mu. Aku sendiri yang buat" Felix menggenggam tangan kanan Changbin lalu mendudukan yang lebih tua di kasur Chan sementara dirinya mengambil piring yang tadi ia bawa.

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang