BERAT

5.6K 506 62
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

"Hyung, aku yang akan menggendong mu!" Ucap Felix yang kini bersiap berjongkok di depan lelaki yang lebih tua di depannya.

"Naik!" Minho menahan pundak Felix lalu berjongkok di depan lelaki koala itu.

"Tidak hyung! Kaki mu masih belum pulih betul!" Tolak Felix.

Ia tahu betul jika kaki Minho masih belum sepenuhnya sembuh pasca cidera yang dialaminya beberapa bulan lalu. Hanya saja lelaki 4D itu tak mau memperlihatkan kesakitannya pada member lain. Yang tahu hanya ia dan Hyunjin saja. Itupun saat mereka latihan dance bersama.

"Cepatlah!" Ucap Jisung yang menjadi MC.

Semua member sudah menggendong pasangan mereka masing-masing. Hanya tinggal mereka berdua. Minho menarik Felix hingga lelaki yang lebih muda naik ke punggungnya.

Dengan menahan sakit di sendi kakinya, Minho mengangkat satu kakinya dengan Felix yang ada di punggungnya. Felix dengan jelas bisa melihat raut kesakitan Minho, membuatnya meringis juga.

"Hyung, tunggu sebentar lagi" bisik Felix.

Sebisa mungkin ia tak bergerak sedikitpun yang bisa membuat Minho semakin kesakitan. Semoga saja cidera Minho tidak semakin parah setelah ini.

***
**
*

"Masih sakit hyung?" Tanya Felix dengan ekspresi yang mengerut nyeri.

Tangan kecilnya menekan kantung es yang dibawanya dengan diam-diam dari ruang kesehatan, ke kaki kiri Minho. Sementara yang lebih tua duduk bersandarkan tembok kaca dingin ruang latihan.

Setelah menyelesaikan rekaman The 9th, Felix menyeret Minho ke ruang latihan lalu berlari ke ruang kesehatan untuk mengambil kantung es. Ia tahu bagaimana sakit yang ditahan Minho sejak menggendongnya tadi. Maka dari itu, Felix yang merasa bersalah, diam-diam membawa ke ruang latihan untuk mengobati Minho.

"Sudah lebih baik kok. Sudah lah, Felix!" Minho menyingkirkan kantung es yang sudah mulai mencair di telapak tangan Felix yang terasa dingin.

"Lihat! Tangan mu jadi merah begini!" Minho menggosok-gosok telapak tangan dingin Felix dengan tangannya sendiri dan sesekali meniupnya.

"Maaf ya hyung" ucap Felix dengan menundukkan kepala. Sedih dan tak enak menjadi satu.

"Tak apa. Lagi pula hanya nyeri sedikit" Minho terkekeh melihat ekspresi sedih Felix.

"Kalau kau kesakitan, bilang saja pada ku. Jangan memendam sendiri. Mengerti hyung?" Ucap Felix dengan menggenggam tangan Minho.

"Iya, iya bocah!" Minho mengacak-acak rambut karamel Felix dengan gemas.

Krruuyuuk..

"Aku lapar! Belikan burger!" Ucap Minho dengan memegangi perutnya yang baru saja berbunyi keras.

"Hahaha.. baiklah. Ayo! Aku traktir!" Felix membantu Minho berdiri.

"Begini saja!" Minho menahan tangan lembut Felix saat koala itu akan menarik tangannya dari genggaman Minho.

Tangan mereka saling menggenggam membuat pipi Felix memerah. Bohong jika ia mengatakan ia tak suka. Karna sebenarnya perlakuan manis si gila Minho akhir-akhir ini padanya membuat hatinya menghangat.

Salahkah jika Felix menyimpan rasa pada lelaki yang disukai sahabatnya sendiri?

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang