*Happy Reading*
***
**
*Hyunjin membenarkan letak dasi hitamnya yang sedikit miring yang melingkar dilehernya. Mata Hyunjin fokus menatap mobil hitam didepannya yang berplat nomor 1 yang ia iringi dengan mobil hitam yang dikendarainya bersama keempat ajudan presiden lainnya. Sementara disepanjang jalan, masyarakat telah berjejer menunggu mobil presiden lewat didepan mereka.
Iring-iringan tak hanya mobilnya saja, tapi ada empat motor polisi yang berjaga di depan, belakang, dan samping kanan kiri mobil presiden. Juga empat mobil dibelakangnya yangbditumoangi mentri serta ajudan negara. Sorak sorai masyarakat bahkan mampu mengalahkan sirine polisi yang membuat kupingnya pengang.
Dari kaca mobilnya, Hyunjin bisa melihat presiden yang membuka kaca mobil lalu melambaikan tangannya dengan ramah pada masyarakat yang menunggunya di sepanjang jalan. Bibir Hyunjin sedikit tertarik ke atas melihat bagaimana masyarakat begitu mencintai presiden mereka.
"Roger!"
Hyunjin dan para ajudan lainnya serempak membagi fokus mereka dari presiden mereka dan panggilan yang masuk lewat in-ear yang tersambung di telinga kanan mereka masing-masing.
"10 menit lagi mobil presiden akan sampai di istana negara, persiapkan diri kalian sebelum presiden membuka pintu mobil. Lindungi presiden melebihi tanggungjawab kalian melindungi diri sendiri" ucap pimpinan ajudan lewat in-ear yang dipakai Hyunjin dan semua ajudan presiden.
"Baik!" Ucap serempak semua ajudan presiden lewat mic yang tersambung langsung ke pos pengamanan presiden.
Hyunjin dan para ajudan menegakan badan, bersiap untuk melaksanakan tugas menjaga kepala negara mereka.
***
**
*Hyunjin melarikan langkah kakinya memutar mobil untuk segera berdiri di depan pintu belakang mobil orang nomor satu di negaranya. Dengan sedikit membungkuk, Hyunjin membuka pintu mobil untuk presiden. Lewat ujung matanya, Hyunjin masih bisa melihat langkah kaki presiden yang sudah berjalan menjauh dari mobil. Setelahnya, Hyunjin menutup pintu mobil berplat nomor 1 itu.
"H1, kembali ke barisan!" Ucap pimpinannya dari in-ear ditelinga Hyunjin.
Saat bertugas, semua ajudan memiliki nama panggilan masing-masing diluar nama asli mereka. Nama panggilan itu mereka dapat tidak dengan cara sembarangan. Tapi mereka harus dilatih khusus hingga tahap mereka pantas untuk menjadi pengabdi kepala negaranya.
"Baik!" Ucap Hyunjin tegas.
Hyunjin memutar langkahnya kembali ke barisan para ajudan yang sudah berdiri di belakang rombongan presiden dan para mentrinya yang akan melaksanakan rapat bulanan.
***
**
*Hyunjin membungkuk hormat saat mobil presiden mulai berjalan pergi dari lobi istana negara. Kali ini tugas Hyunjin selesai untuk hari ini. Kini giliran ajudan lainnya yang akan mengiringi mobil presiden kembali ke kediamannya. Esok, gilirannya lagi untuk mengawal presiden dalam kunjungannya ke daerah provinsi.
"Team A, kalian sudah menjalankan tugas dengan baik. Kembali ke markas dan selamat beristirahat"
"Baik!" Ucap team A dengan serempak. Setelahnya, barusan team A membubarkan diri setelah ketua team A memberi aba-aba.
***
**
*"Oh, Hyunjin, baru pulang ke asrama?" Tanya Baekho, senior Hyunjin saat di akademi militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!