*Happy Reading*
***
**
*Brak!
Felix terjingkat kaget hingga ia hampir menjatuhkan tumpukan kotak makan siang untuk peserta mahasiswa baru. Matanya membola begitu mendapati Dino, senior yang menjabat sebagai wakil ketua panitia kini tengah tersungkur di lantai dengan sudut bibirnya yang berdarah.
"Aish! Brengsek!"
Dino berdiri lalu menerjang seorang mahasiswa baru yang terlihat sekali menantang pada Dino. Lelaki bername tag Yang Jeongin itu memamerkan seringainya dengan mata tajamnya yang menatap berani pada Dino yang kini mencengkeram kerah bajunya.
Beberapa mahasiswa juga senior mencoba melepaskan cengkeraman kuat Dino pada Jeongin. Ada pula yang memanggil Bang Chan, si ketua panitia yang ada di gedung auditorium.
"Apa masalah mu, brengsek?!" Ucap Dino dengan gigi yang bergemeletuk. Rahangnya mengeras dengan mata yang menatap tajam Jeongin.
"Ku fikir satu-satunya yang punya masalah disini adalah kau" tantang Jeongin membuat Dino sekali lagi mengeratkan cengkramnya tangannya pada kerah Jeongin.
Jika tak ada mahasiswa baru dan senior yang menahan tangan Dino, bisa dipastikan Jeongin kini sudah tercekik kerah kemejanya sendiri karna ulah Dino.
Felix bergidik ngeri dari tempatnya berdiri yang letaknya agak berjauhan dari sumber keributan. Ia paling tak suka dengan perkelahian. Tapi seolah ada lem super yang menempel di bawah sepatunya, kaki Felix tak mau bergerak se inchi pun untuk menjauh dari tempat itu.
"Apa kau sedang melawan senior mu, bocah?" Ucap sengit Dino.
"Ya. Aku sedang melawan orang mesum seperti mu" ucap enteng Jeongin.
Bisikan-bisikan semua yang berkumpul melingkari mereka mulai terdengar. Diantara mereka ada yang tak mengerti dan ada pula yang membenarkan tindakan Jeongin.
Ah, benar juga, jika Felix ingat-ingat kembali, Dino memang sering sekali melakukan kontak fisik berlebihan pada sebagian besar mahasiswa atau mahasiswi baru. Beberapa panitia juga sering jadi korban candaan kotor Dino.
Bahkan tadi pagi pun, Felix juga hampir mengalaminya tapi beruntung ia bisa buru-buru kabur karena bunyi dubuman keras dari arah ruang kepanitiaan. Namun setelah di cek, tak ada apapun selain kardus air mineral yang sudah jatuh berceceran di lantai.
"Ada apa ini?!" Ucap Chan yang baru datang diikuti Woojin dan Jisung dibelakangnya.
Dino melepas kasar kerah Jeongin begitu Chan datang. Jeongin tersenyum meremehkan si wakil ketua panitia itu yang terlihat menciut ketika Chan datang.
"Ada apa?" Tanya Chan sekali lagi dengan suara tegasnya.
"Dia tiba-tiba memukul ku" adu Dino dengan kepala tertunduk didepan Chan.
"Kenapa kau memukul senior mu?" Chan mengalihkan tatapannya pada mahasiswa baru yang baru saja dicengkeram Dino.
Jeongin kembali memasang wajah dinginnya menatap balik Dino yang menatapnya dengan angkuh.
"Ku fikir semua orang disini yang dia lecehkan juga ingin memukulnya" ucap Jeongin dingin diikuti seringai disudut bibirnya.
Dino tertegun sesaat. Bisikan-bisikan keras kembali terdengar mengamini apa yang Jeongin ucapkan. Dino terlihat panik. Ia tak mengira jika kebiasaan buruknya dibuka dideoan umum seperti ini.
"APA KATA MU?!" Pekik Dino masih membela diri.
Tangan Dino akan menggapai kerah Jeongin kembali sebelum Bang Chan berhasil mencengkeram lengannya menghalangi pergerakan Dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!