AIRPLANE

3.9K 399 32
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

"Kau ingin bulan madu sekaligus merayakan tahun baru dimana, sayang?" Tanya Minho pada istri cantiknya yang kini bergelung manja didadanya.

"Hm? Kenapa aku yang memilih, hyung?" Tanya Felix dengan senyum cantiknya.

"Karna kau tau sendiri, aku tidak pandai memilih. Satu-satunya pilihan ku yang paling tepat hanyalah memilih mu menjadi istriku" rayu Minho diiringi kecupannya pada bibir merah istrinya.

Felix terkekeh setelah Minho melepas tautan bibir mereka berdua. Ia tak tau jika Minho bisa secheesy ini. Padahal waktu mereka pacaran, Minho bisa digolongkan sebagai pacar yang gila. Tak ada romantisnya.

"Bagaimana?" Minho menarik pundak polos istrinya yang tak tertutupi selimut yang mereka pakai.

"Hmm, bagaimana kalau kita liburan ke Kanada? Tapi aku ingin merayakan tahun barunya di atas pesawat. Aah, itu hal yang paling romatis, bukan?" Felix memeluk pinggang suaminya saking senangnya.

Minho juga tak kalah senang. Ia senang karena istrinya senang. Wajah Felix saat senang berkali-kali lipat sangat cantik dari biasanya.

"Boleh. Besok kita cari paket bulan madu ya" ucap Minho menyetujui keinginan istrinya.

"Yeeey, terimakasih, hyung! Aku mencintai mu!" Felix mengeratkan pelukannya pada siaminya.

"Sekarang, kita tidur dulu. Sudah jam 12 malam" Minho menarik Felix agar tidur lebih nyaman dalam pelukannya.

"Selamat tidur, istri ku" ucap Minho setelahnya memberi kecupan kecil di puncak kepala Felix.

"Selamat tidur suami ku" balas Felix sebelum menutup matanya.

***
**
*

"Sayang, kau lihat ikat pinggang hitam ku?" Tanya Minho yang datang membawa beberapa lapis pakaian hangatnya untuk ia berikan pada istrinya yang duduk didepan koper mereka.

"Aku melihatnya di ruang cuci" balas Felix diiringi senyum manisnya.

"Oh, baiklah. Terimakasih, sayang ku"

Cup!

Kecup singkat Minho pada kening istrinya. Setelahnya, Minho pergi ke ruang cuci untuk mengambil sabuknya.

Ternyata semenyenangkan ini menjadi pengantin baru. Ia dan Minho baru menikah 1 bulan yang lalu. Ia selalu suka saat Minho bertanya padanya letak semua barang yang ditata Felix.

"Jangan membawa terlalu banyak sayang. Nanti kita beli saja disana pakaiannya kalau kurang" ucap Minho yang kini duduk disebelah Felix, ikut membantu istrinya berkemas.

"Iya, hyung. Ini hanya 3 pasang baju kok untuk masing-masing kita. Ah, ya, ingatlan aku untuk membeli oleh-oleh untuk ibu dan Mama nanti" ucap Felix yang diangguki Minho.

"Iyaa, nyonya Lee" kekeh Minho setelahnya.

Minho menempatkan kepalanya di paha sang istri yang kini sudah selesai berkemas. Tinggal menaruh koper mereka di ruang tengah saja nanti.

"Hyung lelah?" Tanya Felix.

Felix menyapukan buku jarinya di rambut hitam suaminya. Sedangkan Minho kini tengah memejamkan matanya karna merasa nyaman saat istrinya menyapukan jarinya di rambutnya.

"Tidak, sayang. Tapi usapan tangan mu membuat ku sangat nyaman sekali" ucap Minho dengan senyuman di bibirnya walau matanya tetap terpejam.

"Aku akan mengusap rambut mu saat kau lelah, tak bisa tidur, stres di kantor atau kapan pun kau mau, hyung" balas Felix diikuti ciuman kecilnya di dahi Minho.

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang