COOL

3.9K 453 30
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

"Cieee.. Jisung, ciee.."

Sorakan kompak semua teman sekelas Jisung saat melihat seorang lelaki manis yang berdiri malu-malu di depan Jisung, dengan kedua tangan yang mengulurkan kotak pink didepan lelaki itu. Hal biasa yang setiap pagi mereka tonton di depan kelas atau di depan pintu dengan lelaki yang sama dan kotak yang sama juga.  

Jisung menatap bergantian kotak pink di tangan lelaki di depannya sebelum menoleh untuk memberikan tatapan tajam pada teman sekelasnya yang masih betah saja menyorakinya, menyuruh mereka diam.

Jisung melangkahkan kakinya menjauh seperti biasanya, tanpa repot mau mengambil kotak pink yang terlihat mencolok dimatanya.

Sret!

Jisung membolakan matanya tak percaya karna lelaki didepannya yang biasanya lemah lembut, baru saja memutar badannya dengan kencang. Bahkan Jisung saja sampai limbung ke depan. Untung saja tak sampai menubruk lelaki didepannya.

"Jisung, ini!"

Felix, lelaki manis yang berdiri di depan Jisung, mengambil satu tangan Jisung lalu meletakan bekal yang ia bawa khusus untuk lelaki yang ia suka.

Pipi Felix memanas. Rona merah muda mempercantik taburan bintang di kedua pipi gembulnya. Cantik.

Sret!

Jisung mendorong kotak bekal yang untungnya masih di pegang Felix, ke arah lelaki itu. Wajah dinginnya bukannya membuat lelaki didepannya takut, malah semakin terpesona pada Jisung.

"Jisung tenang saja! Kali ini yang memasak bukan Felix kok, tapi mama Felix. Jadi, Felix bisa jamin tak akan ke asinan dan gosong lagi"

Felix mengulurkan sekali lagi kotak pink itu pada Jisung. Mata Felix menatap penuh harap pada Jisung agar mau menerima bekal yang ia bawa.

Sret!

Sekali lagi, Jisung mendorong bekal itu pada Felix dengan tatapan dingin khasnya yang membuat merinding semua pasang mata yang sedari tadi melihat drama Felix dan Jisung di depan kelas mereka.

"Bawa pergi! Aku bukan orang miskin hanya untuk membeli makanan kantin yang jauh lebih enak dari makanan yang kau bawa!" Usir Jisung.

Jisung sudah akan melangkah pergi sebelum sekali lagi Felix menarik tangannya dan meletakan kotak pink itu secara paksa ke tangannya.

"Jisung hari ini ada latihan basket, jadi, Jisung harus makan dulu. Habiskan, ya! Bye bye, Jisung!"

Felix melambaikan tangannya yang terlihat menggemaskan bagi teman-teman sekelas Jisung namun terlihat menggelikan untuk Jisung, sebelum pergi keliar kelas.

Setelah kepergian Felix, mata Jisung menatap kotak bekal pemberian Felix. Jisung membuang nafas panjangnya, sebelum berjalan ke tempat dudunya.

"Dasar keras kepala!" Ucap lirih Jisung yang tak ada satupun yang mendengar.

"Cieee.. Jisung, ciee..." sorak teman-teman yang baru saja Jisung lewati sebelum duduk di bangkunya dan menelungkupkan kepala di lipatan tangannya sendiri untuk tidur.

"Jisung, apa menu makan hari ini?"

"Sepertinya enak, aku mau dong!"

"Kau tadi tak mau kan? Sini! Berikan pada ku!"

"Sung, kalau tak mau pada Felix, sini buat ku saja!"

Begitulah sorakan teman-teman sekelas Jisung yang setiap pagi didengarnya karena ulah Felix.

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang