POSESIF

6.2K 468 90
                                    

(PART I)

*Happy Reading*

***
**
*

Woojin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan mungil Felix, kekasihnya saat lelaki mungilnya itu bergerak walau sedikitpun. Ia juga beberapa kali melotot galak pada teman-temannya yang usil menawari Felix cairan berbagai warna yang membuat mabuk.

Malam ini, Chan, sahabat kecilmua berulang tahun dan merayakannya di club malam mewah milik lelaki kanguru itu. Jika bukan Chan yang merupakan sahabat nya sejak bayi, ia tak akan pernah mau datang ke tempat ini. Apa lagi mengajak kekasih mungilnya juga.

Sebenarnya, ia berniat tak akan membawa Felix, tapi Chan memaksa untuk membawa lelaki mungil yang sudah dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri. Dan, mau tak mau Woojin datang membawa Felixnya ke klub malam milik Chan.

"Felix, kau tak mau menari di bawah? Ada Jisung dan Minho juga lho" ucap Lucas yang hanya menggoda Woojin.

Buktinya sekarang Lucas sudah diberi tatapan laser oleh kakak seniornya di kampus itu. Tapi bukannya takut, Lucas malah pura-pura tak melihat tatapan horor Woojin.

"Mauuuu!" Ucap Felix girang saat mendengar nama Jisung, sahabatnya disebut.

Namun saat sudah berdiri, Woojin menarik tangannya sampai ia terduduk lagi di samping kekasihnya itu. Bahkan tangan mungilnya kini lebih erat digenggam Woojin.

"Tak boleh! Banyak orang tak waras dibawah!" Ucap Woojin mutlak.

Lucas, Jaehyun, Chan, dan Mark yang melihat, menertawakan tingkah overprotektif Woojin pada kekasih mungilnya.

"Tapi aku ingin bersama Jisung, hyuuung" rengek Felix yang sejak tadi bosan karena hanya duduk anteng disebelah Woojin tak boleh melakukan apapun.

Bahkan Woojin juga tak memperbolehkan Felix meminum apapun yang ditawari teman-teman Woojin, dan Felix hanya boleh minum Milkshake Strawberi yang tadi dibelikan Woojin sebelum sampai di Club.

"Nanti Jisung juga akan naik ke atas kalau sudah lelah" ucap Woojin, membuat Felix cemberut dibuatnya.

"Tapi aku bosaaaan" rengek Felix.

"Kalau bosan ayo pulang saja!" Balas Woojin tak mau mengalah.

"Tak mau! Chan hyung kan bahkan belum tiup lilin!" Tolak Felix. Tak enak jika mereka berdua pulang lebih dulu saat pesta belum dimulai.

"Ya kalau kau tak mau, tetap anteng disini saja. Jangan pergi kemanapun!" ucap tegas Woojin membuat Felix memasang tampang sedihnya.

Ia tahu kok tempat apa yang mereka datangi saat ini. Tapi ia sudah dewasa. Kalaupun minum juga sudah boleh. Ia juga ingin mencicipi yang namanya alkohol. Makanya Felix antusias sekali saat Chan mengundangnya ke pesta ulang tahunnya di Club malam milik Chan.

Tapi harapannya tak sesuai rencana. Kekasihnya terlalu overprotektif padanya. Woojin tak membiarkan Felix bergerak sedikitpun dari sampingnya. Bahkan Woojin tak melepaskan genggaman tangannya sejak datang satu jam yang lalu.

Tak berapa lama, Minho datang bersama Jisung ke lantai atas yang dikhuskan untuk perayaan ulang tahun Chan. Ditangannya, Minho membawa segelas cairan berwarna merah yang terlihat menggiurkan dimata Felix.

Saat Woojin merogoh sakunya untuk memasukkan kunci mobilnya, Felix melompat dari sofa dan merebut minuman di tangan Minho lalu menegaknya sampai habis. Tenggorokan Felix terasa terbakar  saat cairan itu ditelannya. Felix sampai terbatuk-batuk karena sensasi terbakar di tenggorokannya.

Woojin yang melihat kekasihnya menyambar lalu meminum alkohol di gelas Minho hanya bisa melotot tanpa sempat menahannya. Bahkan teman-teman mereka juga menatap horor Felix yang kini tengah memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.

Mereka memang sejak tadi menggoda Felix untuk minum, tapi mereka tak pernah berniat memberikan cairan beralkohol itu pada si koala. Tak mau mereka membuat si polos Felix menelan cairan memabukkan  apapun.

"Woojin... huk!.. hyung.. huk!.. kepala Felix pusing.. huk!" Racau Felix yang kini tengah memegangi kepalanya yang berdenyut setelah menegak minuman Minho.

"Ayo pulang!" Ucap Woojin.

Woojin melepas jaket jeansnya lalu memakaikan di pundak kekasihnya. Jisung juga membantu mengemas barang-barang bawaan Woojin dan Felix. Sementara Minho mengambil kembali gelas minumannya yang telah kosong di tangan Felix.

"Chan, aku pergi dulu" pamit Woojin pada sahabatnya yang masih mematung.

"Oh.. ya. Hati-hati dijalan" ucap Chan linglung. Masih shock melihat Felix meminum alkohol tepat didepannya.

Setelah pamit pada Chan dan teman-temannya, Woojin merangkul bahu sempit Felix dan menuntunnya berjalan ke parkiran mobil. Dengan sabar ia menuntun Felix yang berjalan sempoyongan ke kanan dan ke kiri. Ia juga mendengar racauan ngawur Felix yang tak ia tanggapi.

Inilah kenapa Woojin tak mau mengajak Felix ke pesta Chan. Felix itu nekat dan terlalu penasaran pada semua hal. Dan teman-temannya yang super jahil. Perpaduan yang pas untuk membuat ketakutan Woojin menjadi kenyataan. Buktinya saaja sekarang Felix sudah mabuk di rangkulannya hanya karena setengah gelas minuman Minho.

Ia jadi merasa gagal menjadi kekasih yang baik untuk koala kecilnya.

***
**
*
BERSAMBUNG..

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang