THAT NIGHT

7.8K 641 70
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

"Hai" ucap Minho dengan mata yang tak bisa lepas dari wajah menawan lelaki manis didepannya.

Semakin terlihat menawan saat cahaya kembang api memantul ke wajah lelaki yang baru ditemuinya, dengan tak disengaja di festival kembang api . Lelaki manis yang belum diketahui namanya itu membalas dengan senyum manis yang menahan sisi menawannya.
Tanpa sadar Minho meraba dadanya sendiri, merasakan detak jantungnya yang menggila.

"Sepertinya aku jatuh cinta pada mu" ucap Minho spontan. Ia tak mau melewatkan lelaki manis didepannya ini. Lelaki manis itu tersenyum malu-malu dengan pipi meronanya yang cantik.

"Sepertinya aku juga" cicit pria manis itu malu-malu.

"Boleh ku tahu nama mu?" Tanya Minho masih menatap lekat penuh cinta pada wajah manis lelaki itu.

"Felix, Lee Felix" jawab Felix, mendongakkan kepalanya membalas tatapan lekat Minho.

"Jadi, Lee Felix. Mau mengenal ku lebih jauh? Aku Lee Minho" ucap Minho serius.

Felix mengangguk malu-malu. Senang dan malu lebih tepatnya. Ia sebwnarnya tak terlalu suka kinsep cibta andangan pertama. Tapi malam ini, hatinya mengkhianati jalan pikirannya sendiri. Ia jatuh cinta pandangan pertama pada lelaki yang berdiri tak jauh dari tempatnya, yang memperkenalkan dirinya bernama Lee Minho.

"Jangan menyesal ya setelah ini. Karna setelah mengenalku, kau akan ku jadikan istri ku setelahnya" ucap Minho.

Boleh dikatakan lamaran kan? Lamaran spontan yang konyol dan tak ada romantis-romantisnya sama sekali. Namun anehnya, Felix suka. Ia tersenyum disela anggukan antusias kepalanya.

***
**
*

"Sayang..." bisik suara berat tepat ditelinga Minho membuat tidur nyamannya terusik. Tapi ia tak marah. Justru suara ini yang sejak tadi ditunggunya.

"Good morning" balas Minho dengan suara seraknya.

Diusakkan kepalanya di perut Felix yang tertutup kemaja putih milik Minho yang terlihat kebesaran ditubuh mungilnya. Tangan mungil Felix membelai rambut Minho dengan sayang, membiarkan suaminya mencium perut berisi anak kedua mereka yang baru tiga bulan dengan tangan yang memeluk posesif pinggangnya.

"Aku sudah siapkan air hangat dan sarapan. Kau mandilah dulu. Aku akan membangunkan Yejune" ucap Felix lembut dengan senyum nya yang selalu terlihat manis.

Ya, mereka menikah satu tahun setelah pertemuan konyol mereka di festival kembang api. Lalu setelahnya mereka memiliki satu putra tampan bernama Lee Yejune dan kini bertambah little Lee lainnya yang masih diperut Felix. Lee Yejune, anak pertama pasangan Lee ini sudah mulai masuk sekolah TK. Anak yang manis dan selalu penurut.

"Kan aku sudah bilang, jangan melakukan pekerjaan berat sayang. Bangunkan aku jika kau mau masak dan tak perlu menyiapkan air hangat untuk ku" ucap Minho, mengkhawatirkan kondisi istrinya tang sedang hamil muda.

Ia suami yang baik. Ia tak pernah mau membiarkan Felix, istrinya kesusahan sedikitpun. Sebisanya, ia menjaga Felix yang dimintanya dari orang tua lelaki itu dengan penuh tanggung jawab dan sepenuh hati. Ia sudah berjanji pada Papa Felix, ia akan mempertaruhkan hidupnya untuk mengambil tanggungjawab sebagi suami anak kebanggaannya.

"Aku tak apa-apa kok. Lagian, aku hanya membuka keran kamar mandi lalu ku tinggal memanggang roti dengan alat pemanggang yang baru kau belikan. Sama sekali aku tak kelelahan. Little Lee juga tak kelelahan kok, Papa" ucap Felix menenangkan suaminya yang selalu protektif padanya.

"Papa, Mama" suara kecil menarik atensi sepasang orang tua muda yang masih bermesraan di ranjang mereka.

Lee Yejune, anak pertama mereka membuka pintu kamar dengan sebelah tangan yang mengucek matanya yang masih berat.

"Oh, Yejune sudah bangun? Baru saja Mama mau bangunkan. Yejune sudah pintar yah" puji Felix yang membuat anak 5 tahun itu tersenyum manis. Senyum yang persis seperti miliknya.

"Kemari sayang!" Minho menepuk tempat kosong disela dirinya dan istrinya, meminta anak pertamanya mendekat.

Yejune berlari kecil setelahnya sedikit memanjat ke kasur orang tuanya yang lebih tinggi dari nya. Setelah berhasil naik, ia merangkak ke tengah-tengah orang tuanya kemudian menempelkan telinganya ke perut Felix yang masih sedikit rata.

"Selamat pagi adik. Ini Yejune hyung" ucap Yejune menyapa adiknya dari perut Felix lalu meninggalkan kecupan kecil diperut Mamanya.

Felix dan Minho sama-sama tersenyum haru melihat tingkah anak pertama mereka yang begitu menyayangi adiknya yang masih diperut Felix. Tangan Minho terangkat untuk mengelus kepala anaknya dengan sayang. Felix juga ikut mengelus poni anaknya yang mulai panjang.

Semua kebahagiaan mereka berawal dari festival kembang api juga lamaran konyol Minho setelah beberapa detik matanya bertemu dengan manik cantik Felix. Kini kebahagiaan mereka terasa semakin lengkap dengan anak pertama mereka dan juga anak kedua mereka yang masih di perut Felix.

Bahagia itu sederhana? Tidak!

Bahagia itu lebih dari kata sederhana. Bahagia itu sangat luar biasa. Se-luar biasa sosok menawan Lee Felix dimata Lee Minho. Kebahagian mereka berawal dari malam itu dan akan mereka jaga sampai tak terhingga jangka waktunya.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang