PILEK

4.9K 492 123
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

SROOOT!!

HATCHU!

Jisung menoleh ke belakang. Lebih tepatnya pada gumpalan selimut yang berisi koala kecil yang kini sedang tersiksa dengan pileknya. Gemas, ingin sekali Jisung membungkusnya lalu dibawa pulang ke dorm.

"Pulanglah ke dorm! Ku telfonkan Woojin hyung ya, untuk menjemput mu?" Jisung menahan geramannya saat melihat kepala berambut acak-acakan Felix bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Tak mau! Aku mau disini saja! Aku mau bersama Jisung!" Felix mengeyel. Padahal flunya semakin bertambah parah dari sebelumnya.

"Aku sedang sibuk, Lixie. Aku harus merampungkan lima lagu untuk ku serahkan pada tim produser JYP besok pagi" Jisung berjalan mendekati Felix yang bergulung dengan selimut tebal yang koala itu bawa dari dorm mereka.

Tanpa rasa jijik, Jisung memunguti satu persatu tisyu bekas ingus Felix yang tersebar di lantai studio, lalu membuangnya ke tempat sampah di dekat pintu.

"Jisung! Itu kan kotor!" Pekik Felix saat Jisung memunguti sampah tisyu bekas ingusnya.

"Kenapa? Ini kan milik mu" wajah Jisung tak menyiratkan sedikitpun rasa jijik sama sekali.

"Tapi kan itu bekas ingus ku" cicit Felix. Bohong, jika ia bilang tak terkesan pada perlakuan Jisung padanya.

"Tak apa! Sini!" Jisung mendudukkan dirinya diujung sofa lalu menepuk pahanya sendiri, menyuruh lelaki mungil itu tiduran dipahanya.

Felix menurut dengan senang hati. Lelaki manis itu mendusal di perut Jisung dengan manja membuat si dominan mengusak rambut acak-acakan Felix semakin tak teratur.

"Kau bisa bertambah sakit jika nekat tidur disini. Dan aku tak akan suka!" Ucap Jisung dengan lembut.

"Dan aku tak suka jika kau terus-terus meninggalkan aku!" Felix mengerucutkan bibir merahnya yang sedikit pucat.

"Maaf, aku sedang sibuk akhir-akhir ini" sesal Jisung.

Jika dia bisa memilih, ia lebih suka menghabiskan banyak waktunya bersama Felix dibanding dengan layar komputer yang kini menampilkan editan audio lagu baru Stray Kids. Kini saja ia merasa bersalah karena tak bisa merawat si manis yang sedang sakit ini.

"Ku maaf kan, asal cium!" Felix menunjuk pipinya sendiri.

Jisung jadi terkekeh geli sendiri. Felix memang sering sekali meminta cium pipi padanya. Alasannya karena ciuman Jisung terasa sama dengan ciuman ibunya.

Cup.

"Sudah!" Jisung mengusap pipi Felix bekas ciumannya. Lembut. Seperti sebelumnya. Hanya bedanya, kini pipi Felix terasa sedikit hangat karena suhu badan Felix yang mulai meninggi lagi.

"Kau sudah kinum obat mu kan?" Tanya Jisung yang diangguki Felix.

"Sudah. Tadi setelah makan dengan menejer hyung. Pahiiiiit Jisuuuuung.. Felix tak suka!" Felix memasang ekspresi pahitnya yang terlihat lucu dimata Jisung.

"Sini, janji dulu pada ku! Kau akan menghabiskan obatnya untuk ku! Mau kan?" Jisung menatap tepat di bola mata bening Felix.

"Eh? I.. iya" mau tak mau Felix mengiyakan. Semua yang berhubungan dengan Jisung akan Felix lakulan. Apapun itu.

"Bagus! Nanti kalau kau sudah sembuh, aku akan belikan chees cake kesukaan mu. Aku janji!"

"Benarkah? Yeeey!!" Felix memekik senang. Dipelukanya perut Jisung yang ada didepan wajahnya.

"Makanya, cepat sembuh ya koala. Aku tak suka kau sakit seperti ini!" Jisung mengusap belakang kepala Felix dengan lembut.

"Hng! Untuk Jisung, Felix akan cepat sembuh!" Felix memamerkan senyum manisnya.

"Kalau begitu, cepat tidur! Biar obatnya bekerja dan besok pagi kau sudah sembuh!" Jisung mengangkat kepala Felix lalu ditempatkan lagi di atas bantalan sofa.

"Iya! Selamat bekerja Jisung. Kalau lelah, sini, tidur disebelah Felix ya! Kalau mengantuk, sini cium Felix!" Felix memanyunkan bibirnya.

Cup.

"Aku mengantuk tadi. Tapi sekarang sudah tidak lagi" ucap Jisung setelah mencuri kecupan dari bibir manis Felix.

"Benarkah? Waah.. bibir Felix benar-benar ajaib yah!" Felix memegang bibirnya dengan tangan mungilnya sendiri. Merasa bangga karena telah meringankan beban Jisung.

"Nah, kau tidur lah! Aku akan cepat merampungkan pekerjaan ku dan setelah itu aku akan tidur sambil memelukmu!" Jisung menaikan selimut Felix sampai ke ujung dagu.

Cup.

"Selamat tidur koala" ucap Jisung setelah mendaratkan kecupan kecil di puncak kepala Felix yang sudah memejamkan matanya.

Setidaknya, Jisung masih hisa merawat Felix dengan sekedarnya untuk sekarang. Dan semoga si mungil itu bisa kembali sehat besok pagi.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang