"Sore wa ne,koko ni aru yo"

241 13 15
                                    

Hypnosis mic AU!
Pairing: Ichiro x Saburo x Riou
Bad!Ichiro x Depresed!Saburo x Riou
Genre: Angst(?),Hurt(?),Comfort(?) An others
Warn: OOC,typo and mature content

"KELUAR KAU DARI RUMAHKU!!"teriak Ichiro sembari menampar Saburo,ia lalu melempar ransel Saburo dan mendorong adiknya itu keluar dari rumahnya ditengah musim dingin. Saburo hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu,apalagi pelakunya adalah kakak yang sangat ia sayangi. Ia akhirnya terduduk di trotoar dan menangis dalam diam sementara tangan mungilnya sesekali menyentuh pipinya yang terasa panas karena tamparan Ichiro.

Tak ia duga,seseorang mengulurkan tangan padanya,ia mendongak dengan wajah penuh air mata,kacau. Pria itu menatapnya lembut,"Hei Shota,kau kenapa?"tanyanya lembut, Saburo terdiam,"Kelihatannya kau diusir dari rumah ya?"tebak pria itu lagi,Saburo mengangguk pelan,"... haik..."jawabnya pelan,"Kalau begitu, tinggallah bersamaku!"ajak pria itu tersenyum lembut,sejenak Saburo terpana,"Kenapa kau mau membantuku? Dan lagi aku tak tahu siapa namamu."katanya lirih

"Untuk saat ini kau boleh memanggilku Ru-san saja,kau mau kan tinggal bersamaku?"Saburo mengangguk,ia menerima uluran tangan itu dan mengikuti Ru dari belakang,"Ru-san,kenapa kau mau membantuku?"tanya Saburo lirih saat mereka berjalan,Ru menjawab,"Aku hanya ingin menolongmu,itu saja."ia tersenyum lagi ketika menjawab pertanyaan Saburo

Ru-san alias Riou tahu,kalau otak Saburo sudah dicuci oleh kedua kakaknya yang jahat,untuk melupakan dirinya. Ia tahu semuanya, maka dari itu ia memutuskan menolong Saburo saat Saburo diusir

"Kau memang tidak mengenalku,tapi aku sangat mengenalmu,Yamada Saburo."kata Riou tenang,Saburo terperanjat,"Da... darimana kau tahu namaku? Jangan-jangan kau akan menjualku seperti yang direncanakan Ichi-nii ya?!"tanyanya takut,"Hei bocah, kalau aku ingin menjualmu, kenapa aku membawamu kerumahku? Kan aku bisa saja langsung meninggalkanmu didepan rumah mucikari atau semacamnya."Riou mendengus pelan saat menjawab pertanyaan Saburo

Sesampainya mereka berdua di apartemen milik Riou,Riou segera memerintahkan Saburo membuka baju atasnya yang tentu saja langsung ditolak Saburo,"Ternyata kau pria mesum! Keluarkan aku dari sini!"teriak Saburo lemah,ia sudah tak makan selama hampir 2 minggu dan hanya meminum air kotor. Riou yang menangkap serak suara Saburo langsung memberinya air putih,"Minumlah dulu,aku tak mencampurkan apapun kedalamnya."katanya lembut,Saburo langsung menenggak habis air yang diberikan Riou,Riou kemudian menatapnya lagi,"Apa kau lapar? Kebetulan aku akan memasak untuk makan malam."katanya sembari melirik keluar jendela,'Badai salju...'batinnya pelan,Saburo mengangguk kencang,"Aku mau makan!!"teriaknya semangat,Riou kembali memerintahnya,"Air hangat sudah kusiapkan,kau mandilah dulu sementara aku memasak untuk kita berdua."

"Haik,Ru-san!"sahut Saburo lalu berlari ke kamar mandi di apartemen Riou,tak lama Riou mendengar suara cipratan air yang berarti Saburo sedang mandi,ia dengan segera membuatkan sup dan udon untuk menghangatkan tubuh,tak lupa juga dua cangkir lemon tea ia siapkan. Seretelah menyiapkan semuanya,ia mengetuk kamar mandi,"Saburo,baju gantinya aku tinggal dimeja ya."kata Riou lembut

Ia kemudian menunggu Saburo dimeja makan,tentu saja untuk makan berdua. Saburo kemudian keluar dari kamar mandi menggunajan pakaian pemberian Riou,ia sengaja berlarian diseantero apartemen milik Riou sebelum makan,saat ia menatap hidangan yang disediakan Riou,ia segera memakannya dengan air mata yang tak hentinya menetes,"Hiks... enak sekali... hiks..."isaknya,Riou menatapnya khawatir,"Saburo,"panggilnya pelan, Saburo mendongak dengan wajah penuh air mata kebahagiaan,"Berapa lama kau tidak makan?"tanyanya to the point,Saburo langsung menjawab dengan polosnya,"Dua minggu semenjak roti basi diberikan kepadaku!"Riou semakin terdiam mendengar jawaban Saburo,".... makanan yang 'benar'?"tanyanya khawatir,"Humph... sepertinya enam bulan yang lalu,setelah itu aku hanya makan roti basi dan makanan lainnya. Tapi bukan makanan seperti ini!"jawabnya semangat,Riou tambah terdiam,'Sebenarnya sejahat apa sih kedua kakak anak ini?'batinnya saat melihat Saburo yang memakan hidangannya dengan lahap,ia sesekali menangkap binar kesakitan dari mata hetero Saburo,"Saburo, setalah makan,coba buka baju atasmu."perintahnya yang hanya diangguki Saburo

"Astaga..."gumamnya saat melihat luka-luka ditubuh Saburo,"...aku akan mengobati semua lukamu."ia segera mengambil kotak P3K dan mulai mengobati semua luka Saburo. Ia hanya bisa diam tanpa banyak berkata saat melihat banyaknya lebam,luka goresan,luka tusukan dan lain sebagainya. Sedikit menyesal kenapa ia tidak menculik Saburo dan merawatnya saja,"Saburo,apa sakit?" tanyanya lembut saat ia membersihkan luka Saburo,"Ugh... haik..."jawab Saburo lirih,secepat mungkin Riou menyelesaikan pengobatan pada luka ditubuh Saburo,ia lalu berkata,"Kamarku hanya ada satu,aku akan tidur di sofa dan kau tidurlah di kamarku."Saburo langsung menggeleng,"Iie... nggak mungkin aku membuat pemilik rumah tidak tidur dikamarnya sendiri..."tolaknya sopan,Riou tersenyum kemudian berkata,"Kalau begitu,kita tidur bersama saja. Tenang,aku takkan menyentuhmu sama sekali."perkataan itu membuat Saburo mengangguk senang,ia lalu berlari ke kamar dan langsung merebahkan dirinya dikasur milik Riou,"Huaahhh nyamannya.... sudah lama aku tak tidur seperti ini~"soraknya gembira,secara hati-hati Riou bertanya,"Memangnya kau biasanya tidur dimana?"Saburo langsung menjawabnya riang,"Di basement kecil bekas gudang! Beralas karpet tipis yang terasa sangat dingin ketika musim dingin datang dan sangat panas ketika musim panas!"ia tersenyum polos saat mengatakan itu, namun Riou semakin terdiam,'Tenang saja Saburo,aku akan menjagamu dan merawatmu hingga ingatanmu kembali!'janjinya dalam hati

Tiga tahun berlalu,kini Saburo sudah menjadi Saburo yang bersih,rapi dan wangi. Apalagi wajah shota menggemaskannya itu menjadi nilai tambah,katakan terima kasih pada Ru-san nya itu,tiga tahun jugalah ingatan Saburo tentang Riou mulai kembali,namun ia hanya diam dan bertindak seolah tak tahu apapun. Saat mereka berdua jalan bersama, mereka berpapasan dengan Ichiro, terlihat Ichiro sedang menatapnya penuh penyesalan,"Saburo!! Chotto matte!!"namun Saburo tentu saja mengabaikannya dan tetap berjalan bersama Riou,Ichiro akhirnya menarik tangan Saburo,"Saburo! Kembalilah... aku menyesal memperlakukanmu dengan buruk!! Kumohon!!"kata permohonan itu sama sekali tak membuat Saburo luluh,ia menepis tangan Ichiro lalu melanjutkan perjalanannya bersama Riou.

Ichiro lagi-lagi menarik tangannya dan kini ia berhasil,"Saburo... kembalilah ke rumah... kami menyesal."perkataan Ichiro sama sekali tak membuat Saburo luluh,ia hanya menatap dingin Ichiro,"Aku gak mau. Aku sudah nyaman tinggal bersama Ru- atau Riou-san."katanya ketus,Ichiro langsung melayangkan tangannya untuk menampar pipi putih Saburo,tentu saja Riou langsung menahan tangan Ichiro,"Oh jadi begini caranya membujuk adik untuk pulang?"tanya Riou dingin, Ichiro menatapnya tajam,"Bukan urusanmu, Riou."katanya dingin,"Saburo! Ayo pulang bersamaku!"paksanya sembari menarik tangan Saburo,Saburo mengerlingkan matanya pada Riou,'Kau diam saja dan lihat'perintahnya lewat tatapan mata.

Saburo kembali menepis tangan Ichiro,ia bahkan menampar wajah pria itu dengan sangat keras,"Aku tidak mau pulang dengan cecunguk bangsat seperti kalian."tolaknya, tatapan matanya berubah menggila,"Buang-buang waktu saja."katanya lagi,ia menepuk tangannya dan lima pria bertubuh besar langsung mengerumuni mereka berdua. Tak ada yang tahu kalau selama tiga tahun Saburo tinggal bersama Riou,ia diam-diam menjalin persahabatan dengan gangster, pembunuh berantai maupun pembunuh bayaran serta pengawal sinting. Ia lalu meninggalkan Ichiro disana untuk diselesaikan oleh teman-temannya,"Ne,kau sebenarnya siapa?"tanya Saburo sembari menatap Riou sendu,tatapan sendu Saburo membuat Riou terdiam,"... akulah Riou-san itu..."Saburo langsung memeluknya erat hingga ia menumpahkan tangisannya dipelukan Riou,"Hiks... sudah kuduga itu kau... hiks..."isaknya  sendu,"Dimanakah hatiku, ne Riou-san?"tanyanya lirih,Riou tersenyum kecil lalu berkata,"Sore wa ne,koko ni aru yo."Riou lalu bertanya lagi,"Saburo,karena kau sudah mengingatku,maukah kau menikah denganku?"Saburo terdiam lalu menampar pipi putih Riou keras, tangisannya semakin deras,"Ah... kau menolakku ya... tak apa juga sih.."kata Riou pelan,Saburo langsung menggeleng,"KENAPA KAU TIDAK MELAKUKANNYA DARI DULU,BAKA?!"bentaknya kesal,Riou terdiam,"Dari dulu?"tanyanya memastikan,"TIGA BULAN BERSAMAMU,AKU SUDAH MENGINGAT SEMUANYA,BODOH! KENAPA BARU SEKARANG?!"teriak Saburo sembari menangis,Riou langsung memeluk bocah itu dan tersenyum,"Jadi kau menolakku?"tanyanya jahil,Saburo menggeleng dipelukan Riou,"Aku menerimamu... bodoh... Riou no baka!"jawab Saburo sembari membalas pelukan Riou

Tamat

[A/N]
Hae minna,balik lagi sama saia Ark yang ikemen inihhh~~~

//jyjy

//ampun

Aww... ending yang manis sekali ya... btw ini masuk genre angst ga si?

Jan lupa vote dan komen

Regards
Ark

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang