Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Angst(?),Sad(?),and others
Warn:OOC,typo,lil RiJyu and others
Enjoy."Tadai-"perkataan Saburo terhenti saat ia melihat pasangan yang ia percayai selama ini tengah berciuman panas dengan Jyuto,rekan satu team pasangannya
"Mhmm.... Riou..."
"Ngh... Jyuto... sebenarnya aku bosan dengan Saburo."
Saburo terdiam ketika ia mendengar suara desahan itu,"Riou... san?"ia mencoba memanggil pasangannya, Riou menoleh lalu menatap Saburo terkejut,"Sa... Saburo?!"Saburo hanya terdiam lalu menutup mulutnya sendiri,ia lalu berkata,"Itu kurang panas, ne,Riou-san. Lanjutkan saja, tak apa. Aku akan pergi,jangan pikirkan aku."kata Saburo dingin,Riou langsung terdiam,"De... dengarkan aku dulu!"pintanya lirih sembari menjauhkan Jyuto dari jangkauannya. Saburo menatapnya dingin,"Tak ada yang perlu dijelaskan. Aku pergi dulu. Oh ya,otajoubi omedetou,Riou-san."Saburo meletakkan kue yang ia buat di apartemennya sendiri sebelum ke apartemen pasangannya lalu memakai kembali sepatunya,"Itterashai,Sayonara."ia berkata dingin sebelum meninggalkan apartemen Riou dengan langkah halus dan tak tergesa-gesa. Barulah setelah cukup jauh dari apartemen pasangannya, tangisannya meledak dilorong apartemennya yang hanya berjarak satu gedung dari apartemen pasangannya. Ia menekan tombol password apartemennya dengan tangan bergetar hebat. Ia menutup pintunya lalu tangisannya meledak habis-habisan dibalik pintu apartemennya. Tanpa seorangpun tahu kalau ia menangis.
Sementara itu,Riou tak tinggal diam. Ia langsung berusaha keras mengejar Saburo yang semakin jauh dari jangakaunnya. Ia menyesali ajakan berciuman dari Jyuto,tidak,ia menyesali semuanya. Saat ia sampai didepan apartemen Saburo,ia langsung menekan tombol password itu dan ternyata Saburo sudah mengganti passwordnya. Ia mengusap wajahnya frustasi lalu mengetuk pintu cokelat Saburo,"Saburo... buka dulu,biarkan aku menjelaskan semuanya."bujuknya dengan nada lembut,yang tentu saja diabaikan Saburo. Sayup ia mendengar isakan pasangannya,terselip penyesalan saat ia mengatakan kalau ia telah bosan dengan Saburo.
Saburo yang masih menangis, menatap foto mereka berdua saat pergi bersama,ia mendekati foto itu lalu membantingnya hingga pecah. Tak hanya satu,namun semua foto mereka berdua ia rusak. Hatinya sakit, ia berpikir kenapa Riou tak jujur saja padanya? Kenapa Riou tak mau mengatakan hal sejujurnya? Ia terlanjur percaya dan kini Riou telah merusak kepercayaannya,memang bukan sekali ia mendengar dari teman-temannya kalau Riou memang bermain api dengan Jyuto dibelakang dirinya,namun ia tak percaya hingga hari ini datang.
Hari dimana yang harusnya menjadi hari bahagia karena ia mempersiapkan surprise untuk pasangannya sebagai hadiah ulang tahun,namun semuanya hancur karena ia mendapati Riou bermain api dibelakangnya,"Ha... haha... hahaha!! HAHAHA!!! HANCUR!! HANCUR SEMUANYA!!!"raungnya hancur,ia sudah menyerahkan semua hatinya untuk Riou dan kini hati murni itu dihancurkan oleh pasangannya sendiri. Ia merobek,merusak semua foto mereka berdua,dalam moment apapun. Ia akhirnya terduduk dilantai dengan kekacauan disekitarnya.
Riou yang mendengar kekacauan di ruangan apartemen Saburo langsung berusaha keras mendobrak pintu itu, ia akhirnya berhasil masuk dan mendapati Saburo yang tertidur dilantai dengan kekacauan disekitarnya. Ia menatap foto mereka berdua yang kini berserakan dilantai apartemen Saburo. Tentu saja semua foto itu telah rusak parah,"Apa... ini yang namanya putus?"tanyanya lirih, ia lalu menggendong Saburo ala bridal dan membaringkan shota itu di kasurnya sendiri lalu menyelimutinya. Ia menatap kekacauan itu,lalu menghela napas berat,"Maaf..."gumamnya sebelum pergi dari apartemen Saburo dan menutup pintunya.
Ia melewati hari ulang tahunnya dengan terdiam sepanjang hari,ia lalu melirik dua kotak diatas mejanya. Ia tahu salah satunya adalah kue ulang tahun dan kado untuknya,ia menatap kue itu dengan tatapan kosong,"Hah... aku pasti sangat mengecewakannya. Tapi kurasa tak apa,kami butuh break out dulu untuk beberapa saat."ia menyimpan kue ulang tahun yang dibuat Saburo dikulkas lalu kembali duduk disofa. Ia menatap kotak kado yang masih belum tersentuh olehnya, ia mengambil kotak itu lalu membukanya perlahan. Sebuah jam tangan dan surat ia lihat dari dalam kotak itu,"Eh?"ia tahu,jam tangan yang diberikan Saburo adalah jam tangan kesayangannya yang sudah hancur. Dan surat? Ia tak pernah berpikir Saburo akan memberinya sebuah surat. Ia membuka surat itu dan membaca isinya dengan teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v