Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Cheating!Riou x Saburo
Genre: Hurt,Comfort and others
Warn: OOC,Typo and others"Mmhh... Riou..."
"Jyuto... mhh..."Ckreck!
"Hahah!! Habis ini kita kesana ya,Riou!"
"As you wish,Jyuto."Ckreck!
"Aaa~"
"Am~ masakanmu terbaik,Riou."Ckreck!
"Daisuki,Riou."
"Daisuki mou,Jyuto."Ckreck!
Ckreck!
Ckreck!Saburo menatap amplop di tangannya kemudian ganti menatap Mafumafu yang tersenyum sembari memiringkan kepalanya lalu berkata,"Haiii~ itu semua buktinya~ kau sudah percaya kan~?"Saburo tertunduk kecewa,ia meremat amplop yang ia pegang,sangat kecewa ketika ia tahu kalau Riou bermain api dibelakangnya. Apalagi dengan Jyuto. Ia mengangguk pelan pada Mafu,lalu memasang senyumnya,"Hai arigatou... otsukaresamadeshita, Aikawa Mafuyu-san."ia lalu bangkit dari kursi yang ia duduki,kemudian berjalan keluar dari cafe dengan amplop berisi foto bukti di saku jaketnya. Ia akan meminta penjelasan dan bercerai dengan Riou,yang sudah mengecewakannya dengan sangat. Rekaman dan foto sudah berada di tangannya, ia hanya perlu mengurus surat perceraian di pengadilan.
Ia pulang ke rumahnya yang ia tinggali bersama Riou dan putra tunggal mereka,Ryoichi. Saat malam tiba dan ia sudah selesai menidurkan Ryoichi,ia duduk disamping Riou yang tengah menonton televisi sendirian,"Aku ingin bercerai."ia berkata seolah tanpa beban,Riou langsung menoleh dan menatapnya terkejut,"Kenapa? Ada yang salah denganku? Jelaskan padaku,ada apa ini."
Dengan tenang,Saburo menyodorkan amplop dan ponselnya kepada Riou. Riou segera membuka amplop itu dan mimik wajahnya langsung berubah 180 derajat,ia sangat terkejut dengan isi amplop itu. Ponsel yang disodorkan Saburo ia buka dan mendengar semua rekaman yang ada didalamnya. Semua rekaman itu berisi percakapan mesranya dengan Jyuto,bukti asli sudah didapatkan Saburo. Kini ia paham kenapa Saburo menginginkan perceraian pada dirinya,"Ini suratnya aku sudah selesaikan. Tanda tangani dan kita sudah tak memiliki hubungan apapun lagi untuk kedepannya."Saburo menyodorkan surat perceraian bersama sebuah pena pada Riou. Ia menyerahkannya dengan wajah yang tetap tersenyum seolah tak ada masalah apapun. Riou langsung menggenggam tangannya dan berusaha keras membujuk Saburo, namun Saburo tetap berkeras ingin bercerai dan membuat kesabaran Riou habis. Ia tanpa sadar menampar pipi Saburo dengan sangat keras hingga sudut bibir Saburo mengeluarkan darah segar,ia bahkan mengasari Saburo yang menatapnya terkejut,namun tetap terlihat tenang,ia tetap berkeras ingin bercerai saja. Decihan kasar keluar dari bibir Riou,ia mengambil surat itu dan menandatanganinya, mungkin ia juga ingin bebas hanya mengurus Ryoichi tanpa perlu memikirkan Saburo lagi.
Saburo menghela napas panjang lalu menyimpan surat itu,ia mengecup pipi Riou lembut lalu pergi ke kamar yang ia tempati bersama Riou, kemudian membuka lemari dan memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper tanpa memerdulikan Riou yang menatapnya dari ambang pintu. Pagi pun tiba,ia memeluk Ryoichi yang tengah menangkup pipinya yang sudah ia balut dengan perban,juga lehernya yang sudah ia obati sendiri di malam hari sesudah pertengkarannya dengan Riou yang diakhiri oleh Riou yang menandatangani surat perceraian itu.
"Kaa-chan mau kemana?"tanya Ryoichi polos sembari menangkup pipi sang ibu,"Kaa-chan harus pergi. Kamu baik-baik disini bersama ayahmu ya."jawab Saburo lembut,"Kemana? Kok Ryoichi dan Tou-san ngga boleh ikut?"lagi,Saburo menjawab dengan lembut,"Kaa-chan udah gak bisa bareng Tou-san mu lagi. Maaf ya Ryoichi,ini kesalahan Kaa-chan."Ryoichi yang masih polos hanya bisa mengangguk tidak paham dengan maksud perkataan ibunya. Riou menatap interaksi Saburo dan putranya dengan tatapan datar, Saburo lalu memakai mantelnya dan menyeret kopernya keluar dari apartemen,ia menatap Riou dengan tatapan teduh,"Jaga Ryoichi baik-baik, jaga dirimu. Lalu jika kau akhirnya menikahi Jyuto-san,jangan lupa undang aku. Baik-baiklah kalian berdua dan jangan khawatirkan aku lagi ya."ia mengecup pipi Riou sebelum menggeret kopernya menjauhi apartemen yang ia tempati dulu,bersama Riou.
Riou menatap punggung mantan istrinya yang semakin menjauh, ia sedang menggendong Ryoichi yang tengah memeluk boneka beruang pemberian Saburo. Ia menggeram pelan seolah tak peduli lagi, sementara itu Saburo memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Ikebukuro,memulai semuanya lagi dari awal sendirian. Luka di hatinya semakin membekas dari hari ke hari saat ia mendapat kabar kalau Riou akan segera melangsungkan acara pernikahannya dengan Jyuto. Ia tahu kalau ia bukan lagi dunia Riou,kini dunia Riou adalah Jyuto.
Entah kenapa,ia tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun,padahal semua orang di Ikebukuro menyukainya dan menginginkannya menjadi pasangan. Namun semua itu ditolak oleh Saburo seolah hatinya sudah terikat pada Riou dan hanya ingin setia pada pasangannya.
Saburo berusaha setia,Riou tidak atau entahlah. Saburo menghela napas setiap kali ia iseng membuka album foto lamanya bersama Riou. Ia menatap foto itu dengan tatapan yang menyiratkan kerinduan yang mendalam lalu tersenyum tipis dan menutup album foto itu. Ia menggeram pelan saat dirinya mengingat kenangan manisnya bersama Riou. Terkadang,ia melihat Riou tengah berkeliaran disekitaran Ikebukuro hanya sendirian,ia ingin sekali memeluk mantannya dan bermanja ria,yang hanya ia lakukan dalam fantasinya saja. Kenyataannya entah ia sadar atau tidak,Riou yang mulai menyadari kalau ia sangat mencintai Saburo,kembali menginginkan sang bungsu Yamada menjadi miliknya lagi. Ia ingin memperbaiki keluarga lamanya yang hancur berantakan karena ulahnya sendiri.
Saat Saburo sedang menikmati cokelat hangat yang ia pesan,ia menatap keluar jendela cafe dan matanya tanpa sengaja bertemu dengan mata ocean blue milik Riou,ia terdiam dan segera memutus kontak mata itu dan menatap gelas yang ia pegang ketika ia mendengar suara pintu cafe yang terbuka dan langkah kaki yang mendekat kearahnya.
"Hai."sapaan itu membuatnya menoleh dan menatap sang penyapa, ia membuang muka saat tahu yang menyapanya adalah Riou,"Kamu masih membenciku?"tiga pertanyaan itu membuat Saburo menatap lawan bicaranya yang seenaknya duduk dihadapannya. Ia menggeleng lalu menjawab tenang,"Itu semua sudah menjadi masa lalu."ia tersenyum teduh,"Aku sudah melupakan semua masa laluku,kamu sendiri,masih berhubungan dengan Jyuto-san?"
Riou terdiam ketika nama itu disebut, mata ocean bluenya menyendu,ia menggeleng pelan,"Kenapa?"tanya Saburo lembut,Riou mengalihkan pandang dan menatap keluar sebelum berucap dengan ringan,"Dia meninggalkanku dengan wanita lain."
"Oh. Kabar Ryoichi bagaimana?"Saburo tak ingin membahas hal yang sudah pernah ia alami dan rasakan,Riou tersenyum lembut,"Ryoichi masuk sekolah menengah tahun ini. Prestasinya sangat bagus seperti sang ibu."
Giliran Saburo yang tersenyum,"Kamu menemuiku ada apa? Kulihat akhir-akhir ini kamu sering berkeliaran disekitaran sini."kata Saburo dengan tatapan teduh yang menyejukkan, Riou menatapnya sebelum menunduk,"Aku mencarimu."katanya pelan,Saburo hanya diam dan menyesap cokelat yang sedari tadi ia abaikan,"Aku ingin kita memulai semuanya dari awal lagi,aku menyesali semuanya."perkataan Riou sukses membuat Saburo tersedak cokelat hangat yang sedang ia minum, ia menyeka bibirnya lalu bertanya,"Kenapa kau ingin kembali dan memperbaiki semuanya lagi dari awal?"nada bicaranya sedikit naik satu oktaf,Riou menggenggam tangan mungil Saburo yang masih memakai cincin pernikahan mereka,"Aku baru sadar kalau aku sangat mencintaimu jadi... aku..."
"Baiklah. Kamu menang,ayo kita pulang saja."Saburo langsung memotong perkataan Riou dan menarik tangannya,bukan ia menjadi pria rendahan,namun ia sendiri juga sebenarnya sangat merindukan Riou namun ia tak mau menjumpainya langsung karena ia khawatir ia akan menghancurkan hidup baru Riou. Riou menatapnya dengan binar terkejut juga senang,"Arigatou... aku takkan menyakitimu lagi."Saburo memeluknya erat sebelum Riou mengecup bibir manis Saburo dan mengubahnya menjadi ciuman manis yang penuh perasaan.
Tamat
[A/N]
Jangan lupa vote dan komenRegards
Ark
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v