ヒプノシスマイク-AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Saburo Yamada
Genre: Angst, Fantasy
Warn: Typo, OOC, gak masuk akal, berbelit-belit dan ke-sangpah-an cerita
Enjoy"Ah...,"Saburo mendesah perlahan ketika jari-jari mungilnya menari diatas keyboard komputernya. Hela napas ia keluarkan sejurus kemudian ketika beberapa digit angka muncul di layar komputer itu.
"Kenapa tagihan air bisa naik ya? Aku ingat untuk selalu mematikan air kok."ia menggumam pelan disela kesibukannya saat itu. Meraih ponsel, ia membuka aplikasi mobile banking dan membayarkan tagihan air untuk rumah mereka bertiga.
"Sial... apa aku melakukan 'itu' lagi saja? Tapi resikonya terlalu besar."Saburo terus menggumam, alunan musik lembut di earphone seolah diabaikan, pikiran Saburo tengah sedikit kalut, hingga printer disisinya mengeluarkan suara derak perlahan dan mencetak sebuah nota pembayaran tagihan airnya tadi.
Saburo tersenyum, walau kecil dan tipis,"Aku nekad saja. Aku tidak peduli lagi tentang apa yang akan kualami nanti."ia mengepalkan tangannya, kemudian mematikan komputernya dan meraih jaket. Setelahnya, tanpa berpamitan, ia memilih pergi sembari membawa sesuatu didalam saku jaketnya.
Saburo pergi menemui oyabun di sekitar apartemennya. Dengan mudah, ia bertemu pria itu di ruangan pribadi sang oyabun.
Arkatama Shintarou, pria dengan manik sewarna langit malam dengan penampilan yang sangat rapi menatapnya dingin,"Apa keperluanmu, Saburo-kun?"
Saburo memasang senyum kecil,"Sesuatu yang anda minta sudah saya dapatkan,"jawab Saburo tenang, sembari mengetuk-ngetuk meja, tanda ia meminta ruang privasi lebih. Segera satu demi satu, pengawal sang oyabun keluar, menyisakan mereka berdua didalam ruang pribadi milik Arkatama.
"Ini dia,"Saburo mengeluarkan benda yang ia bawa sedari tadi,"Silahkan cek apa benar atau tidak."benda itu segera diraih Arkatama dan pria itu segera membacanya di laptopnya, dehaman pelan keluar dari bilah bibir pria muda itu,"Semuanya tepat sesuai permintaanku, dan..,"Arkatama mengambil koper di kakinya,"Ini dia. Hitung dan pastikan."pria itu menyerahkan koper itu kepada Saburo yang segera membuka dan menghitungnya.
"Ya, ini tepat sesuai perjanjian. Terima kasih atas kerja samanya."
Arkatama hanya mengangguk, Saburo bangkit kemudian meninggalkan pria muda itu. Ia tak segera pulang tentunya, ia akan memasukkan uang senilai jutaan yen itu ke bank terlebih dahulu sebelum ia pulang.
Plakk!!
Saburo mendapat tamparan keras dari Ichiro. Tentu saja, Saburo sangat terkejut ketika menerima tamparan itu. Pipi dan hatinya mendadak terasa perih, ia menunduk kemudian pasrah menghadapi kemarahan sang kakak tertua.
Ichiro terus memarahinya tanpa ampun, bahkan menyakitinya secara fisik. Saburo tak melawan, tentu saja ia akan diam dan memilih pasrah menerima kekerasan yang diberikan kepadanya.
"POKOKNYA MALAM INI TAK ADA MAKANAN UNTUKMU! AKU TAK SUDI MEMBERI BAHAN MAKANANKU PADA SESEORANG YANG TAK PERNAH BERKONTRIBUSI PADA BIAYA RUMAH TANGGA SEDIKITPUN!"
Ichiro lalu meninggalkan Saburo seorang diri di ruang tengah itu. Kaki Saburo serasa melemas hingga anak itu jatuh terduduk diposisinya saat ini. Saburo menunduk, dalam dan berusaha berpikir keras hingga Jiro lewat dihadapannya,"Eh? Saburo?"Jiro segera mendatangi sang adik, kemudian berlutut dihadapannya dan bertanya,"Ada apa?"
"...Jiro, tolong selipkan ini di buku biaya bulanan."Saburo menyerahkan nota bukti pembayaran yang ia lakukan kepada Jiro. Namun sekilas, Saburo dapat melihat binar licik di mata Jiro, segera, Saburo menarik kembali bukti pembayaran yang ia sodorkan,"Mm... ada sedikit kesalahan disini, mungkin itu nota pembayaran bulan lalu?"Saburo mengeluarkan nota cadangannya, yang tentunya nominalnya jauh lebih kecil dari yang asli, kemudian memberikannya pada Jiro,"Nah ini yang benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanficHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v