Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Iruma Jyuuto x Yamada Saburo
Genre: Hurt,Comfort and others
Warn: OOC,Typo and others
Req by RizuKyu
Saburo menatap sekitarnya dengan tatapan datar,ia sedang berada di taman kota,sendirian. Saat ia melihat salah satu kursi taman,ia mendapati pasangannya dan rekannya tengah bermesraan sembari memakan jajanan. Tiba-tiba saja kadar kemarahannya melonjak drastis tanpa ia tahu kenapa,dengan ganas,ia menghampiri kursi itu dan menarik paksa kerah Jyuto,"Oh jadi kamu,"ia menatap kedua mata Jyuto dengan tatapan dingin nan tajam tanpa bisa dihindari Riou,"Yang menjadi alasan Riou-san sering keluar malam dan tak memberiku kabar sama sekali ya?"ia menghantamkan tubuh Jyuto ke tanah dan mengeluarkan hypnosismic miliknya lalu menyalakannya.
Jyuto yang terpancing emosi ikut mengeluarkan hypnosismic miliknya dan ikut menyalakannya,ia menyerang Saburo terlebih dahulu dengan rapnya,"Hei kau bocah banyak bicara! Jangan main-main denganku fatal akibatnya! Bukan orang hebat jangan berlagak hebat! Hypnosismic milikmu tak bisa mengalahkanku! (Ya!)"
"Ghakh...! Bagus juga."Saburo langsung menyahut tak kalah tajam,"Mayat bertumpuk dibawahku sudah biasa! Kelinci lemah jangan main-main denganku! Bisanya main wanita tapi sok jago! Wanita uang dan kekuasaan duniamu! Mencari info dengan cara kotor bagian hidupmu!"Riou langsung menarik salah satunya untuk saling menjauh agar ia bisa menjelaskan semuanya terlebih dahulu,namun keduanya yang sudah dikuasai emosi malah semakin ganas dalam pertarungan rap battle jalanan. Yang satu marah karena Riou disentuh tanpa izin dan yang lain marah karena terpancing.
"Hahh..."Riou akhirnya memilih jalan yang paling berbahaya,yaitu berdiri diantara mereka berdua dan membiarkan dirinya terhantam gelombang hypnosismic sementara ia berjuang melerai keduanya yang semakin ganas dari waktu ke waktu. Ia sama sekali tak menyangka kalau kekuatan amarah Saburo sangatlah berbahaya bagi sekitarnya. Ia melihat kedua hypnosis speaker nan megah berdiri dibelakang Saburo dan Jyuto,kemarahan keduanya sudah mencapai titik didih tertinggi ternyata.
"Ghakkh!"ia menggeram ketika gelombang kekacauan beraroma kematian menghantam pikirannya, yang berasal dari lirik tajam Saburo, ia masih berusaha menahan Saburo dan Jyuto agar tak menciptakan kerusakan semakin parah. Ia sempat memuntahkan sedikit darah ketika gelombang hypnosismic milik Jyuto menghantamnya dengan begitu keras,akhirnya pertarungan itu berhenti ketika ia jatuh pingsan diantara keduanya,"Riou-san!!"Saburo segera mematikan hypnosismic miliknya dan menghampiri Riou yang sudah tergeletak diantara mereka berdua,ia dengan panik segera memanggil ambulans dan membawa pasangannya ke rumah sakit.
Saat mereka sudah sampai di rumah sakit dan Riou segera ditangani Jakurai,Saburo berjongkok di lorong sepi rumah sakit dan menjambak surainya sendiri,ia menunduk dalam dan menangis,"Harusnya aku tak terpancing tadi! Harusnya... harusnya aku dengarin dulu penjelasan Riou-san! Ini... ini semua salahku! Salahku! Salahkuu!!!"teriakan bernada depresi itu diteriakan Saburo saat ia sendirian di lorong sepi itu,ia berani melakukannya karena ia tahu takkan ada yang mendengar teriakannya.
Ia tahu kalau Riou masuk dalam masa koma dan kini kritis di ICU,karena kesalahannya. Yah,sebenarnya bukan sepenuhnya salah dirinya sih, sebagian juga salah Jyuto juga. Saat ia mendengar derap langkah,ia memutuskan untuk mengabaikannya. Ia tak mau melakukan apapun selain menenangkan dirinya untuk saat ini,"Hei."panggilan itu membuatnya mendongak,dibayangannya,Riou tengah menatapnya hangat sembari menyodorkan sapu tangan. Namun kenyataannya adalah Jyuto yang menatapnya datar lalu duduk disisinya,"Riou tidak selingkuh denganku,tidak juga denfan orang lain atau siapapun."ia memulai penjelasannya sementara Saburo membuang muka, mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Dia... hanya menemaniku karena aku baru saja kehilangan kakak laki-lakiku karena suatu sebab. Aku... minta maaf membuatmu marah dan menyerangmu tadi."penjelasan Jyuto membuat Saburo menoleh dan menatapnya dengan tatapan kacau. Ia berkata,"Aku akan menjauhinya saja... katakan padaku kalau ia sudah sadar,aku pergi dulu."ia segera meninggalkan Jyuto yang menatap punggung sempit Saburo,"Lagipula,"ia berkata pada dirinya sendiri,"Aku juga tidak punya rasa apapun pada si bocah hutan itu kok."ia menepuk-nepuk bokongnya lalu pergi dari lorong itu menuju ICU.
Saburo membanting pintu kamar pribadinya di kantor Yakuza tempatnya kebetulan menjadi keluarga kecil disana,ia tinggal bersama Sakata, Soraru, Urata, Senra, Shima, Mafu-mafu, dan Amatsuki. Bantingan itu membuat Amatsuki terkejut dan tanpa sadar menjatuhkan koleksi gundam miliknya,ia segera membereskannya dan mengetuk pintu kamar Saburo,"Dek Buro,buka dulu dek. Ama-nii mau bicara dulu."
Namun panggilan lembut itu diabaikan Saburo,karena khawatir, Amatsuki meminta kunci cadangan pada Soraru dan membuka pintu kamar Saburo,apa yang dilihatnya membuatnya cukup terkejut. Saburo, tergeletak pingsan, dengan kekacauan dan darah disekelilingnya.
Ia segera membaringkan Saburo di kasurnya sendiri dan memanggil Mafu untuk membantunya merawat luka di tubuh Saburo. Dengan telaten ia dan Mafu membersihkan luka di tubuh Saburo lalu membersihkan kamar si bocah mungil bersurai hitam itu. Saburo sadar beberapa jam kemudian, saat Senra mengantarkan makanan untuknya dan ingin menyuapinya,Saburo menolak,"Tidak aku tak ingin disuapi siapapun selain Riou-san! Aku... aku ingin Riou-san! Mana... mana dia?!"ia dengan ganas merangsek keluar dari kungkungan Senra dan berkeliaran ganas di kantor mereka bertujuh dengan Senra yang dengan sabar terus mengekorinya.
"Cih."decihan akhirnya keluar dari bibir Soraru,ia dengan ganas menarik Saburo dan menampar kedua pipi anak itu keras,"SADAR BODOH! RIOU LAGI DIRUMAH SAKIT! GA GUNA LO KELIARAN DISINI ANJENG!"bentakan itu membuat Saburo meluruh sembari memengangi kedua pipinya,ia memeluk lututnya ketika Amatsuki memeluknya erat dan Mafu mengomeli Soraru. Saburo,akhirnya mau makan dari suapan Amatsuki dan kembali tidur setelahnya.
Ia sekalipun tenggelam dalam perasaan bersalah,setiap hari,ia tetap datang ke rumah sakit guna menjenguk sang mantan yang sedang koma akibat ulahnya. Biasanya ia pergi sendiri,namun ada saatnya Soraru dan Mafu serta Amatsuki menemaninya menjenguk Riou. Ia selalu berdiri disisi ranjang Riou dan menunduk menggumamkan kata maaf,selalu. Ia tanpa lelah bersama Jyuto menunggui Riou yang tak kunjung sadar. Hubungannya dengan Jyuto pun sudah membaik,tak ada lagi permusuhan diantara mereka karena mereka berdua sudah saling memaafkan.
Saburo duduk sendirian di balkon kamarnya,ia menatap kedepan dengan tatapan lurus menerawang,ia sedang memikirkan kedepannya apa yang akan terjadi. Sekujur tubuhnya kini selalu terbalut perban,ia tenggelam dalam neraka Selfharm. Depresi,rasa bersalah dan lainnya menenggelamkannya semakin jauh. Bahkan ia tahu dari Sakata kalau ia sering sekali menangis sembari tidur dengan menggumamkan kata maaf. Ia menatap silet yang ia pegang,ia cukup pintar untuk tidak membuat luka di wajahnya dan lebih dominan di lengan,kaki,paha,dan perut serta dadanya. Entah berapa kali ia mendapat jahitan di tubuh mungil itu selama menunggui Riou,hanya ia yang tahu.
Suatu ketika,saat ia sedang meminum tehnya,ia mendapat kabar dari Jyuto kalau Riou sudah sadar dan keluar dari masa kritisnya. Dengan terburu-buru,ia segera pergi ke rumah sakit bersama Sakata yang kebetulan sedang tak ada pekerjaan. Saat ia sampai,Riou bertanya pada Jyuto,"Dia... siapa?"Saburo sadar kalau Riou kehilangan ingatannya,ia membuat isyarat pada Jyuto,"Teman."
Jyuto mengangguk,"Kekasihmu dulu, kini menjadi temanmu."Riou mengangguk kecil tanda ia mengerti maksud perkataan Jyuto. Ia lalu melambaikan tangannya meminta Saburo masuk,Saburo tersenyum sumringah lalu menatap Riou dengan binar bahagia,"Walau kau melupakanku,kita tetap bisa berteman kan,Riou-san?"tanyanya sedikit ragu. Riou mengangguk lalu merengkuh Jyuto dan Saburo dalam rangkulannya,"Kalian berdua adalah temanku,Samatoki juga."
Tamat
[A/N]
Udah? Iya udah.Singkat? Iy tau. Ark abis ide:"(
Maaf ga sesuai ekspetasi,ya namanya ugha masi noob banget (; w ;)
Jan lupa voment
Regards
Ark
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanficHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v