Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt(?)
Warn: OOC,Typo and othersRiou menepuk lembut kepala Saburo, pria itu tersenyum tipis,"Jaga dirimu ya,aku pergi dulu."kata Riou lembut sebelum ia pergi meninggalkan Saburo bersama Mafu,"Mafu,tolong jaga Saburo untukku ya."pesan Riou pada pria bersurai putih itu,Mafu hanya mengangguk lalu tersenyum tipis.
Ia adalah dokter yang ditugaskan untuk menjaga Saburo,yang terdiagnosis menderita penyakit radang selaput otak. Riou tidak tahu itu,tentu saja atas permintaan Saburo agar penyakitnya disembunyikan dari sang terkasih. Alasannya? Saburo pernah berkata,"Aku tidak ingin merepotkannya."
Mafu menatap Saburo setelah kepergian Riou,"Nah,ayo ke rumah sakit. Kamu sudah harus dirawat,tahu! Kondisimu semakin menurun,baka!"omel Mafu sembari berkacak pinggang,persis seperti ibu yang sedang memarahi putranya. Saburo tertawa kecil,"Ijinkan aku pulang dulu,aku harus menyetel chat dan email yang akan terkirim seminggu sekali agar Riou-san tak khawatir tentangku."pintanya dengan nada memelas,Mafu hanya menghela napasnya kasar,bingung mengapa ia bisa mendapatkan pasien seperti Saburo. Ia akhirnya mengangguk, memberi ijin pada Saburo,itupun dengan catatan ia ikut ke apartemen mereka hanya untuk memastikan Saburo tidak akan pingsan saat sendirian nanti.
Setelah mereka sampai di apartemen kosong milik Riou,Saburo segera menyetel pengaturan chat-nya agar terkirim diwaktu yang ditentukan oleh Saburo. Saat ia selesai mengatur pengaturan barunya,sesuai dugaan Mafu,sakit kepala yang diderita Saburo kembali kambuh,membuat anak itu semakin tidak tahan dan berakhir jatuh pingsan.
Mafu segera menangkap tubuh mungil Saburo agar tidak menghantam lantai,sementara itu ponselnya ia gunakan untuk menghubungi ambulans. Ia tidak membawa mobilnya untuk mengantarkan Saburo tadi.
Saat Saburo sadar di rumah sakit,ia hanya bisa menatap kosong kearah langit-langit rumah sakit,mulutnya tertutupi masker oksigen dan kepalanya terbalut perban dengan selang ini itu disekelilingnya. Ia bahkan sudah hampir tak bisa menggerakkan tubuhnya walau hanya menggerakkan jari telunjuknya.
Mafu berjalan masuk ke ruangannya, menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan,"Yamada Saburo, kondisimu sungguh mengkhawatirkan. Kamu tidak akan bisa bertahan jika kamu seperti ini terus,aku ingin memintamu melakukan satu hal,"
Saburo menatapnya dengan tatapan bertanya,"Berhentilah bekerja atau belajar terlalu keras,penyakitmu bisa semakin parah nantinya."senyum tipis mengembang di bibir pucat Saburo, anak itu tersenyum,"Bi-biarkan aku... melakukan semua hal yang kusukai. Aku... past-ti tak a-kan bertahan lama lagi dengan kondisi seperti ini."pinta Saburo memelas,Mafu menunduk, pria bersurai putih itu menggeleng, dan berkata,"Aku tidak bisa."
"A-aku mohon."
"Tapi..."
"Se.. sekali ini saja."pinta Saburo benar-benar memelas,Mafu akhirnya mau tidak mau mengalah,ia sadar ia sedang menghadapi manusia berkepala batu,yang artinya tak ada gunanya melawan Saburo. Ia menatap Saburo,binar matanya sendu.
Wajar saja,ia adalah dokter yang paling tidak tegaan dan sangat lembut hati,paling tidak sanggup menghadapi hal seperti ini.
"Aku akan mengijinkanmu jika kondisi fisikmu membaik,jika tidak membaik juga,aku tidak akan membiarkanmu lepas dari benda-benda ini,Saburo."
Hela napas lega keluar dari Saburo,ia tersenyum lemah menatap Mafu. Tahu waktunya tak akan lama,ia sungguh ingin menghabiskan waktunya dengan melakukan semua hal yang ia sukai. Berjuang keras,kondisinya pun membaik walau ia tidak sepenuhnya sehat. Mafu menepati janjinya,ia membiarkan Saburo melakukan berbagai hal yang ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v