File 91: Brother

126 7 0
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
BigBrother!Riou x LilBrother!Saburo
Genre: Hurt(?),Family,And others
Warn: OOC,Typo and others

Bagi Saburo,Riou adalah kakak terburuk untuknya.

Bagi Riou,Saburo adalah adik paling menyusahkan baginya.

Tapi ia bersumpah akan selalu melindungi adik tunggalnya bahkan jika harus berkorban nyawa, semenyusahkan apapun sang adik. Ia sudah kehilangan kedua orang tuanya, dan kini ia tak mau kehilangan sang adik sekalipun adiknya sangatlah menyusahkannya.

"Riou-nii!"suara itu,membuat Riou diam-diam tersenyum,ia suka mendengar panggilan itu. Saburo menepuk bahunya yang tengah mengetik di laptop kesayangannnya, seperti biasa,tengah bekerja. Ia hanya berdeham tanpa menoleh,"Bolehkah kau membelikanku... hump... sebuah buku baru? Aku sangat membutuhkannya,Riou-nii,dan uang hasil gajiku belum cair. Aku butuh untuk tugasku."Riou mendengus, adiknya memang menyusahkan,"Te-tenang saja! Aku sudah membuatkan ramen sebagai gantinya!"

Tawa Riou rasanya ingin pecah,murah sekali bayaran Saburo terhadapnya. Ia berbalik dan menatap sang adik yang sudah siap dengan pakaian formalnya untuk pergi ke kampus,"Aku sedang tidak pegang uang. Dan lagi,itu deritamu. Jangan bawa aku kedalam deritamu."kata sang kakak dingin,ia menatap sang adik dengan tatapan dingin. Yang ditatap langsung cemberut,"Kalau bukan karena terdesak,aku tidak akan meminta,Riou-nii!"omelnya. Riou mendengus,lalu memberi gestur agar sang adik pergi,"Sana pergi."ia mengusir sang adik dari ruang kerjanya,membuat Saburo semakin cemberut dan menghentakkan kakinya ketika anak itu keluar dari ruang kerjanya. Riou menghela napasnya kasar,ia sudah terlebih dahulu membelikan buku yang diinginkan Saburo namun ia sengaja tak memberinya,ia ingin tahu seberapa mandiri sang adik. Ia menatap meja disisinya,ada sebuah ramen instan yang sudah diseduh terletak diatas meja itu,ia tahu itu buatan sang adik untuknya. Ia meraih cup ramen itu,membuka tutupnya yang sudah terbuka sedikit lalu mengaduk-aduknya,adiknya memang tak terlalu bisa memasak. Ia menyantap ramen instan itu dengan cepat,juga ia segera membuang sisa cup itu agar sang adik tak tahu.

Saburo menghentakkan kakinya kesal di sepanjang perjalanan,ia menggerutu mengingat pembicaraannya dengan sang kakak yang terasa sangat menyebalkan untuknya,ia takkan meminta jika uang gajinya cair! Kejadian pagi itu membuat mood Saburo menjadi buruk sepanjang hari,ia bahkan hampir tak fokus mengerjakan pekerjaan paruh waktunya. Ia pulang juga dalam keadaan lelah,capek,juga masih tersisa sedikit rasa kesal pada sang kakak yang menyebalkan nan cuek padanya. Ia hanya menggumamkan kata 'Aku Pulang' yang tentu saja takkan dibalas siapapun,Saburo berjalan ke kamarnya,ia membuka pintu kamarnya dan segera melempar tubuh lelahnya ke ranjang.

"Akh!"Saburo mengerang ketika ia merasakan ia tengah menimpa sesuatu yang ada dibalik selimutnya, membuatnya mengerinyit saat ia tahu kalau ia ingat ia tak pernah meletakkan apapun dibawah selimutnya. Selimutnya ia buka secara paksa,ia melihat isinya dan terkejut. Beberapa buah buku yang dibutuhkannya,beserta peralatan tulis menulis untuk buku itu. Ia tertegun sejenak,memikirkan siapa gerangan yang meletakkan benda-benda ini diatas ranjangnya. Kakak lelakinya? Ah,tidak mungkin lah! Kakaknya saja tidak memerdulikannya!

Dengan segera,ia berlari disepanjang lorong menuju kamar sang kakak dan segera mendobrak pintunya,"Riou-nii!"Riou mendengus,"Jangan mendobrak pintu seperti itu,bodoh. Nanti pintu ruang kerjaku rusak!"ia mengomeli sang adik,bukan memikirkan masalah pintu itu akan rusak atau tidak,ia ingin mengajarkan sopan santun terhadap sang adik, walau bagi beberapa orang,caranya itu salah.

Saburo mengabaikan peringatan sang kakak,ia segera maju dan berdiri tak jauh dari meja kerja sang kakak sembari memegang salah satu dari buku-buku itu,"Riou-nii yang membelikannya untukku?"Riou menggeleng,"Lalu siapa yang masuk ke kamarku dan meletakkan semua ini dibalik selimutku?"tanya Saburo lagi, sang kakak menggedikkan bahunya cuek,"Aku tidak tahu,juga tidak peduli. Kalau kau sudah selesai, keluarlah dari sini karena aku butuh tempat untuk menyelesaikan pekerjaanku."Saburo memanyunkan bibirnya,rasa kesal pada sang kakak terasa semakin meningkat,

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang