Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Daddy!Riou x Son!Saburo
Genre: Hurt,slight of violence
Warn: OOC,Typo and mature containt"Saburo!! Les IPA mu satu jam lagi!!"teriakan itu sungguh membuat Saburo gusar,ia muak saat ini.
Oh ayolah,ia sudah berumur 16 tahun! Ia sudah bisa mengurus dirinya sendiri 'kan?
"Iya ayah,"jawabnya singkat,nadanya tetap datar. Sulit tumbuh besar di keluarga seperti ini,ayahnya,Riou Mason Busujima,selalu saja menuntut kesempurnaan bagi Saburo,ia diwajibkan les Bahasa Perancis, Belanda, Korea dan berbagai bahasa lainnya,les IPA dan IPS,les Ekonomi dan berbagai les ini dan les itu,
Saburo bahkan tak sempat mengisi hobinya bermain gitar sendirian. Ia selalu dituntut serba sempurna, hampir seperti robot,ia bahkan hampit tak punya waktu hanya untuk bermain dengan beberapa temannya selain diluar jam sekolah. Saburo menghela napasnya kasar,ia menutup buku Ekonomi Bisnis yang ia pegang sedari tadi sebelum beranjak dari kursi belajarnya ke ruang tengah.
Ia menatap sang ayah yang tampak sedang terburu-buru dengan tatapan jengah,"Ayah kemana?"tanyanya dingin,Riou menatapnya datar,"Jerman. Urusan bisnis,"
"-kapan pulang?"potong Saburo sebelum Riou menyelesaikan kalimatnya,"...ayah tidak tahu,"jawab Riou datar,membuat tawa sarkas keluar dari bibir Saburo,"Ya, terserahlah."sahutnya,Riou lalu mengusak surai hitam sang putra tunggal,"Belajar,jangan pergi main kemana-mana. Uang saku akan ayah transfer akhir bulan ini,untuk bulan depan."pesan Riou,Saburo diam-diam memutar bola matanya malas,"Tidak ada pengawalan ketat 'kan?"tanyanya tanpa memerdulikan pesan Riou, pria paruh baya itu mengangguk,"Ya, hanya ada beberapa pelayan dan supir."Saburo memutar bola matanya lagi,"Ya ya ya,terserahlah. Selamat jalan,"ia tersenyum sinis,"Ayah."
"Jaga dirimu baik-baik."pesan Riou lagi sebelum menaiki mobil yang berhenti didepan pintu utama kediaman mereka. Dengan langkah malas,Saburo kembali berjalan ke ruang belajar yang sudah hampir merangkap kamarnya karena ia seringkali tertidur disana karena kelelahan. Seorang maid bersurai hitam mendekatinya,"Saburo-sama, guru IPA anda sudah tiba,"kata maid itu hati-hati,membuat Saburo mendengus malas,"Ya,terima kasih atas infonya."sahutnya.
Saburo benar-benar harus belajar ekstra keras saat ini,ia nyaris saja turun dari ranking pertama menjadi ranking kedua. Kalau saja ia sampai ketahuan berada di rank kedua,entah apa yang akan terjadi padanya. Entah Riou akan mengurungnya dikamarnya selama hampir sebulan, mengawasinya setiap saat atau... menghukumnya dengan hukuman fisik.
Saburo menghela napasnya lelah,ia menatap jam sederhana yang tertempel manis di tembok kamarnya, jam sebelas malam. Ia meraih gitar akustiknya,memejamkan mata ketika jari rampingnya mulai memetik senar gitar,menikmati setiap alunan yang ia buat,serta sesekali menyanyikan bait lagu yang ia kenal. Para pelayan yang kebetulan saja sedang lalu-lalang di depan kamarnya menjadi sedikit tertegun,mereka hampir tidak pernah mendengar alunan merdu dari kamar Saburo,
Apalagi suara nyanyian Saburo yang bak nyanyian bidadari dari surga.
Alunan itu berhenti ketika jam di dinding menunjukkan angka dua pagi,Saburo meletakkan kembali gitarnya dibawah ranjangnya dan memilih tidur,menikmati waktu istirahatnya yang tidaklah banyak.
Akhir bulan pun tiba,saat ini Saburo tengah berada disebuah mesin ATM, ia sedang mengecek saldo tabungannya,
30.000.000¥
"Tumben dikirim tiga puluh juta,"ia menggumam sendirian,"Biasanya cuma dua puluhan. Entah sih, mungkin hanya lagi baik."gumamnya lagi,ia segera mentransfer sejumlah dua puluh juta yen ke rekening pribadinya yang ia buat sendiri,tentu saja tanpa sepengetahuan sang ayah. Saburo menatap sisa saldonya yang hanya tersisa tiga juta yen,ia menghela napasnya. Ia lalu mengecek isi saldo di rekening pribadinya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
Fiksi PenggemarHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v