Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt,little fluff in the ending
Warn: OOC,Typo,Mature Containt,Violence scene,and others
Enjoy the story"Riou-san,ayo sarapan dahulu. Aku sudah memasakkan udon buatmu."
"Maaf Saburo,aku buru-buru.""Riou... a-"
"Maaf,aku harus segera berangkat.""Ri-."
"Maaf,aku terlambat."Sudah beberapa hari ini Riou tidak sarapan dirumah mereka. Saburo menghela napasnya lelah,ia menatap pintu apartemen yang sudah kembali tertutup rapat,pandangannya ia alihkan pada putranya,"Ryo,"ia tersenyum keibuan,"Habiskan dahulu sarapanmu,kaa-chan akan mengantarmu ke rumah paman Ichiro sebentar lagi."Ryoichi hanya mengangguk samar,ia segera menghabiskan sarapannya ketika sang ibu kembali menyibukkan diri dengan cucian piringnya.
Saburo menghela napasnya lelah,ia mencuci piringnya sembari melamun. Tatapannya pahit,hatinya serasa tertusuk. Mengingat bagaimana Riou memperlakukannya dan putra mereka dengan berbeda dari yang biasanya. Tak biasanya Riou tak mau sarapan bersama,karena biasanya,sesibuk apapun pria itu,ia pasti akan menyempatkan diri untuk sarapan bersama keluarganya. Interaksi keduanya pun hanya sebatas formalitas,tanpa ada kehangatan sedikitpun diantara satu persona dengan persona lainnya.
Saburo tertunduk,ia mencengkram pinggiran wastafel seolah mencegah dirinya terjatuh. Ia tidak boleh terlihat lemah didepan putranya. Pekerjaannya segera ia selesaikan, ia menghela napas setelah mengantar Ryoichi ke rumah kakak tertuanya. Saburo bahkan melamun di perjalanannya menuju kantor, memikirkan apakah ia memiliki kesalahan dengan suaminya yang tak pernah diberitahukan Riou atau tidak.
Netra hetero terasa memanas,ia tak sadar ketika satu titik air mata mengalir mulus begitu saja di pipi gembilnya. Saburo segera menyeka air matanya sebelum ada orang yang melihatnya menangis. Ia berjalan gontai diantara lautan manusia yang akan pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing,hela napas lelah kembali ia keluarkan tatkala ia sampai di kantornya.
Sebuah kantor berbasis IT,di kota Tokyo.
Ia cukup bersyukur ia berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passionnya didunia tekhnologi dan semacamnya. Sapaan singkat dari rekan sejawat hanya ditanggapi dengan senyum tipis,ia benar-benar sedang tak berada ditempatnya.
Saburo mengerjakan pekerjaannya sebisa mungkin,walau hanya separuh yang berhasil ia selesaikan,tapi itu bukan masalah. Jam makan siang ia habiskan dengan memakan bento yang ia bawa sembari memegang ponselnya guna menelepon seseorang.
Sementara itu,Riou yang sedang sibuk di kantornya,diganggu oleh sebuah panggilan masuk dari pasangannya. Ia menatap ponselnya dengan tatapan datar,lalu memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Saburo menghela napasnya lelah,ia merasa nafsu makannya menghilang begitu saja saat ia tahu Riou menonaktifkan ponselnya. Ia menutup kembali bento yang ia bawa, kemudian menyimpannya kembali pada ransel kantornya. Ia kembali menghabiskan waktunya dengan berusaha mengerjakan pekerjaannya sebagai pengalihan pikiran.
Malam hari ia habiskan dengan menemani Ryo hingga tertidur sembari terus berusaha menelepon pasangannya. Saburo menghela napasnya ketika jam dinding menunjukkan angka satu pagi,dan Riou belum juga pulang. Dengan perlahan,ia meninggalkan kamar putranya yang masih berumur tujuh tahun dan duduk di sofa ruang tengah, setia menunggu kepulangan pasangannya. Saburo berusaha menahan kantuknya ketika ia tengah menunggu kepulangan Riou,dan tepat di angka setengah dua,pria yang ditunggu baru pulang. Saburo segera bangkit dari posisinya dan menatap Riou,ia berusaha tersenyum,"Okaeri,"
Riou mengabaikannya,lagi.
Pria itu bahkan tidak berkata apapun ketika Saburo meraih tas kerjanya dan juga jasnya. Penampilannya nyaris acak-acakan,semakin membuat Saburo merasa khawatir atasnya. Saburo menatap punggung pasangannya dengan tatapan nanar, ia berusaha menanyakan apa ia memiliki kesalahan,namun yang terjadi berikutnya adalah Riou mengabaikannya lagi,lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
Fiksi PenggemarHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v