Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Brother!Riou x Brother!Saburo
Genre: Hurt and others
Warn: OOC,Typo,Mature containt and others"Apa kau bahagia hari ini?"
'Pertanyaan retoris,'batin Saburo menatap Riou yang sedang menatapnya lembut,'Bahagia ya... apa itu?'batinnya lagi,"Bahagia? Apa itu?"tanya Saburo perlahan,elusan tangan Riou terhenti sesaat sebelum menjawab,"Bahagia itu..."ia menjelaskan definisi bahagia secara umum,Saburo yang hanya mendengarkan pun diam,ia tak tahu harus berkata atau menjawab apa.
"Mengerti?"Saburo mengangguk,"Aku rasa... aku bahagia? Entahlah... aku sendiri tidak tahu."kata Saburo perlahan,ia diam guna menikmati elusan dari Riou,kakak tersayangnya. Tak ada yang tahu,kalau dia adalah anak adopsi,yang diadop semenjak bayi. Maka ia hanya tahu kalau Riou kakaknya dan dia adiknya,hanya sebatas itu.
"Kalau kau bahagia,kenapa kau bisa kalah dari dirimu sendiri?"tanya Riou lembut,Saburo terdiam,"Mungkin... entahlah,aku tak tahu apa aku... bahagia atau tidak."kata Saburo, binar matanya terlihat kosong tanpa adanya tanda kehidupan,Riou kembali tersenyum tipis,"Tidurlah, kau pasti butuh yang namanya istirahat."bujuknya,Saburo hanya mengangguk perlahan,merebahkan kepalanya di paha sang kakak, memejamkan mata bersiap menjelajah dunia alam mimpi.
Hari pun berlalu,Saburo baru saja pulang dari sekolahnya. Seperti biasa, seragamnya kotor dan sobek,juga isi tasnya yang sudah hancur. Wajahnya babak belur,apalagi tubuhnya,tak perlu dipertanyakan. Kata yang sama terputar,"Aku pulang..."dua kata yang selalu dikatakan Saburo tak peduli apapun kondisinya saat ini,ia hanya meletakkan tasnya asal,abai pada tatapan sang kakak yang menatapnya khawatir,lalu segera pergi ke kamar mandi.
Ia menyalakan shower air dingin, dingin sekali hingga semua perabotan di kamar mandi berembun. Ia berdiri, sebelah tangannya yang sudah terluka cukup parah ia gunakan untuk menumpukan tubuh di tembok,ia tertunduk,membiarkan darah dan kotoran meluruh di lantai. Lantai kamar mandi yang semula putih bersih kini berubah warna menjadi sedikit merah bercampur cokelatnya lumpur. Ia yang tak lagi sanggup menahan beban tubuhnya akhirnya jatuh bersimpuh,dibawah shower dengan suhu 1 derajat. Bibirnya sudah membiru,benar-benar kedinginan namun membiarkan diri tetap dibasahi air yang sangat dingin. Ia meraih pisau cukur milik sang kakak,menggoreskannya dalam,abai pada rasa sakit,ia tetap melakukan hal itu. Gedoran di pintu menyadarkan lamunannya,sang kakak menggedor pintu karena khawatir,kedua kakinya yang sudah lemas,tak lagi mampu untuk sekadar bangkit dan membukakan pintu.
Riou segera mendobrak pintu itu hingga terbuka,ia sangat terkejut saat adik tersayangnya berada dibawah kucuran air yang sangat dingin, dengan tangan yang terluka sementara tangan yang lain memegang pisau cukur miliknya. Ia segera mematikan shower,meraih mantel mandi dan memakaikannya pada Saburo.
Kenapa lagi,kau Yamada-maksudku Busujima Saburo?
Pertanyaan retoris itu kembali terputar dipikiran Riou,ia menggendong sang adik ala bridal dan segera membawanya ke kamar. Ia meraih kotak P3K dan menaikkan lengan mantel mandi yang dipakai Saburo,perlahan tapi pasti ia membalut semua luka Saburo,baik yang baru maupun yang sudah lama.
Ia menatap Saburo yang tertunduk, dengan mata yang tertutup poni yang memanjang,"Riou-nii..."panggil Saburo pelan,Riou hanya menatap Saburo,menunggu anak itu melanjutkan perkataannya,"Apa benar aku ini bukan adikmu?"tanya Saburo. Riou tahu kalau itu adalah pertanyaan yang cukup menjebak,ia hanya diam,fokus pada luka-luka di tubuh Saburo,setelah menyelesaikan tugasnya membalut luka Saburo,ia menatap anak itu lembut,"Kalau kau bukan adikku,buat apa aku susah payah menjagamu dan membesarkan dirimu selepas kedua orang tua kita tewas?"
Mata Saburo terasa memanas,ia meneteskan air matanya,"Tapi... tapi.. mereka bilang aku bukan adikmu... mereka bilang aku hanya anak pungut..."kata Saburo disela isakannya. Tubuh Riou menengang, ia sedikit tak menyangka akan sejauh itu,ia juga harus bersikap adil,tanpa memihak siapapun karena disatu sisi, Saburo memanglah adiknya namun disisi lain,apa yang dikatakan para pembully sang adik adalah kebenaran. Ia menatap Saburo yang masih terisak dalam pelukannya, menimbang apakah ia harus jujur atau tetap menyembunyikan kenyataan sampai suatu saat nanti?
Sang adik hanya menghela napas kasar saat elusan sang kakak terhenti sesaat,ia mendongak menatap sang kakak dengan mata yang memerah dan napas yang tidak teratur,"Apa... yang mereka katakan itu benar kak?"
Riou menggeleng sembari tersenyum hangat,"Apa yang mereka katakan itu salah,kamu adalah adik kandungku dan aku memang mengecat rambutku,makanya rambutku seperti ini."ia berbohong,warna rambutnya yang asli memanglah blonde dan warna rambut Saburo yang asli adalah hitam. Saburo menatap sang kakak lalu tersenyum tipis,"Sou... desu. Oyasumi nasai..."lagi,ia tertidur dipangkuan sang kakak yang sangat menyayanginya.
Mencintainya malah. Bukan rasa cinta antara kakak dan adik,namun lebih kearah cinta antara sepasang kekasih.
Tidak peduli jika Riou dianggap brocon atau incest,toh Saburo bukan adik kandungnya dan ia tak punya hubungan darah apapun dengan anak itu. Faktanya,Riou sangat-sangat menginginkan Saburo sebagai miliknya satu-satunya,ia rela melakukan apa saja demi hal itu,termasuk menyebarkan berita kalau Saburo adalah anak pungut.Riou hanya tersenyum,menatap wajah tidur Saburo yang terlihat damai,ia berbisik,"Gomennasai, Saburo. Ini adalah hasil pekerjaanku makanya orang tahu kalau kau adalah anak pungut. Aku tahu ini salah tapi apa boleh buat,kan?"ia menempelkan bibir hangatnya pada bibir dingin Saburo,memberi kehangatan dengan cara menelusupkan lidahnya, mengabsen rongga mulut Saburo dan melumat bibirnya lembut,penuh perasaan dan tanpa paksaan. Ia melilitkan lidahnya pada lidah Saburo,lalu melepas ciuman ketika sang adik mengerang karena kehabisan napas.
Ia lalu menggendong sang adik, membawanya ke kamar lalu membaringkannya disana,menyelimuti tubuh polos Saburo dan ikut tidur disamping sang adik.
Pagi harinya,saat Riou meminta Saburo mengambilkan sesuatu di laci kamarnya,Saburo mendapatkan sebuah map yang terlihat menarik atensinya,
Surat Adopsi Anak
Ia membukanya lalu membaca surat itu dalam diam,
Nama: Yamada Saburo
Umur: 6 bulan
Tempat tanggal lahir: Ikebukuro, 16-12 tahun xx
Golongan darah: B
Gender: MaleTelah sah menjadi anak adopsi dari pasangan bernama Rie Busujima dan Mason Busujima pada tanggal xx bulan xx tahun xx di panti asuhan [Place Name]
Hanya itu yang ingin dibaca Saburo, ia dengan tergesa membawa surat itu keluar dan memperlihatkannya pada sang kakak,"Ini... benar?"tanyanya dengan ekspresi hancur,Riou mengambil surat itu dari tangan sang adik lalu membacanya dan ikut terdiam,lalu mengangguk perlahan karena ia sendiri tak lagi bisa menyembunyikan kenyataan ketika sang adik sudah mendapatkan bukti kongkrit,"Jadi... aku bukan adikmu?"nada Saburo berubah menggelap,ia menunduk lalu menangis,"KENAPA KAU MEMBOHONGIKU SELAMA INI?! KENAPA?! KENAPA... KAU MENGATAKAN PADAKU KALAU AKU ADALAH ADIK KANDUNGMU?!"Riou terdiam,ia meremas surat itu lalu merobeknya dihadapan Saburo,"Karena aku hanya ingin kau menjadi milikku seorang."jawabnya berusaha santai,manik mata Saburo berubah,tatapannya menggila,"Kalau begitu,"ia mencengkram kerah Riou yang jauh lebih tinggi darinya,"JADIKAN SAJA AKU MILIKMU! SEDERHANA 'KAN?!"teriak Saburo sembari menangis histeris dihadapan sang 'kakak'. Riou terdiam,tak dapat menyangkal kalau saat ini ia sedang sangat-sangat senang,ia menatap manik hetero Saburo yang basah,ia kemudian mencium bibir manis Saburo,"Kalau begitu... kamu milikku selamanya."Riou mengklaim sang adik yang masih mencengkram kerahnya karena kakinya mulai melemas.
Hari-hari berlalu,begitu saja. Riou kini menjadi sang kekasih dari Saburo, yang masih saja menjadi korban bullying di sekolahnya. Suatu ketika, Riou yang sedang memangku Saburo kembali bertanya lembut,"Apa,saat ini kau bahagia?"Saburo mengangguk dipangkuan Riou,ia berbalik dan mengecup bibir pasangannya lembut,"Aku bahagia bersamamu."
Tamat
[A/N]
Hue pendecc:'<Abis ide sih ya:<
Jan lupa vote dan coment
Regards
Ark
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v