Sorry!

160 11 2
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo x Iruma Jyuto
Genre: Family,Friendship,Hurt maybe and others
Warn: OOC,Typo and others

Saat itu,Saburo tengah menyusun sebuah rencana bersama sahabatnya, juga sahabat pasangannya, yaitu Jyuto di sebuah cafè yang cukup terkenal di distrik Shibuya yang penuh warna-warni. Ia sedang menyusun rencana anniversary dirinya dengan Riou,yang sudah resmi menjalin kasih selama hampir setahun. Ia menatap buku yang disodorkan Jyuto dengan tatapan menilai,ia meraih buku itu dan membacanya cepat,lalu menutup buku itu dan menggebrak meja cafè dengan cukup keras,"KAU GILA?"ia bertanya sembari menarik kerah Jyuto yang sedikit menyerigai saat menatapnya,"Tidak,"ia semakin melebarkan serigainya,"Itu kan sesuai permintaanmu."Saburo melepaskan cengkramannya pada kerah Jyuto, lalu kembali duduk di kursinya sendiri,"Tapi tidak seperti itu juga! Itu sangatlah gila!"

Jyuto hanya diam,menyeruput teh dingin yang ia pesan,"Sekarang kau setuju atau tidak?"tanyanya datar, Saburo terdiam,'Masa bayarannya adalah berciuman dengannya? Kalau ketahuan Riou-san kan.. bisa hancur semua rencana indahku!'ia membatin dan akhirnya setuju dengan penawaran Jyuto. Jyuto menarik tangannya,kini ia sedang mengkabedon Saburo di sebuah gang kecil,ia menaikkan dagu Saburo dan mencium bibirnya ganas,juga melumat bibir mungil itu hingga membengkak.

"Saburo?"panggilan itu membuat keduanya menoleh,ada Riou disana, menatap Saburo kecewa,lalu menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian berjalan menjauh, meninggalkan Saburo bersama Jyuto, yang menyerigai tipis. Saburo meronta,lepas dari kabedon Jyuto dan langsung mengejar Riou yang meninggalkan dirinya,dengan langkah cepat nan panjang. Saburo akhirnya berhasil mengejar pria besar itu,walau dengan susah payah. Ia segera melingkarkan tangannya di pinggang pasangannya,berusaha menahan Riou agar tidak berjalan semakin jauh darinya. Namun Riou justru menepis tangannya dan mendorongnya hingga jatuh terduduk,"AKH!"erang Saburo saat bokongnya bersentuhan dengan dinginnya batu trotoar dijalanan Yokohama. Riou menoleh,tatapannya menyiratkan kekecewaan dan sakit hati yang sangat mendalam,"Tak kusangka kau bermain dengan sahabatku sendiri... sampai berciuman lagi? Apa sih yang kau- tidak,aku pikirkan tentangmu? Aku kira- kau benar-benar setia seperti perkataanmu... bodohnya aku."ia lalu kembali menatap ke depannya,abai pada tatapan terkejut dari seorang Yamada Saburo. Ia lalu berjalan, meninggalkan Saburo yang masih membatu ditempatnya tadi,mata anak itu tiba-tiba saja memanas tanpa ia ketahui kenapa,Saburo menatap langit yang mendung,tetes air mulai turun satu demi satu, membasahi bumi,juga Yamada Saburo yang sedang dalam kondisi patah hati.

Saburo akhirnya bangkit,saat hujan semakin deras. Ia menepuk-nepuk kedua tangannya,abai pada rasa sakit yang sebenarnya masih terasa pada kedua tangannya yang sedari tadi ia pakai menumpukan tubuhnya. Ia berjalan pergi,kepalanya menunduk, kecewa,sedih dan kacau bergejolak dalam hatinya,ingin ia tumpahkan tapi ia sadar Riou sudah meninggalkan dirinya.

Sementara itu,Riou mengeluarkan payung kecil yang ia bawa didalam saku jaketnya ketika rintik hujan mulai membasahi surai orangenya, ia sangat-sangat kecewa pada sang terkasih,Yamada Saburo. Ia kira Saburo akan setia padanya,seperti apa yang dikatakan anak itu padanya, ketika mereka mulai menjalin kasih. Ia tetap berjalan,ditengah derasnya hujan di kota Yokohama. Namun tak dapat disangkal,ia saat ini sebenarnya tengah mengkhawatirkan Saburo-nya,yang ia duga telah berselingkuh dibelakangnya dengan sahabatnya sendiri. Ia tahu,sangat-sangat tahu kalau Saburo suka tidak membawa payung,dengan alasan kepraktisannya terganggu. Ingin ia berbalik,kembali ke tempat Saburo berada tadi,memayungi anak itu dan setidaknya membawanya pulang. Namun saat kakinya berbalik,ingin kembali ke tempat Saburo terduduk tadi,pikirannya segera menyangkal dan ia berbalik,melupakan rasa khawatirnya dan kembali berjalan pergi,kembali ke apartemennya di Yokohama.

Saburo sampai di kediaman pribadinya yang sebenarnya hanya berbeda kamar dengan Riou,namun tadi, saat ia melihat pria itu akan menaiki lift yang sama dengannya,Riou langsung mundur,menjauh dan membiarkan Saburo berada di lift besar itu sendirian,dengan keadaan basah kuyup akibat kehujanan,yang sebenarnya disengaja Saburo. Ia sengaja memperlambat laju jalannya ditengah hujan,membiarkan hujan membasahi tubuh mungilnya dan membasahi hatinya yang terluka. Saburo mendongak,menatap Riou yang membuang muka ketika ia tanpa sengaja bertatap muka dengannya,"Sebegitu..."ia meremat jaket basket yang ia pakai,"Sakit hatinya ia padaku?"Saburo berjalan dengan langkah gontai,menuju kamar apartemennya yang tak terlalu besar namun cukup nyaman baginya. Setelah ia masuk,ia akhirnya jatuh terduduk,dibelakang pintu apartemennya. Menangis tanpa suara, ingin ia memukuli Jyuto namun ia tahu ini adalah bagian dari rencana yang ia susun bersama pria itu.

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang