File 94: Slave

200 11 5
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Scientist(?)!Riou x Slave!Saburo
Genre: Sci-fi,fantasy,hurt,violence and others
Warn: OOC,Typo and others

Netra ocean blue menilik sekitar dengan tatapan tidak peduli. Ia hanya berfokus pada manusia yang berdiri di panggung jual beli budak,seorang pria muda dengan perkiraan umur 14 tahun,dengan kaki dan tangan yang dirantai,dan tubuh yang telanjang bulat.

Pria gendut lain diatas panggung itu tersenyum lebar hingga matanya nyaris tak terlihat,"Ya! Selamat datang di penawaran malam ini,"katanya semangat,"Disamping saya ini adalah budak baru!"penutup mata pria muda itu dibuka,terlihatlah dua netra berbeda warna yang menyelisik ke penjuru ruangan itu,tatapannya takut.

"Saya membuka penawaran dimulai dari harga satu juta yen!"kata pria gendut itu lagi,"Dua juta!"tawar seorang pria botak,dengan tubuh yang sangat gendut,"Ya,dua juta,ada lagi?"tanya sang penjual lagi,

"Lima juta!"

"Sepuluh juta!"

"Tujuh belas juta!"

"Dua puluh lima juta!"

"Lima puluh juta!"

"Seratus juta!"

"Lima ratus juta!"

Riou memutar bola matanya tak peduli,ia mengangkat betnya,"Satu miliar!"katanya cuek,mengundang perhatian dari seisi gedung itu,bahkan sang penjual,"Ada lagi?"tanya penjual itu memastikan, tak ada yang mengangkat bet,"Penawaran ditutup dari tiga,dua dan satu! Terjual dengan harga satu miliar yen!"

Riou menatap budak yang ia beli, tatapannya dingin,"Aku tidak akan menggunakanmu sebagai pemuas,"ia berkata dingin,"Atau semacamnya. Aku akan menggunakanmu sebagai kelinci percobaan,"tatapannya tetap sama ketika ia tahu mimik Saburo sedikit berubah,"Ah ya,aku Riou. Tak perlu memanggil dengan embel-embel daddy,master ataupun tuan."

Saburo mengangguk kecil,"Sa-Saburo Yamada,"katanya lirih. Riou tersenyum tipis,ia lalu menarik kaki Saburo paksa dan melingkarkan sebuah gelang besi,"Jangan mencoba kabur dariku atau benda itu akan menyengatmu."katanya lagi sembari menjalankan mobilnya membelah kota Yokohama. Saburo terdiam,ia hanya menatap paha mulusnya,diam-diam tetes demi tetes air mata mengalir dan jatuh diatas pahanya yang tak tertutupi apapun,isakannya ia tutupi dengan cara menggigit bibir bawahnya hingga berdarah,kedua tangannya mencengkram pahanya sendiri,ia menangis.

Riou menoleh,tatapannya tetap sama seperti dari awal ia membeli Saburo, ia berkata tanpa mengalihkan pandang dari jalan,"Jangan nangis,"katanya dingin,"Aku bahkan belum melakukan apapun padamu."pria bersurai orange itu tetap melajukan mobilnya,"Kita akan ke rumahku,aku akan meninggalkanmu disana dulu sebelum aku pergi lagi."ia mengutarakan rencananya,Saburo tetap diam membisu.

Rumah yang dituju Riou ternyata adalah sebuah mansion ditengah hutan,yang juga merangkap laboratorium super lengkap. Saburo berjalan dengan langkah gontai, dengan Riou didepannya. Saat pria itu membuka pintu mansion itu, Saburo tercekat sejenak melihat betapa mewahnya isi mansion itu,"Jangan menatap seperti itu,"Riou yang sudah masuk terlebih dahulu, kini tengah memegang sebuah suntikan injeksi,ia menarik tangan Saburo dan langsung menyuntikkan obat aneh itu di lengan Saburo,"Jangan lupa apa tugasmu disini. Kau hanya kelinci percobaan, ingat itu baik-baik."kata Riou sebelum pandangan Saburo menggelap dan akhirnya jatuh pingsan. Pria itu membopong tubuh mungil Saburo, menekan sebuah akses masuk dan membawa Saburo masuk ke laboratoriumnya,ia membaringkan Saburo diatas sebuah brangkar khusus yang langsung mengikat kedua tangan dan kaki Saburo. Lalu menutup layaknya sebuah kapsul khusus,"Maaf,"kata Riou dingin,"Tapi ini adalah bagian dari pekerjaanku."ia meninggalkan laboratorium itu juga mansion itu,kembali pergi entah kemana.

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang