Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt,Angst and others
Warn: OOC,Typo and othersSaburo menatap nanar pada hasil test yang ia lakukan,"Penyakit jantungku... semakin parah? Ah... souka... pada akhirnya akan mati juga kan?"ia tersenyum paksa,menatap foto kemesraannya bersama Riou yang terpajang indah dalam dompet hitamnya,ia menghela napasnya kasar,merasa sesak pada dadanya,tak tega memberitahu kenyataan pada Riou. Mendengus kasar,berterima kasih pada dokter lalu pergi dari ruang praktek itu.
Saat Saburo sampai di apartemen yang ia tinggali bersama Riou,ia membuka pintunya yang langsung disambut Riou dengan pelukan hangat,"Bagaimana hasilnya?"pria itu bertanya sembari tersenyum hangat, membuat Saburo tambah tak tega memberitahu kenyataan ia mengidap penyakit jantung,"Aku,"ia sedikit ragu dalam melanjutkan,"Baik-baik saja, hanya pusing ringan akibat kelelahan."Riou menatap Saburo yang melingkarkan kedua lengannya pada tubuhnya,"Kamu... ga bohong kan? Nada suaramu sedikit merendah tadi."Saburo tentu saja terkejut,tidak menyangka hal sekecil itu diperhatikan oleh Riou,"Aku... ngga bohong kok!"Saburo tersenyum,ia melepas pelukan lalu berjinjit, mengecup bibir Riou lembut,"Makasih udah mau nyambut aku kayak gini!"ia berkata dengan wajah penuh senyum, namun dibalik senyum itu ia sedang menyembunyikan penyakitnya.
"Eh? Bukannya aku memang selalu nyambut kamu kayak gini? Omong-omong aku sudah buatin kamu kue cokelat,mau?"tanya Riou sembari menatap punggung pasangannya dengan tatapan lembut. Saburo mengangguk,"Tentu saja aku mau!"
Setelah melepas sepatunya,Saburo berlarian ke dapur,ingin segera menyantap makanan kesukaannya yang tak akan ia makan lagi setelah tewas kelak,sementara itu Riou sedang menghidangkan kue cokelat itu,ia berkata pada Saburo,"Aku ingin lihat hasil testmu. Boleh kan?"mau tak mau Saburo mengangguk,cukup bersyukur ia bisa meminta dokternya mengeluarkan dua hasil test yang hasilnya bak langit dan bumi. Ia mengeluarkan hasil test yang satunya,menyimpan hasil test yang asli tetap didalam tasnya. Ia lalu menyerahkan hasil testnya dengan wajah lembut,terselip kesenduan didalamnya,"Ini hasilnya!"
Riou meraih hasil test itu lalu membacanya dengan dahi mengerinyit,"Eh? Kelelahan? Kalau begitu mulai hari ini kamu harus cukupin tidur,dan lainnya!"omel Riou khawatir,Saburo hanya terkekeh,ia masuk ke kamarnya lalu menyimpan hasil test aslinya di lemari khusus kemudian mengganti pakaiannya.
Ia mengerang pelan ketika rasa sakit di dada itu kembali,hela napas kasar ia keluarkan sebelum menekan rasa sakit di dada kirinya itu menggunakan obat penyakit jantung. Setelah itu ia keluar dari kamar dan menyantap kue buatan Riou dengan binar bahagia,namun tanpa sadar,ia menangis sembari memakannya,membuat Riou khawatir,"Kamu ga apa-apa? Kenapa nangis gini?"Saburo segera menyeka air matanya,"Aku gak apa-apa! Cu... cuma kue buatanmu ini sangat enak... itu saja!"sahut Saburo,namun binar matanya berkata lain,'Aku akan merindukan semua ini...'batinnya sendu. Ia menghabiskan seloyang kue cokelat itu sendirian,membuat Riou tersenyum dan menghadiahinya sebuah kecupan lembut.
Saburo menghela napasnya kasar,ia senyum kecil,"Riou-san..."ia memanggil Riou,membuat pria itu menoleh,"Ya?"Saburo langsung melempar dirinya pada Riou, membuat pria itu terjungkal bersama dirinya,"Wo... woah Saburo!!"ia menahan tubuh Saburo dari kerasnya hantaman lantai,"Kenapa?"tanyanya khawatir dengan sikap Saburo akhir-akhir ini,"Gak ada... hanya ingin memelukmu seerat mungkin!"jawab anak itu,nadanya berubah lirih yang hampir tak terdengar siapapun kecuali dirinya,"Karena aku akan merindukan semua ini."
Riou melepas pelukannya dan membalik keadaan,ia mengurung Saburo diantara kedua lengannya,"Apa maksudmu tadi? Kenapa kamu berkata seolah kamu akan pergi?"tanya pria itu khawatir,Saburo yang terkejut hanya menatap Riou yang berada diatasnya,yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan,"Eh... mungkin kamu tadi salah dengar?"ia berusaha mengelak,Riou kembali memeluknya erat tanpa berniat melepas pelukannya,"Pokoknya kamu jangan pergi kemanapun! Kamu gak boleh pergi tanpa izin dariku atau aku akan marah,Saburo!"Riou yang diam-diam tahu kalau Saburo menyembunyikan sesuatu,membuat nada bicaranya menyendu. Saburo yang menyadari hal itu hanya bisa memeluk Riou seerat mungkin,ia tahu waktunya hanya bersisa kurang lebih seminggu,karena penyakit jantung yang sudah menggerogotinya dari lama, karena terkadang ia mengabaikan kondisi kesehatannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v