Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Succubus!Riou x Human!Saburo
Genre: Fantasy,Isekai,Random and others
Warn: OOC,Typo and mature content
Enjoy"Ugh..."Saburo mengerang pelan saat ia mengendus aroma masakan di apartemen mungilnya,ia menatap sekitar lalu membatin,'Siapa yang masak? Kan aku tinggal sendirian.'ia memutuskan untuk berjalan perlahan sembari menggenggam sebuah tongkat baseball besi yang cukup berat. Apa yang ia lihat di dapurnya membuatnya cukup terkejut,ia melihat seorang succubus berambut honey blonde tengah membelakanginya,sayap succubus yang ia temui,sangat lebar hingga ujungnya mencapai tempat dimana ia berdiri saat ini,gegabah dan panik membuatnya langsung menyentuh sayap succubus itu,membuat succubus tak dikenal itu menoleh dan menatapnya. Bukan mata merah khas succubus yang ia lihat,melainkan mata ocean blue yang sangat menenangkan,menatapnya lembut dengan pan penggorengan disalah satu tangan dan tangan lainnya memegang sendok penggorengan. Saburo menjatuhkan tongkat yang ia pegang ketika succubus itu mematikan kompornya dan berjalan mendekatinya,respon Saburo adalah mundur perlahan hingga tubuh mungilnya menempel pada tembok dibelakangnya,"A... su... succubus..."ia menggumam ketakutan saat succubus itu secara perlahan menghilangkan sayap dan tanduk mungilnya,Saburo akhirnya jatuh terduduk dengan posisi succubus berambut honey blonde itu berada diatasnya. Isakan pelan ia keluarkan ketika succubus itu berlutut dan menatapnya,lalu mengulurkan sebuah sapu tangan. Dengan ragu, Saburo mengambil sapu tangan itu dan menyeka air matanya,sebelum ia berkata,"A... anda kenapa ada disini? A... aku tak memanggil succubus apapun..."
Succubus itu memiringkan kepalanya lalu menatap Saburo polos,'Apa yang kau katakan?'tanya succubus itu lewat isyarat,Saburo menatap succubus itu dan membalasnya dengan isyarat,'Kau tak bisa berbahasa Jepang?'Succubus asing itu menggeleng,'Aku bisa,tapi tidak sefasih kamu.'Saburo melambatkan perkataannya dan mengulang,"Anda kenapa ada disini? Aku tak memanggil succubus apapun."succubus itu mengangguk-angguk paham,lalu mengulurkan tangannya,"Aku Riou. Manusia,namamu siapa?"tanyanya dengan tatapan polos,Saburo membalas uluran itu,"Sa... Saburo.. aku Saburo."jawabnya. Lagi-lagi Riou mengangguk,"Ayo makan,sepertinya kamu kelaparan,aku sudah memasakkan pan cake. Maaf karena aku tak tahu masakan kesukaanmu, Saburo."ajaknya lembut,Saburo mengangguk lalu berdiri,ia bertanya,"Kenapa succubus sepertimu bisa ada di apartemenku seperti ini?"
"Hm..."Riou mengambil piring lalu menyusun pancake yang ia masak dan menjawab,"Aku bukanlah succubus biasa,tak perlu dipanggil pun kalau aku ingin,aku bisa muncul dimana saja. Seperti itu."ia menuangkan sirup maple diatas pancake itu kemudian menaburkan berry,"Doumo."katanya sembari menyodorkan pancake itu pada Saburo,dengan ragu Saburo mengambil pancake itu lalu mencicipinya,"Um... oishii..."gumam Saburo ketika menelan pancake itu,ia tersenyum tipis lalu menawarkan pancake itu pada sang pembuat. Riou menolaknya dengan sopan sembari berkata,"Succubus, tak bisa memakan makanan manusia seperti itu. Takkan ada rasanya dimulutku,aku hanya memakan roti gandum dan teh hijau kental."ia mengeluarkan roti gandum dari kantung yang ia bawa lalu memakannya bersama Saburo,"Aku akan tinggal disini bersamamu."kata Riou sembari mengelap bibirnya, Saburo mendelik terkejut,"Hee? Kau belum minta izin padaku dulu!"
Riou menggeleng,"Sejak kapan succubus perlu izin dari manusia? Kami bisa tinggal dimanapun kami mau kok."Saburo mengerang frustasi lalu menyahut,"Erg... terserahlah. Tapi jangan mengacaukan rumahku, paham?"Riou mengangguk sembari tersenyum tipis,masih dengan tatapan polosnya yang khas.
Mereka terus membicarakan banyak hal hingga esok hari tiba,Saburo dengan tergesa mengoleskan selai ke roti miliknya lalu memakannya sembari mengganti pakaian,Riou yang tak mengerti,hanya bisa diam dan melihat kepanikan Saburo sembari mencemil roti gandum miliknya. Bantingan pintu diiringi kata 'Ittekimasu' dibalas itterashai oleh Riou dengan tatapan polosnya yang membuat wajahnya terkesan menggemaskan. Ia kemudian membereskan isi apartemen Saburo dan kembali bersantai di ruang tengah sembari menatap deret buku milik Saburo yang tertata rapi diatas rak televisi. Satu judul buku menarik atensinya,buku bersampul hitam pekat dengan tulisan diary ia ambil lalu membacanya sembari menyesap teh hijau yang ia sukai,"Eh... ini apa?"gumamnya ketika ia menjatuhkan sebuah foto dari diary milik Saburo. Ia memungut foto itu dan menilik isinya,foto tiga anak berambut hitam ia lihat,terlihat sama dimatanya. Hal yang dapat ia bedakan hanyalah warna matanya, hanya itu yang dapat ia bedakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
Fiksi PenggemarHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v