ヒプノシスマイクAU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt, fluff
Warn: OOC,Typo and others"Senyummu segalanya,"-Riou
"Maaf, sulit bagiku untuk mempertahankannya,"-Saburo.
♡♡♡♡♡
Isakan kecil terdengar disebuah kamar yang lumayan luas, Riou mengusap lembut punggung pasangannya, membiarkan bocah itu menangis sepuasnya dipelukannya. Ia menghela kecil, Saburo selalu begini setiap kedua kakaknya memarahinya dan menuntutnya menjadi sesuai dengan apa yang mereka mau.
"Lebih baik?"hati-hati, Riou bertanya dengan nada lembut. Saburo melepas pelukan hangat itu, menatap Riou lalu mengangguk, membuat Riou tersenyum tipis, perlahan, pria itu menaikkan tangannya, mengusap air mata Saburo,"Ingat, Saburo. Kamu tidak boleh menyerah, kamu hanya lelah,"kata Riou bijak,"Kelak, kau pasti akan menertawakan dirimu di masa lalu."elusan lembut sebagai pengiring kalimat bijaksana dari Riou, Saburo tersenyum, menghambur ke pelukan Riou kemudian,"Arigatou!!"
Riou terkekeh kecil, senyum lembut ia tampakkan pada Saburo,"Jangan menyerah ya, aku disini untukmu."
Kembali, Saburo mengangguk. Ia hanya perlu didengarkan, terkadang. Sulit baginya untuk percaya pada siapapun kecuali Riou, karena hanya Riou yang mau mendengar tanpa menghakiminya, memeluk tanpa embel-embel siapa dirinya atau semacamnya, dan menerima dirinya apa adanya. Hela napas lembut terdengar, Saburo tengah mendengar detak lembut dibawah tangannya, merasa nyaman dan aman didalam pelukan Riou,"Kenapa kamu mau menerimaku apa adanya?"Saburo bertanya dengan hati-hati, sedikit khawatir tatkala ia menunggu jawaban yang akan dikeluarkan Riou.
Riou terdiam sejenak, ia menimbang jawaban apa yang akan ia keluarkan untuk Saburo tanpa menjatuhkan maupun menghakimi anak itu. Sebuah kalimat manis terlintas di pikirannya, begitu saja tanpa ia tahan, meluncur dari bibirnya,"Apa cinta perlu alasan? Saburo, kamu tahu? Kamu sudah mengisi kekosongan yang ada padaku, dan aku akan membantumu mengatasi semuanya, mendengar setiap keluhanmu."elusan lembut tak kunjung berhenti. Riou mengecup pucuk kepala Saburo dengan lembut.
Saburo terdiam sejenak,"Begitukah?"ia bertanya balik. Riou mengangguk sebagai jawaban,"Arigatou.."bisikan lembut sebagai tanda pembicaraan berakhir, Riou menyandarkan tubuhnya sekaligus tubuh Saburo ke sebuah bantal, menatap wajah tidur Saburo yang terlihat begitu damai dan manis. Ia mengecup dahi sang bocah, memeluknya erat dan turut mengistirahatkan tubuhnya.
"Saburo, kakakmu sudah meneleponku. Mereka memintaku mengantarkanmu pulang, apa kamu mau pulang?"Saburo terdiam sejenak, lalu mengangguk,"Aku tak ingin memperpanjang masalah, apalagi dengan kedua kakakku,"katanya lirih, Riou tersenyum lembut,"Ah- padahal aku bisa saja membuatkanmu alasan, supaya kamu bisa tinggal disini lebih lama lagi,"sahut Riou.
Senyum tipis terpatri di wajah Saburo, ia membalas,"Apapun alasanmu, jika aku memang harus pulang, yah... aku tetap akan pulang,"nada yang dikeluarkan Saburo terdengar ceria, namun Riou tahu, kalau nada itu dipaksakan oleh Saburo untuk keluar.
"Begitu ya...?"
"...ya."Riou meraih kunci mobil yang ia letakkan diatas meja, terselip rasa tak rela ketika ia akan mengantarkan Saburo-nya pulang. Ia ingin Saburo ada disisinya, tanpa perlu khawatir akan kedua kakaknya. Manik ocean berkilat, memantulkan binar kesedihan, walau singkat, binar itu tetap ada,"Ayo,"kata Riou pelan sembari menggamit tangan mungil Saburo-nya,"Kau harus kembali..."nada lirih dikeluarkan Riou, kentara pria itu tak rela mengantar Saburo pulang pada nerakanya.
Anggukan ringan dikeluarkan Saburo, ia memeluk lengan Riou dengan lembut,"Ya,"gumam Saburo lirih ketika ia menaiki mobil jeep milik Riou. Tak seorang pun memulai pembicaraan ketika mobil itu mulai berjalan membelah jalanan kota Yokohama. Saburo menatap keluar jendela, pandangannya menerawang, bila ia jujur, ia akan berkata kalau ia tak ingin pulang. Namun ia tak boleh egois, walau Riou selalu ada disisinya untuk menemani dan menghiburnya, ia tahu Riou akan terlibat masalah jika ia memaksakan egonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanficHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v