Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Death!Riou x Desperate!Saburo
Genre: Hurt and others
Warn: OOC,Typo and others"Riou-san mana?"
Pertanyaan itu membuat Samatoki dan Jyuto yang sedang berkunjung, sontak terdiam seribu bahasa,Jyuto menghela napasnya kasar,"Dia udah ma-!!"kaki Samatoki diinjak dan mulutnya dibekap oleh Jyuto,saat Samatoki akan melayangkan protes, tatapan Jyuto menyiratkan,'Diam saja,dasar Kuda sialan!'
Jyuto tersenyum tipis,"Riou sedang sibuk,mungkin dia akan berkunjung disaat senggang kelak."Jiro yang sedang merawat Saburo hanya tersenyum pahit,'Terima kasih Jyuto-san.'batinnya.
Siapa yang tidak tahu sih kejadian yang membuat Saburo berubah?
Kejadian dua tahun silam,dimana Riou tertabrak kereta saat akan menyelamatkan Saburo,dimana pria itu mati tercincang didepan mata Saburo. Membuat Saburo menjadi terjebak dalam imaji yang menyakitkan dimana anak itu yakin Riou hanya sedang sibuk dan pria itu belum mati.
Imaji yang menyakitkan itu selalu tertanam indah dalam benak Saburo, membuat putra bungsu keluarga Yamada itu berubah drastis. Ia tak lagi mau keluar kamar,cenderung mengisolasi diri sendiri dan menarik diri dari kehidupan sosial yang baginya sangatlah menyakitkan,jauh lebih menyakitkan daripada imaji yang tertanam di benaknya. Ia melakukan segala hal didalam kamar, makan,mandi,semuanya. Namun ia sama sekali tak bisa tertidur, tangisannya selalu keluar setiap malam. Memang,tanpa suara,namun itu memperburuk kondisi mentalnya. Untunglah saat itu ia sudah lulus SMA ketika kejadian itu terjadi. Kalau tidak, sudah dipastikan ia akan keluar dari sekolahnya.
Samatoki menghela napas kasar,ia membuka paksa gorden kamar Saburo yang selama setahun terakhir selalu tertutup rapat,"Hei gaki,"pria itu berkata sembari membuka jendela kamar itu,"Lihat? Cerah bukan? Kau harus keluar sesekali,jangan terus terkurung didalam kamarmu seperti ini,bocah kecil."Jyuto tersenyum menatap kelakuan Samatoki yang mau susah payah menghibur bungsu Yamada itu.
Pria itu bahkan mau menggendong Saburo dan mendudukkannya di depan jendela,"Lihat bagaimana cerahnya dunia? Saburo,dunia ini memang tidaklah seindah yang kita pikirkan saat kecil,"
"Dunia ini memanglah kejam. Hanya orang bodoh yang mau mengira dunia akan berbaik hati pada isi didalamnya. Mengunci diri seperti ini bukanlah ide bagus,apa kau tak kasihan pada Riou yang pasti akan sangat sedih melihat bocah kesayangannya seperti ini? Ayolah, kau harus keluar sesekali. Dunia ini memang kejam,tapi kau masih bisa menemukan setitik keindahan didalamnya kan?"Saburo menggeleng kecil,"Dunia ini akan indah jika ada Riou-san di dalamnya. Apa dia membenciku hingga ia tak mau mendatangiku lagi?"
Jyuto dan Samatoki terdiam,Jiro yang baru saja berjalan masuk ke kamar Saburo,menghentikan langkahnya. Ia meremat baskom yang ia pegang, pandangannya sayu,"Astaga... adikku."gumamnya sebelum berbalik dan memilih untuk kembali ke dapur.
"Riou... pasti benci sekali padaku kan? Dia ga pernah lagi ngasih kabar, nomornya nonaktif dan... dia tak pernah lagi mengunjungiku."kata Saburo,manik heteronya sudah berkaca-kaca,menandakan ia akan menangis,"Tidak,"sahut Jyuto sembari menaikkan bingkai kacamatanya yang sedikit menurun,"Dia pasti hanya sedang sibuk. Yah... mungkin?"nadanya mengecil diakhir kalimat,namun Samatoki berbeda,ia dengan kasar langsung menampar pipi Saburo,
"BOCAH SIALAN! CUKUP! SAMPAI KAPAN KAU TERJEBAK SEPERTI INI?! KELUAR DARI IMAJINASIMU SEKARANG JUGA,SADAR BODOH! RIOU UDAH LAMA MATI!"
Saburo terdiam ketika Samatoki menampar pipi putihnya dengan sangat keras,Jyuto juga terdiam shock. Saburo menyentuh pipinya sendiri,ia lalu mendongak menatap Samatoki yang juga terkejut dengan tatapan benci,"KELUAR KAU DARI KAMARKU,KUDA SIALAN!!"usirnya kasar,ia beralih pada Jyuto,"Jyuto-san juga. Maaf,tapi aku sedang ingin sendirian dulu. Terima kasih sudah berkunjung,"ia juga mengusir Jyuto, namun lebih halus. Samatoki menatap anak itu,sebelum mengalihkan pandang dan berjalan keluar dari kamar Saburo diikuti Jyuto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v