Body switch

200 13 2
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Saburo!Riou x Riou!Saburo
Genre: Fantasy,Fluff and maybe comedy
Warn: OOC,Typo and mature content

Saburo merenggangkan tubuhnya lalu menguap kecil,dengan langkah kecil,ia berjalan ke kamar mandi dan mencuci mukanya dengan mata setengah terpejam karena masih mengantuk,ia menatap cermin,"Aku pasti mengantuk... kenapa aku melihat Riou di cermin ini?"ia lalu beranjak menuju kamarnya dan menatap dirinya yang masih tertidur,"Sabu... tunggu,kok aku manggil namaku sendiri? Udahlah coba aja."ia mengguncang tubuhnya sendiri dan berkata,"Saburo,udah pagi. Bangun elah!"Riou menggeliat kecil lalu membuka matanya,"Ohayou Sabu-eh? Riou?"ia mengucek matanya sendiri,"Sabu? Itu kan diriku sendiri?!"ia dan Saburo sama-sama segera menuju kamar mandi dan berkaca,"..."keduanya sama-sama terdiam,"RIOU/Saburo?!"seru keduanya bersamaan.

"Kenapa aku... ada didalam tubuhmu?"tanya Riou penasaran, Saburo menggedikkan bahunya tidak tahu,"Kehendak Ark. Mungkin? Aneh aja sih."Riou tertawa kecil,"Aku merasa pendek."kekehnya geli,wajah Saburo semakin datar,"Dan aku yakin aku pasti akan sering menghantam pintu lemari atau apalah. Tinggi sekali, hei aku ingin mencoba menggendongmu."ia dengan usilnya menggendong Riou yang berada dalam tubuhnya,"Wuih... ringan sekali."ia tertawa kecil saat Riou meronta digendongannya,"Sesekali saja kurasa tak apa."ia lalu menatap Riou dan tersenyum meledek,"Mana morning kiss ku?"ia menagih apa yang biasa ditagih Riou dipagi hari. Riou menatap Saburo dengan tatapan sebal,"Masa aku?"

"Ya jadi siapa lagi? Kan kamu terjebak dalam tubuhku."ledekan Saburo semakin menjadi ketika Riou menarik dagunya lalu mencium bibirnya lembut guna membungkamnya. Pipi Saburo kontan memerah,terlihat aneh karena ia berada dalam tubuh Riou. Kini Riou yang tertawa meledek,"Sekarang siapa yang memerah hm? Sudahlah,ayo ganti baju."mereka berdua keluar dari kamar mandi dan membuka lemari.

Saburo membuka lemarinya sendiri lalu mengambil hoodie biru kuning miliknya lalu mencoba memakainya, ia mengerinyit saat hoodie itu terasa sangat kecil ditubuh besarnya,ia pun mencoba menggantinya dengan pakaian yang lain namun tetap merasa kekecilan,setelah membongkar lemarinya sendiri,ia menemukan kaus putih yang dipinjamkan Riou dan mencoba memakainya,"Lah ini mu-tunggu, bukannya aku didalam tubuh Riou-san?"

"Kau memanggil namamu sendiri,itu lucu. Ya kan Sa-kok kebesaran?"Riou sendiri ikut lupa kalau ia berada dalam tubuh mungil Saburo,jadi saat ia mencoba mengenakan kemejanya, kemeja itu menjadi sangat kebesaran untuknya,ia mengerang frustasi,"Aku lupa aku didalam tubuh Saburo."lalu menggerutu sembari memakai pakaian Saburo,"Hangat... nyamannya..."gumamnya saat memakai pakaian Saburo. Pipi Saburo kontan memerah pekat,"Hei,kamu itu ya..."gerutunya sebal,Riou tertawa,"Hahaha, wajahmu menggemas-...kan"ia terdiam saat mengatakannya,"Terasa seperti memuji diri sendiri."

Saburo menarik tangan Riou ke dapur,ia menatap isi kulkas dan kompor mereka,"Aku gak bisa masak. Gimana ini?"ia mengakuinya langsung,Riou dengan usilnya merengek,"Aku laparrr~"Saburo hanya menghela napas kasar,ia menggulung lengan kausnya,"Aku akan membuatkanmu roti saja."

"Tidak tidak,aku saja yang memasak. Kamu duduk aja."tolak Riou sembari memegang pan,Saburo menggeram pelan lalu merebut pan dari tangan pasangannya,"Ngga,aku bisa kok masakin kamu sesuatu."sahut Saburo sebal,Riou kembali tertawa,"Jangan paksakan dirimu."ia kemudian duduk di counter dapur mereka berdua sembari menatap Saburo yang tengah memasakkannya roti panggang. Setelah sarapan sederhana buatan Saburo selesai dimakan,Riou berkata,"Ayo kita main ke hutan."

Saburo menggeleng,"Aku mau main game saja,Saburo-cha-DUH!"perkataannya tak selesai karena
Riou menjitak dahinya,"Saburo janai. Riou desu."Saburo kembali menggeleng dan tertawa,"Riou janai, Saburo desu. Watashi wa Riou desu."ia menatap wajah sebal Riou yang justru terlihat menggemaskan,"Jadi,"ia menatap Riou dalam,"Kalau aku memasang wajah sebal dalam tubuh asliku... aku terlihat sangat menggemaskan!!!"ia mencubit kedua pipi Riou gemas,"Ahaa emesh deh ucul."Riou tentu saja meronta,lalu membungkam mulut Saburo dengan ciuman dan menatapnya,"Aku mau ke hutan. Kamu mau ikut atau tidak? Nggak ikut gak apa sih."Saburo kontan menggeleng,"Kamu berada dalam tubuhku,nanti kalau kamu diculik atau apa gimana? Aku ikut."

Setelah berdebat,mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke hutan berdua. Saat Riou tengah melakukan sesuatu,ia mendengar teriakan manly dari Saburo,"GWAHHHH ULARR!!!!"

GUBRAK!!

Saburo yang ketakutan reflek meloncat ke arah Riou yang sedang membuat api unggun hingga tubuh besar Saburo menimpa tubuh mungil Riou,"Hweee ularrrr!!"ia menangis ketakutan saat ular itu semakin mendekat,dengan membabi buta,ia melempar batu hingga ular itu akhirnya menjauh,"Aduh..."erang Riou kesakitan,"Saburo... kamu berat..."gerutunya. Saburo menatap Riou yang berada dibawahnya lalu ia berguling menjauh dan kembali memeluk tubuh mungil Riou,"Riou-san!! Aku takut!!"Riou langsung tertawa mendengar isakan yang keluar dari bibir Saburo,aneh,karena isakan itu keluar dengan suara bariton yang berat.

Akhirnya setelah perjuangan Riou untuk menenangkan Saburo yang terus merengek ketakutan didalam tubuh besarnya,mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemen mereka karena sebagian lagi Riou semakin tak tahan mendengar teriakan manly yang terus menerus dikeluarkan Saburo yang sangat ketakutan.

"Inilah sebabnya aku ingin tetap dirumah saja!"gerutu Saburo saat mereka sampai di apartemen,"Hutan itu berbahaya tahu! Ada ular dan lainnya! Kalau kau digigit gimana coba?"omelnya khawatir,"..."Riou hanya diam dan tersenyum menatap kelakuan kekanakan Saburo,"Sebenarnya,"Saburo langsung menatapnya,"Aku yang takut atau kau yang takut sih? Oh! Aku tahu,kau pasti mengkhawatirkanku kan?"tebak Riou terlalu percaya diri, Saburo kontan merengut,"Nggak lah! Aku gak takut kok! Dan lagi aku mengkhawatirkanmu ta-lupakan saja."Riou semakin tertawa mendengar perkataan Saburo,"Tapi kau takut kannn?"ia dengan iseng menggoda Saburo. Saburo memanyunkan bibirnya,"Nggak!"

"Halah,"Riou dengan usil melemparkan ular karet mainan ke arah Saburo dan responnya sungguh mengejutkan,Saburo dengan tubuh besarnya meloncat ke sofa dan meringkuk ketakutan,"Anjir!! Ularrrr!!! Huweeee ular!! Riou!! Tolongin... huweee"dan menangis ketakutan,tawa shota Riou terdengar semakin keras,"Tuhkan apa aku bilang? Kau takut dan mengkhawatirkan ku kan?"tebaknya berani.

Pipi Saburo yang sudah dibanjiri air mata secara perlahan memerah,ia segera menyeka air matanya dan menatap Riou dalam. Riou yang merasakan adanya bahaya langsung beringsut mundur saat Saburo secara perlahan mendekat kearahnya hingga ia tak bisa kabur karena punggungnya sudah menempel pada tembok.

BRAKK!

Tangan besar Saburo menghantam tembok,diikuti tangan lainnya yang juga menghantam tembok,hingga retak. Riou terdiam saat Saburo menatapnya dalam,"Lihat? Kau bisa diam dan tidak meledekku jika aku melakukan ini padamu kan?"Saburo dengan berani mengusap pipi Riou dengan satu jari,ia menaikkan dagu Riou dan menatap kedua manik hetero itu dalam,"Kemana keberanianmu tadi?"tanyanya pelan, mata Riou secara perlahan mulai terasa memanas karena rasa takut yang mulai mengalir dalam dirinya,"Umh..."ia tertunduk,"..maaf."nada rendah keluar dari bibir manisnya,tawa Saburo langsung meledak,"Bwahahahaha anjirlah ternyata ada kenikmatan tersendiri ya saat mengkabedon Riou-san!"Riou langsung menatapnya tajam dan membalik keadaan,ia membalik posisi dimana sekarang ialah yang mengkabedon Saburo,"Nah,siapa yang diam sekarang?"ia menatap Saburo yang terlihat ketakutan dengan tatapan tajamnya lalu ia mencium bibir manis Saburo"Makanya jangan macam-macam denganku."ancamnya pelan dengan nada rendah nan seduktif. Menatap Saburo seolah mangsa dibawahnya.

Tamat

[A/N]
Apaan neh? Gaje banget

Masukin ke genre fantasi komedi kali ya?

Jan lupa voment

Regards
Ark

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang