Nightmare

184 13 2
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo x Kubiki
Genre: Hurt,Comfort,Bromance and maybe Angst
Warn: OOC,typo and others
Enjoy

"Saburo,maafkan aku. Lupakan saja aku dan tetaplah hidup, sayonara."Riou berjalan menjauh sebelum menghilang diruangan hitam pekat,"Tidak...  tidak... jangan tinggalkan aku... RIOUUUUUUUU!!!!"
------

"-OUUUU!!!"Saburo langsung terbangun dari tidur singkatnya,ia menatap sekitarnya tak fokus,"Riou-san... kau dimana?"ia berjalan turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah dapur,"Eh? Saburo?"tanya Kubiki yang harus menggantikan Riou yang menghilang tanpa jejak,ia segera memeluk Saburo seperti yang biasa dilakukan Riou jika Saburo mengalami mimpi buruk,"Mimpi itu lagi?"tanyanya lembut,Saburo mengangguk dipelukannya,"Tenang saja... Riou pasti akan kembali kok, semuanya akan baik-baik saja."bujuk Kubiki lembut,ia lalu menggendong Saburo ala bridal dan membawanya ke kamar. Ia cukup bersyukur aroma tubuhnya tak jauh beda dengan sang adik,jadi ia tak perlu menghabiskan banyak parfum untuk menutupinya.

Saburo akhirnya kembali tertidur dipelukan Kubiki yang terus bersenandung lembut seperti yang dilakukan Riou disaat seperti ini. Memang,sudah hampir setahun Riou menghilang tanpa jejak,ia belum ditemukan sampai saat ini. Tak ada yang tahu ia kemana sebelum menghilang.

Kubiki menatap Saburo dengan tatapan sendu,dengan perlahan dan hati-hati ia melepas pelukannya dan berjalan keluar kamar lalu menelepon seseorang di ruang tengah,"Moshi-moshi."sapanya singkat

"Moshi-moshi."

"Sudah menemukannya?"

"...belum pak. Saat ini kami sedang menyisir wilayah Chūoku,Fukuoka, Chiba dan Kyoto."

"Cepat temukan adikku! Aku tak tahan melihat pasangannya yang depresi berat hingga mengira aku adalah dia!"

"Baik pak,kami akan segera menyisir wilayah lainnya malam ini juga."

"Pastikan kalian juga mengecek hutan dan lainnya,mengerti?"

"Baik pak."

"Hm... arigatou."

Pip!

Kubiki menghela napas lelah,ia menatap jendela besar di apartemen yang ditempatinya sementara selama Riou menghilang,"Gaki,"ia berbisik,"Kau dimana sih?"ekspresi wajahnya sedikit berubah,tak ada yang tahu arti air mukanya sekarang. Ia menatap ranjang yang ditempati Saburo dengan tatapan -dia-tak-salah-apa-apa-tapi-kenapa-dia-harus-mengalami-semua-ini?- ia mendekati ranjang itu lalu mengelus surai hitam Saburo dengan lembut,"Aku janji,"ia berkata pada Saburo yang tertidur,"Akan menemukan si bocah sialan itu."ia berjalan keluar kamar, dari ambang pintu,ia menoleh dan menatap Saburo sekali lagi,"Oyasumi."ia lalu memutuskan untuk tidur di sofa ruang tengah.

Pagi pun berlalu,Saburo yang terlihat acak-acakan dengan kantung mata tebal terlihat sedang duduk di balkon mini dengan sebatang silet dan sebotol kecil obat tidur tergeletak disisinya. Ia memeluk lututnya sendiri dan menatap keluar balkon,"Riou-san,"ia berbisik sendu,"Kapan..."ia kembali menambahkan satu guratan tebal di pergelangan tangannya dan menenggak sebutir obat lagi.

Cĺik...
Tap tap tap...

Kubiki yang baru saja kembali dari swalayan berjalan masuk,"Saburo-kun?"ia mencari-cari Saburo dan menemukannya terluka cukup parah di balkon,ia menatap lengan dan lantai yang sudah dibanjiri oleh darah kental,dengan cepat,ia menggendong Saburo ala bridal dan membawanya ke ruang tengah. Saburo yang sudah melemas tak bisa berbuat banyak,ia hanya pasrah dan tak mendengarkan ketika Kubiki memgomelinya seperti Riou mengomelinya. Ia hanya diam, terpekur,tatapan matanya pun kosong tanpa memperlihatkan adanya kehidupan disana. Hanya gerakan naik-turun dari bahunya lah yang menandakan kalau ia masih hidup. Kubiki yang sudah selesai mengobati kedua pergelangan tangan
Saburo hanya bisa menatapnya sendu,ia sadar ia tak dapat berbuat apapun untuk membantu Saburo. Maka dari itulah,ia memutuskan untuk berusaha membuat dirinya mirip dengan sang adik,walau pada kenyataannya itu sangatlah sulit. Hanya demi mencegah Saburo melakukan bunuh diri,ia melakukan itu semua.

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang