"Ahahaha, apa maksudmu, Riou?"Saburo tertawa sembari meraba choker yang meliliti lehernya,"Kita tidak memiliki hubungan apapun."
-000-
Saat ini Saburo tengah duduk di ruang tengah, menunggu kepulangan Riou. Tepat ketika ia hampir jatuh tertidur, Riou membuka kenop pintu.
"Selamat datang,"sapa Saburo sembari bangkit mendekati Riou, namun pria itu abai padanya, bahkan menoleh pun tidak. Saburo tersenyum kecut,"Apa kamu sudah makan? Mau makan dulu atau mandi dulu? Aku sudah membuatkan kare untukmu."
Tanpa menoleh ataupun menjawab, Riou melangkahkan kakinya ke kamar mereka berdua, kemudian menutupnya tanpa suara. Riou abai padanya.
Saburo menghela napas berat, kemudian tersenyum pahit,"Tidak apa,"gumamnya,"Ini adalah kesalahanmu,"katanya pada dirinya sendiri. Ia pun beranjak menuju ruang makan, dihangatkannya makanan kesukaan Riou, sembari menunggu Riou selesai membersihkan diri, anak itu merenung.
Saburo selalu saja menutupi hubungan mereka berdua. Bahkan choker yang meliliti lehernya itu pun jika dibuka, akan terlihat sebuah bekas gigitan yang sudah terlihat seperti tattoo. Bukan, bukan karena ia bosan terhadap Riou, bukan pula karena ia tidak mencintai Riou.
Ada hal yang harus ia bayar jika Saburo membiarkan seluruh dunia mengetahui hubungan mereka berdua.
Harga apapun itu, Riou tidak boleh tahu. Biarlah pria itu menganggap Saburo sudah bosan terhadapnya.
Suara pintu kamar yang dibuka kini mengalihkan atensi Saburo, pria itu menoleh ketika ia melihat Riou keluar dari kamar,"Riou-san, ayo makan dulu,"ajaknya dengan senyum lembut. Pria itu hanya mendengkus, kemudian menatap Saburo dengan tatapan dingin,"Aku sudah makan."
Senyum Saburo perlahan menghilang, sejenak, ia menghela napas,"Ada masalah apa, Riou-san? Kau mengabaikanku dari tadi."
"Kamu,"Riou menunjuk Saburo,"Aku, adalah masalahmu. Kamu selalu saja tutup mulut soal hubungan kita. Katakan saja, Saburo,"Riou tersenyum sinis,"Katakan saja kalau kamu sudah bosan denganku."
Perlahan, kepala Saburo menunduk, anak itu meremat jaket yang ia kenakan."Aku akan menginap di basecamp MTC. Tidak usah menanyakanku kepada Jyuto."
"Jyuto lagi...,"gumam Saburo lemah.
"Mau bagaimana? Kamu dan Jyuto, jelas jauh lebih baik Jyuto. Dia tidak malu membeberkan hubungannya kepada siapapun, dia lebih telaten mengurusku dibandingkan kamu, dia lebih pintar dalam menghiburku daripada kamu,"sahut Riou tajam, membuat Saburo semakin keras meremat jaketnya, berusaha menahan tangis. Ini salahnya.
Anak itu mendongak,"Riou-san...,"bisiknya lemah,"Bukan tanpa alasan mengapa aku memilih tutup mulut soal hubungan kita."
"Ya, itu, kamu menutupinya tanpa alasan. Cukup."Riou berjalan cepat menuju pintu utama,"TIDAK!"seerat mungkin, Saburo memeluk pinggang matenya. Namun langsung ditepis kasar oleh Riou, tetapi Saburo tidak menyerah begitu saja, berkali-kali ia mencoba memeluk Riou walau pria itu selalu menepis dengan kasar.
"Riou-san, dengarkan aku...,"pintamu disela isak tertahan,"Tolonglah...,"
"Tidak."aura membunuh Riou sukses membuat Saburo merinding, namun ia menahannya, demi menyelamatkan hubungan mereka.
Tidak ada lagi aura lembut Riou saat itu.
Aroma tubuh Riou juga mulai memudar dari tubuh Saburo. Menandakan tanda mereka akan hancur sebentar lagi."Mulai saat ini,"kata Riou memulai,"Nama belakangmu adalah Yamada, bukan lagi Busujima."
Air mata Saburo semakin deras.
"Dengarkan aku dulu, Riou-san!"pintamu setengah berteriak. Diam-diam, Saburo meringis menahan sakit di hati, di tanda lehernya, di semua tempat.
"Apa? Apa lagi yang harus aku dengarkan? Kebohongan mana lagi?"Saburo menggeleng cepat,"AKU TIDAK MAU KAU MENJADI BURUAN ALPHA DISEKITARKU!! Diamlah dan tolong mengertilah!!"teriak Saburo cepat.
"Buruan? Heh,"Riou memasang senyum, nyaris menyerigai,"Katakan saja kalau kau sudah muak bersamaku. Tidak usah mengatakan hal aneh, buruan apa? Keh..., Rei bahkan tidak tahu soal hubungan kita. Lepaskan aku, Saburo. Kita berdua tidak ingin membuat ini semakin sulit, 'kan?"
Saburo menggeleng cepat,"Aku- baiklah..., baiklah Riou...,"anak itu melepas pelukannya dengan Riou. Kemudian, ia melepas choker nya.
"Baiklah..., tampaknya kau tidak percaya, ya...,"feromon Saburo segera menguar lepas, bercampur aroma feromon Riou, walau tipis.
Mengundang amarah para Alpha lain yang ada disekitar mereka. Riou membeku ketika mencium aroma kemarahan itu, ia menoleh perlahan kepada Saburo yang segera memasang kembali choker nya, meredam feromonnya yang lepas begitu saja, menguar ke segala arah.
Namun tidak dengan Alpha yang marah.
Mereka berbahaya, bahkan jika Riou yang notabenenya adalah Ultimate Alpha melawan mereka semua, Riou akan tetap kalah dan mati tercabik.
"Kau tidak percaya padaku, 'kan?"tanya Saburo sembari membuka pintu utama,"Aku tidak mau kau mati sia-sia dan sedikit konyol jadi...,"lagi, tangan Saburo bergerak membuka choker di lehernya sembari berjalan mendekati jendela,"Sekalian saja aku lenyapkan feromonku dan tanda ini selamanya."choker itu diletakkan Saburo dengan lembut di lantai.
Manik biru Riou membulat.
Semuanya terlambat.
Saburo sudah menjatuhkan diri, suara hantaman tubuh dengan atap mobil seseorang, serta menghilangnya aroma feromon Saburo, menjelaskan semuanya.
Riou sudah terlambat. Harusnya ia mendengarkan Saburo dulu.
Pria itu tidak mampu bergerak dari tempatnya, ia hanya bisa menatap jendela yang terbuka lebar dan sisa-sisa feromon Saburo yang mulai menghilang dengan cepat.
"Bodoh...,"gumamnya sebelum ia jatuh tak sadarkan diri.
"Saburo bodoh."bisiknya lirih sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya.
End
Buat yg bingung, jadi, Saburo itu jenis omega khusus, alias kalo dia udah punya mate, dia wajib nyembunyiin hubungan matenya sama dia. Why? Aroma Saburo itu unik, dia bisa bikin Alpha lain tergoda sekalipun dia udah punya mate.
Ya intinya, dia kayak dewi omeganya gitu. Gaboleh ada yang memiliki.
Sementara Riou, kalo mate nya mati sebelum Riou sempet mating sama mate baru, ya Riou bakal ikut mati.
Sebenernya walaupun Riou udah mating sama mate baru, separuh dari dirinya jg ttp mati bersama mate pertamanya.
Jadi ya ga ngaruh gt, wqwqwqwqwq kaga nyambung
Buat yg ngga ngerti ya maap, aing ngetiknya udah tengah malem plus ngantok aowkow
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanficHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v