Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Yandere!Riou x Weak!Saburo
Genre: Dark,Thriller,and others
Warn: OOC,mature content and others
Enjoyy!!Saburo membanting tasnya kelantai, ia ambruk saat itu juga,"Lagi?"tanya Riou khawatir,ia segera mendatangi pasangannya dan menggendongnya untuk dibaringkan disofa terlebih dahulu. Saburo hanya tersenyum lemah,"Tenanglah... luka segini belum ada apa-apanya buatku..."bisiknya lirih,"Kenapa kau tidak melawan,Saburo?"tanya Riou sembari membuka pakaian gakuran Saburo,"Aku... takkan... sanggup melawan mereka..."bisiknya lirih sebelum akhirnya jatuh pingsan. Riou segera mengobati luka lebam dan lainnya yang tersebar ditubuh Saburo-nya,ia mendecih pelan saat ia sadar kalau senyum Saburo mulai luntur dari wajah pemiliknya.
Senyum Saburo tidak boleh luntur! Siapapun yang melunturkannya berarti mati!
Begitulah isi pikiran Riou saat itu,ia membalut luka Saburo dengan telaten lalu membawa tubuh mungil itu kekamar mereka berdua dan tertidur disana sepanjang malam.
Rutinitas Saburo setiap hari ialah bangun pagi,membersihkan tubuh lalu sarapan,Riou biasanya sudah membuatkannya bento untuk dibawa,setelah itu ia berangkat ke sekolah sendirian (ia selalu menolak jika Riou ingin mengantarnya karena ia tahu kalau Riou takkan dapat menahan emosinya dan akan mengamuk disekolahnya).
Saat ia berada disekolah,neraka baru saja dimulai baginya. Pekerjaan rumah,bento serta uang sakunya akan dirampas,lalu tubuh mungilnya akan menjadi samsak tinju di sekolahnya,terkadang pakaiannya disiram hingga ia harus menggantinya dengan pakaian olahraga. Pernah ia mencoba melaporkannya ke guru, namun respon guru itu hanyalah,'Ya sabar aja'
Ia bukan tak bisa membalas dendam dengan menyebarkan aib para musuhnya ke dunia maya. Ia bahkan sebenarnya bisa membekukan rekening bank mereka semua atau merampok isi rekening bank mereka. Tapi ia tahu,pilihan membekukan atau merampok rekening mereka adalah tindak bunuh diri buatnya. Seperti itulah pemikirannya. Ia sebenarnya sangat tahu apa alasan mereka membullynya, pertama, wajahnya sebenarnya terkesan western dan berbeda dengan kebanyakan murid di sekolahnya. Kedua adalah warna matanya,deep blue dan green forest adalah hal yang cukup unik,lagi,karena perbedaan itu ia dibully. Ia pernah mencoba memakai softlens,namun ia segera ketahuan memakainya karena tak ada orang yang mampu merubah warna matanya dalam sehari. Ketiga adalah karena ia adalah juara umum sekolah dari mulai ia masuk hingga ia akan lulus.
Keesokan paginya setelah sarapan, Riou menatap pasangannya serius,"Aku akan mengantarmu pagi ini."ia meraih kunci mobilnya namun ditahan Saburo,"Aku bisa berangkat sendiri kok Riou-san!"ia berusaha keras tersenyum,"Aku akan baik-baik saja kok."bujuknya,"Tidak,aku akan tetap mengantarkanmu."tolak Riou,ia nyaris memaksa Saburo saat senyum itu luntur,"Huft... baiklah,kau boleh berangkat sendiri hari ini."katanya akhirnya mengalah,ia memasukkan dua bento yang berbeda pada Saburo, ia tahu Saburo takkan dapat memakan bentonya jadi kedua bento Saburo ia campurkan racun yang tak dapat terdeteksi. Sang korban akan mati nanti malam seolah kematiannya natural. Ia menyerigai tipis saat membayangkannya.
"Itte-akh... itta...-rashai!"teriak Saburo lalu keluar dari apartemen mewah itu,bahkan uang saku Saburo pun sudah dilumuri arsenik,tentu saja ia tersenyum saat membayangkan efeknya yang indah. Ia sudah memperhitungkan kalau Saburo takkan mendapat dompetnya saat disekolahnya,begitu pula bento. Riou kemudian membereskan rumahnya, setelah itu ia membuka ruangan tersembunyi yang bahkan Saburo sendiri tak tahu keberadaan ruangan itu. Ia menatap seluruh koleksi persenjataan miliknya,ia kembali tersenyum saat mengambil seperangkat pulpen yang sangatlah tajam,"Malam ini adalah waktunya berburu~"
Tepat seperti dugaan Riou,disekolah dompet Saburo langsung diambil dan dijarah isinya,begitu pula bentonya. Para pembully laknat itu bahkan menepuk kepala Saburo seperti menepuk kepala anjing sembari berkata,"Bagus anjing pintar,besok bawalah uang dan makanan lebih banyak,paham?"namun Saburo yang sudah sangat lemas hanya dapat diam,Len menaikkan dagu Saburo yang terduduk dibawahnya menggunakan sepatunya,"Kau paham tidak?!"bentaknya,Saburo hanya bisa mengangguk lemah sebagai respon. Sekalipun ia sudah memberi apa yang mereka semua mau,tetap saja manusia laknat itu tak pernah puas,ia diseret ke gym yang sudah tak terpakai,kedua tangannya diikat diatas palang tunggal dan kakinya diikat bebas,para pembully itu,yang notabene adalah kakak kelas tiga, mulai memakai saring tinjunya dan menjadikan Saburo sebagai samsak mereka. Tak ada yang tahu,tentu saja karena mereka semua adalah anak petinggi sekolah,ketua osis bayangan, anak direktur sekolah,anak pendiri yayasan sekolahnya dan anak kepala sekolah. Geng ribut yang selalu cari masalah,tentu saja mereka berani karena ada uang. Seperti itulah mekanismenya.
Lagi,saat matahari hampir terbenam, lagi-lagi Saburo pingsan didepan pintu apartemennya,seperti biasa, Riou akan mengobati luka baru dan luka lamanya yang belum sembuh, kemudian membangunkannya untuk makan malam dan kembali menidurkannya. Amarah Riou sudah sama sekali tak tertahankan untuk kali ini,ia sangat marah karena senyum Saburo-nya benar-benar hilang dari wajah sang shota yang sangat ia sayangi itu. Ia menyelimuti Saburo lalu memasukkan peralatannya kedalam ransel miliknya lalu memulai perburuannya.
Dirumah sang anak kepala sekolah,ia hanya tersenyum saat menatap kepanikan seisi rumah anak itu karena anak itu 'mati mendadak' ia jadi tak perlu menghabiskan waktu disana. Ia lalu berpindah target ke sebuah bar, dimana anak sang kepala yayasan sedang berpesta pora. Ia kemudian menyamar menjadi host dan mengajak gadis itu keluar. Kemudian menghabisinya dengan rapi diluar ruangan,ia lalu membawa masuk gadis yang sudah mati itu dan mendudukkannya disudut ruangan.
Ia keluar dari bar itu dan berpindah kesebuah love hotel,untuk kali ini ia takkan membunuh Len,namun lebih pintar lagi. Ia membunuh wanita penghibur yang disewa Len dan menempelkan sidik jari Len diberbagai tempat agar seolah Len lah pelaku pembunuhan itu. Lagi,ia kini berpindah kesebuah gang sempit dimana beberapa orang terlihat sedang menggunakan narkoba dan melakukan tindak pemerkosaan,kini ia menghabisi semuanya dengan brutal. Lagi dan lagi sepanjang malam ia melakukan pembunuhan dan lainnya.
Ia baru pulang jam 3 pagi,ia tadi sudah mandi di apartemennya yang berada disebelah apartemen mereka berdua dan menyimpan peralatannya disana. Ia menatap wajah tidur Saburo,"Aku takkan membiarkan siapapun menghapus senyummu itu, Yamada Saburo yang sangat aku cintai."ucapnya sebelum tertidur disebelah Saburo.
Benar,keesokan paginya tersiar banyak sekali berita pembunuhan dan lainnya yang menyangkut sekolah Saburo,anak para petinggi sekolah dan lainnya ditemukan mati ditempat prostitusi,bar dan lainnya. Tentu saja semuanya adalah hasil kerja keras Riou tadi malam,hingga akhirnya terkuaklah semua sisi gelap sekolah Saburo
Kepala sekolah,ketua yayasan, direktur dan lainnya ditangkap polisi dengan berbagai tuduhan. Dan akhirnya sekolah yang menjadi neraka Saburo akhirnya ditutup selamanya. Dan berakhirlah neraka Saburo,senyumnya akhirnya kembali diwajah shota-nya,Riou benar-benar menepati janjinya dimana ia akan menghabisi siapapun yang membuat senyum pasangannya menghilang,"Kau tak benar-benar lemah,Saburo. Kau bahkan masih mampu tersenyum setelah diperlakukan seperti itu."
Tamat
[A/N]
Hae hae hae!! Yandere bat yaq RiouTapi entah wai,otak gue mampet:"( lagi awoq:v
Diri ini quad kok tentu sajahhhhh//apasi?
Jan lupa vote dan comment
Regards
Ark
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v