Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
War edition
Sergeant(?)! Riou x Doctor!Saburo
Genre: Hurt,Angst,and others
Warn: OOC,Typo and mature containtSaburo,si dokter militer termuda diantara lima dokter lainnya yang ditempatkan di peleton yang sama dengan kekasihnya,Riou. Entah bagaimana,ia berhasil bergabung dalam peleton yang sama dengan kedua kakaknya yang juga dokter militer dan Jakurai serta Hifumi. Ia menatap kekacauan ditengah peperangan yang mereka alami.
Apa gunanya perang?
Tak bisakah mereka membicarakannya baik-baik dan mencari jalan keluarnya bersama?
Tak cukupkah teritori mereka yang sudah cukup luas hingga harus merebut teritori orang lain?
Apa gunanya saling bunuh,saling tembak dan saling serang?
Saburo menghela napas panjangnya lalu menatap senapan yang ia pegang,sebenarnya dokter militer tak diperbolehkan turun dalam peperangan karena mereka hanya menjadi pengobat,penyelamat nyawa yang bisa diselamatkan. Maka dari itu, ia sebenarnya tak boleh turut dalam peperangan itu. Ban lengan yang menunjukkan kalau ia dari tim medis sudah dibasahi darah,ia terluka di lengannya saat menarik seorang anak kecil untuk menjauh dari parit. Ia menatap amunisinya yang sudah tinggal sedikit,lalu berlari secepat mungkin kembali ke dalam tenda medis. Ia berhasil kembali ke dalam tenda medis,menatap Hifumi yang sedang membalut luka di tubuh salah satu teman mereka,Senra.
"Hifumi-san,"panggil Saburo,Hifumi menoleh,"Tolong bantu aku mencabut peluru ini."pinta Saburo sembari menjatuhkan ransel dan senapannya secara asal,Hifumi mengangguk kecil,lalu segera menyelesaikan tugasnya membalut luka Senra sebelum berpindah mengobati lengan Saburo,"Yamada, kau turun lagi?"tanya Hifumi pada Saburo yang sedikit mengerang,"Apa?"tanya Saburo sedikit bingung,Hifumi mendengus malas,"Ke medan peperangan?"Saburo hanya tersenyum hambar,mengangguk.
"Kau tahu itu sebenarnya tidak boleh kan?"tanya Hifumi khawatir,Saburo hanya terkekeh ringan,"Kalau aku melepas ban lenganku,tak ada yang tahu kok kalau aku sebenarnya dokter."jawab Saburo sekenanya, Hifumi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berfokus pada tugasnya,membantu Saburo mencabut peluru yang tertanam di lengannya,"Ada kabar dari Busujima-san?"tanya Hifumi pelan,raut wajah Saburo sedikit berubah,menunjukkan ekspresi sendu,"Tidak ya?"tebak Hifumi,Saburo hanya mengangguk.
"Aku rasa walkie talkienya rusak atau kehabisan daya?"gurau Hifumi sembari membalut luka Saburo,"Ngga mungkin lah,walkie talkie dia kan walkie talkie khusus."sahut Saburo pelan,Hifumi kembali tertawa kecil, saling menghibur ketika ada peperangan adalah salah satu hobi para dokter di tim yang ini. Membuat tim ini sedikit berbeda dari yang lainnya,semua prajurit disini adalah keluarga,tak terkecuali.
"Oh iya,Jakurai-sensei dan kedua kakakku dimana?"tanya Saburo perlahan,"Jakurai sensei dan Ichiro..." Hifumi terlihat berusaha mengingat,"Ah,di camp yang tak jauh dari sini,lima kilo dari tepi laut, dekat restoran China tempat biasa kita merayakan keberhasilan."Saburo hanya mengangguk pelan,"Jiro?"
"Jiro-chan turun ke medan peperangan."sahut Jyuto yang baru saja masuk sembari memapah orang yang sangat mereka kenal,Jiro. Saburo segera membantu Jyuto dengan cara membantu pria itu membaringkan Jiro diatas ranjang darurat,"Astaga,"Hifumi mengerang,"Dua Yamada ini sama-sama keras kepala ya,"ia mengambil peralatan obat dan Saburo membantu membuka seragam Jiro,mencari keberadaan lukanya,saat Saburo menyentuh nadinya untuk memastikan Jiro masih hidup,ia terdiam,sorot matanya berubah. Ia tahu ada luka tembak di dada Jiro, namun tak menyangka kalau luka itu berada tepat di jantungnya. Saburo menunduk,memakaikan kembali seragam Jiro,ia menatap Jyuto dan yang lainnya,lalu memasang senyumnya,"Jiro... nii... mortal."bahasa khas Saburo saat memberi tahu kalau ada yang meninggal membuat Jyuto,Senra dan Hifumi sama-sama terdiam. Mereka bertiga tak menyangka secepat itu, apalagi Jyuto,karena ia sempat bersenda gurau ala kadarnya sesaat sebelum Jiro tertembak. Jyuto menaikkan kacamatanya yang sedikit menurun,"Begitu,"Hifumi diam,ia lalu mengacak surai blondenya dan mengerang frustasi. Jiro adalah dokter yang ditugaskan bolak balik ke camp mereka dan camp Jakurai. Tentu saja artinya mereka kehilangan satu dokter khusus,mereka berempat menoleh,menatap wajah Jiro yang terlihat sangat damai seolah menerima kematiannya,lalu mengusap wajah,Jyuto dan Hifumi mengambil kantung mayat,lalu Saburo dan Senra bahu membahu membantu memasukkan Jiro kedalam kantung mayat dan menumpukkannya di tenda yang satunya,bersama teman mereka yang sudah terlebih dahulu tewas di medan peperangan. Saburo menghela napas kasar,seolah tak bisa berbuat banyak padahal ia adalah dokter yang sudah bertugas entah berapa kali. Ia selalu saja dihadapkan dengan kematian dan hal itu mulai membuatnya stress berat,ia mulai mengkhawatirkan keadaan pasangannya yang dia sendiri tak tahu dimana keberadaannya. Ia menatap Jyuto yang sedang meminum sebotol air cadangan,lalu bertanya,"Apa kau tadi sempat bertemu Riou-san?"Jyuto menenggak air cadangannya hingga hanya tersisa setengah,lalu mengusap wajahnya yang sudah dikotori tanah dan darah,ia menggeleng,"Tapi tadi aku sempat mendengar kalau ia bersama Samatoki dan Sasara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
Fiksi PenggemarHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v