'Maaf, Samatoki,'bisik Riou pelan didalam hatinya. Ia berbalik, pergi menjauhi Samatoki yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Riou!! Dasar kau pengkhianat!!"teriak Samatoki sia-sia ketika ia ditarik masuk ke dalam penjara.
Terlintas di benak Riou, ketika Saburo menatapnya kecewa, Samatoki yang meneriakinya pengkhianat dan Jyuto yang menatap dirinya dengan tatapan benci.
'Demi dia...,'
Riou kemudian pergi, menghadap Otome untuk menagih janjinya untuk membebaskan Iojaku. Ia rela mengkhianati semuanya hanya demi pria itu, Iojaku.
"Tepati janjimu,"kata Riou tanpa basa-basi sama sekali, membuat Otome tersenyum tipis,"Baiklah."
Otome kemudian memerintahkan anak buahnya untuk membebaskan Iojaku, membuat Riou tersenyum tipis, pengorbanannya tidak sia-sia.
Namun tidak.
Iojaku menatapnya dingin,"Padahal Kubiki saja cukup. Untuk apa kau disini? Aku tidak butuh kau. Kubiki sudah cukup untuk mengeluarkanku."
Riou tersentak, ia menatap Iojaku dengan tatapan tidak percaya,"T-tapi untuk mengeluarkanmu.., aku sampai mengkhianati semuanya hanya demi kamu!"
"Memangnya aku meminta?"tanya Iojaku dingin,"Aku sudah bilang, Kubiki saja cukup."pria itu menatap Kubiki yang berdiri disisinya,"Ayo kita pulang, dan...,"Iojaku melirik Riou, tatapannya seolah mengatakan kalau ia tidak lagi membutuhkan Riou,"Terima kasih."
"Ah- i-iya,"sahut Kubiki. Iojaku tersenyum tipis lalu merangkul pria disebelahnya, kemudian berjalan pergi dari gerbang Chuuoku.
"..."Kubiki melirik ke belakang, ia menatap Riou yang tertunduk, seolah masih tidak percaya kalau Iojaku akan membuangnya semudah itu.
'Padahal tanpa Samatoki, dia tidak akan bisa bebas.'
'Maaf... bro,'bisik Kubiki melalui tatapannya, walau tatapan itu tidak dilihat oleh Riou.
--000--
"Hei, Iojaku,"panggil Kubiki ketika mereka berdua berada di bandara, Iojaku menoleh, menatapnya datar,"Apa?"
"Kau- benar-benar akan membuang Riou? Dia sudah menyelamatkanmu, lho...,"
Iojaku menghela napasnya, menatap Kubiki,"Aku tidak butuh dia lagi."
"Dia sudah mengkhianati semuanya-"
"Aku tidak peduli!"sahut Iojaku, setengah membentak."Aku tidak memintanya menyelamatkanku."
Kubiki berdecih pelan,"Kau tidak mau menganggap pengorbanannya?"
"Aku sudah bilang, aku tidak butuh dia lagi. Dia tidak berguna, ingat?"
Kubiki terdiam sejenak,"Baiklah, terserahmu saja."
--000--
Tanpa diketahui Riou, ternyata tuduhan yang diarahkan pada Samatoki itu tidak terbukti, membuat pria itu bebas dari penjara Chuuoku.
Samatoki menatap Jyuto,"Ada kabar terbaru dari Riou?"
Jyuto menyeruput kopi miliknya,"Lo masih nunggu pengkhianat itu?"
Samatoki tersenyum masam,"Pasti ada alasan kenapa dia mengkhianati kita."
"Riou dibuang Iojaku,"kata Jyuto cuek,"Dia ditinggalkan gitu aja di Chuuoku. Ichijiku yang ngasih tahu aku."
"Ah- jadi gak ada kabar lain selain itu?"
"Lo masih nunggu dia, Mat? Dia udah buang lo ke penjara Chuuoku lho...,"
"Jyuto,"Samatoki tersenyum tipis,"Kalau kau juga bertindak seperti itu, apa bedanya kau dengan Iojaku?"
"...benar juga... Mat, lo mau ke hutan ga? Kali aja Riou ada di hutan itu."
"Gas!"
--000--
"Jakurai-sensei,"Riou menatap Jakurai dengan tatapan sedih,"Aku tidak punya muka untuk kembali ke Yokohama setelah semuanya...,"kata pria itu pelan,"Setelah aku mengkhianati mereka semua... Saburo, Jyuto..., Samatoki..."
Jakurai tersenyum bijak,"Aku yakin mereka akan memaafkanmu... lagipula mereka pasti tahu alasannya, kan?"
Riou tertunduk dalam,"Aku tidak punya muka...,"bisiknya lemah.
--000--
Dengan sabar, mereka bertiga rutin pergi ke hitam tempat Riou biasanya berada, tidak melakukan apapun, hanya menunggu pria itu kembali.
Tentu saja mereka akan memaafkan Riou.
"Hari ini gak ada juga ya...,"gumam Saburo sembari memainkan ranting di tangannya. Menunggu Riou.
"Mhm... Iya."sahut Jyuto datar,"Sampai bosan aku."
--000--
"Mungkin aku akan kembali saja."Riou berkata pada dirinya ketika ia melangkahkan kakinya ke dalam hutan Yokohama,"Apapun yang akan kutemui, akan kuterima dengan senang hati."
Langkahnya terhenti ketika ia melihat Saburo dan kedua sahabatnya, ia tertegun.
Jyuto menoleh saat ia merasakan tatapan di punggungnya,"Riou- lo balik? Astaga...,"ia segera hangout, menepuk celananya dan mendekati Riou.
"Gue kira lo bakal ninggalin kita semua."
Samatoki tersenyum tipis,"Gue rasa, MTC bakal balik utuh lagi?"
"Ioo!"teriak Saburo sembari memeluknya,"Aku kangen...,"
Riou tersentak, ia terdiam sejenak sebelum membalas pelukan Saburo dan tersenyum kecil,"Terima kasih, kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v