Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Angst
Warn: OOC,Typo and mature containt"Riou-san!"
Panggilan kecil itu membuat Riou tersenyum,sedikit bersyukur suara manis itu tetap keluar untuknya. Dengan sabar,ia mendorong kursi roda Saburo menuju balkon,tempat dimana Saburo suka bersantai sendiri maupun berdua,"Ya,Saburo?"ia menyahut lembut,sangat lembut bahkan cenderung sendu,"Riou-san! Riou-san! Riou-san!"panggilan itu terus diulang,seperti kaset rusak, terus memanggil satu nama,selalu.
Riou tetap menemani Saburo dan sesekali menyahut panggilannya, senyum bahagia tak pernah luntur dari belah bibirnya,walau ia tahu Saburo sudah lumpuh akibat kehilangan delapan puluh persen fungsi otaknya ditambah dengan amnesia,ia tetap bersyukur Saburo tetap hidup dan mengingatnya.
Bahagia itu sederhana.
Riou merasa sangat bahagia ketika ia diberitahu kalau Saburo sudah lebih baik,walau kenyataan kembali memukulnya ketika Jakurai memberitahu kenyataan Saburo kehilangan hampir delapan puluh persen fungsi otaknya,membuatnya jadi lumpuh dan tak mampu bergerak bebas. Ia mengelus lembut surai jelaga Saburo,"Ya?"tak perlu terlalu banyak interaksi,cukup Saburo memanggilnya dan ia menyahut.
Itu jauh lebih cukup daripada ia melihat Saburo yang terbaring koma di rumah sakit dengan berbagai peralatan penunjang kehidupan,dan suara elektrokardiogram yang konstan berbunyi mengikuti alunan detak jantung.
Itu jauh lebih baik daripada saat ia melihat Saburo dalam kondisi luka parah.
Itu jauh lebih baik daripada saat ia diberitahu kalau kemungkinan Saburo tetap bertahan hidup ternyata kurang dari satu persen.
Itu jauh lebih baik daripada saat ia terus menanti Saburo kembali sadar.
Siang hari terasa hangat untuk mereka,apartemen sunyi itu sudah menjadi saksi bisu akan kisah cinta mereka yang sangat mengenaskan yang juga terasa manis jika diceritakan. Riou kembali mendorong kursi roda Saburo masuk ke ruang tengah,ia kembali tersenyum melihat wajah polos Saburo yang terkesan kosong, senyumannya ia ganti dengan perkataan lembut,"Saburo,aku akan mengambilkan bubur dahulu untukmu."ia berjalan ke dapur, sembari sesekali bersenandung riang mengungkapkan kebahagiaannya.
Semangkuk bubur dan segelas air sudah berada ditangan Riou,pria bersurai orange itu kembali mendekati si pemuda yang hanya duduk di kursi roda sembari menatap kosong sekitarnya. Riou meletakkan semangkuk bubur dan air itu di meja dihadapan Saburo,"Saburo,kau ingin makan sekarang?"dalam diam, Saburo mengangguk.
Riou mengambil mangkuk bubur itu, menyendoknya dengan lembut lalu meniupnya,"Buka mulutmu sedikit, Saburo. Buburnya sudah menunggu didepan terowongannya."pinta si surai orange lembut. Saburo membuka mulutnya sedikit,menuruti peemintaan si surai orange. Sesendok bubur beras kesukaan Saburo masuk ke mulutnya,yang ia kulum sejenak sebelum menelannya,dan terus berulang hingga semangkuk bubur itu habis. Riou dengan sabar terus menyuapi si bungsu,sekalipun Saburo sempat menolak,ia tetap menyuapinya dengan sangat sabar. Segelas air putih lengkap dengan sedotannya sudah berada didepan mulut Saburo,"Minumlah,kau harus mencuci mulutmu setelah makan, Saburo."pinta Riou lembut,Saburo kembali mengangguk dan meminum air yang disodorkan Riou walau sedikit.
"Riou-san! Riou-san! Riou-san!"
Panggilan itu kembali terulang,nada lirih nan sendu,tersisip semangat ketika mengatakannya. Riou kembali mengelus surai jelaga Saburo,diam-diam ia ingin tidur di pangkuan Saburo dengan Saburo yang mengelus lembut rambutnya. Ia rindu hal itu. Ia rindu dimana saat ia bisa dengan bebas memeluk Saburo, terselip penyesalan mengapa ia dulu tak sering-sering memeluk Saburo kalau ia tahu Saburo akan berakhir seperti ini? Ia berlutut dihadapan Saburo yang menatap lurus kearah balkon,dengan tatapan kosong tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanfictionHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v