File 113: Daughter

145 8 0
                                    

ヒプノシスマイクーAU!
ヤクザーAU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Fem!TG!Saburo Yamada
Daddy!Riou x Daugher(?)!Saburo
Genre: ?
Warn: OOC, Typo, Mature Containt and others

Menjadi anak di keluarga Yakuza tidaklah semenyenangkan yang kau kira selama ini.

Terkhusus jika kau perempuan.

Tolong, simaklah kisahku ini, lalu jadikanlah legenda baru untuk kita semua, terkhusus kita anak perempuan di keluarga Yakuza.

---♡---

Anak perempuan seolah aib di keluarga Yakuza. Mereka seolah hanyalah boneka pemuas nafsu, samsak tinju, pembantu, dan pelacur karena terkadang suami atau ayah mereka sendiri yang menjual mereka.

Tapi tidak bagi keluarga Riou.

Riou menganggap semua anak itu memiliki hak yang sama, tidak peduli apakah ia memiliki anak lelaki atau perempuan. Namun, ketika kematian sang istri sesaat setelah diperkosa beramai-ramai oleh musuhnya, Riou sadar akan sesuatu.

Anak perempuan tidak boleh terlihat seperti perempuan.

Nama anaknya yang semula adalah Leanor Beryl Busujima, sengaja Riou ganti menjadi Saburo Busujima.

Saburo kecil dididik layaknya mendidik anak lelaki, ia diajarkan bagaimana caranya bertarung dengan senjata, juga dengan mata tertutup. Pendidikan yang teramat keras seperti neraka itu memang terkadang membuatnya sedikit frustasi, tetapi ia sadar itu semua demi kebaikannya. Karena ia tahu, ia perempuan.

Walaupun ia sudah memberat dan merendahkan suaranya, walaupun otot-otot di tubuhnya seolah menutupi jati dirinya sebagai perempuan, ia tetap tahu kalau dirinya berkelamin perempuan.

Saburo dilarang mengenakan rok, jepitan rambut, tas yang terlihat manis, pakaian wanita yang modis, dan banyak lagi. Ia hanya diijinkan membeli pakaian pria, termasuk tas dan sepatu.

Hanya dirinya dan sang Ayah yang tahu kalau ia adalah wanita.

"Ayah,"panggil Saburo sembari menghadap sang ayah,"Ada apa Ayah memanggilku kemari?"dengan senyuman lembut, Riou menjawab,"Saburo, Ayah diberitahu oleh guru les bela dirimu kalau kamu baru saja memenangkan pertarungan diatas ring dengan pria yang lebih besar darimu, apa itu benar?"Saburo hanya mengangguk perlahan, membuat Riou tersenyum lalu mengusak surai gelap sang putri,"Bagus, kamu ingin hadiah apa untuk pencapaianmu kali ini?"

Pertanyaan itu membuat Saburo berbinar,"Ayah, dua hari yang lalu, aku melihat iklan sepucuk senjata api jenis Riffle(?) bolehkah aku membelinya?"

"Hanya itu?"Saburo menggeleng,"Dan...,"anak perempuan yang terlihat seperti lelaki itu seolah terlihat ragu untuk melanjutkan,"Dan apa?"hal itu cukup membuat Riou penasaran sendiri.

"A-ayah, bolehkah aku pergi menonton konser Soraru dan anak-anak Utaite lainnya?"

Permintaan itu cukup membuat Riou tertawa kecil, seolah mengingatkannya akan nostalgia dimana sang istri juga akan melakukan hal yang sama ketika meminta sesuatu dari Riou.

"Tentu saja boleh! Ayo kita beli tiketnya!"ajak Riou sedikit bersemangat, membuat sang putri yang sedari tadi sedikit menunduk ragu, kini mendongak dan berbinar,"A-arigatou, Ayah. Aku sudah membeli tiketnya sih...,"

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang