Dissapointed

162 9 3
                                    

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Drunk!Riou x Saburo
Genre: Hurt,Angst and others
Warn: OOC,Typo and others

Saburo menghela napasnya kasar, menatap jam dinding yang jarum pendeknya tepat di angka empat dan jarum panjangnya tepat di angka dua belas. Tepat jam empat pagi,dan Riou belum pulang juga,ia menghela napasnya kasar,Ryoichi sudah tertidur dari jam sembilan malam, dan saat ini ia belum tidur karena menunggui kepulangan Riou.

Tak lama setelahnya,terdengar suara pintu dibuka. Saburo segera berjalan kedepan pintu guna menyambut kepulangan Riou yang baru saja pulang dari bar,"Kamu kemana aja?"ia bertanya khawatir,Riou mendengus sebagai jawaban, wajahnya merah karena mabuk,"Bukan urusanmu."Saburo meraih tas kerja dan jas Riou,lalu mengikuti pria itu dari belakang,"Aku bertanya karena aku sangat khawatir padamu!"

PLAKK!!

"BERISIK!! AKU LELAH!!"tamparan itu terasa sangat perih di pipi putih Saburo,ia menatap punggung lebar yang sudah menghilang ke balik pintu kamar mereka berdua,menyentuh pipi yang terasa perih,ia mengendus aroma jas Riou,"Parfum... ini kan..."ia mencium aroma parfum wanita yang sangat pekat menguar pada jas Riou. Ia membuka pintu kamarnya, menatap Riou yang sudah tertidur tanpa mengganti pakaiannya,tatapan Saburo berubah menjadi tatapan nanar,"Ah... mungkin kau sangat lelah ya.."ia menggantungkan jas Riou pada gantungan jas,lalu pergi ke dapur,menatap hidangan makan malam yang tidak tersentuh, dengusan kecewa dikeluarkan Saburo,ia melirik kedua tangannya yang dipenuhi oleh lilitan perban juga plaster luka,akibat terluka selama memasak dan hasil kerja kerasnya sama sekali tidak dihargai Riou. Ia menatap masakannya nanar, sebelum ia memasukkannya ke kulkas, meringis nyeri ketika lukanya tanpa sengaja bersenggolan dengan benda lain.

Ia kembali ke kamarnya,yang ia tempati bersama Riou. Duduk ditepi kasurnya,tangan yang dipenuhi perban itu ia gunakan untuk mengelus surai orange Riou yang sudah tertidur memunggungi dirinya, ia memutuskan merebahkan tubuh mungilnya,ikut menjelajahi alam mimpi. Pagi hari pun tiba,saat Ryoichi bangun,yang ditatap anak itu bukanlah ayah dan ibunya yang menyambutnya penuh senyum, melainkan ayahnya yang sedang menampar pipi sang ibu,lalu menendang Saburo menjauh. Ryoichi yang terkejut langsung menutup pintu kamarnya kembali,mundur hingga ia berada dipojokan kamar, memeluk lututnya sendiri sementara kedua matanya dibasahi air mata. Teriakan,suara tamparan dan isak tangis serta suara bantingan pintu didengar Ryoichi,bukan baru sekali ia mendengar pertengkaran kedua orang tuanya,melainkan semenjak sang ayah naik pangkat ditempat kerjanya,Ryoichi tak pernah melihat ayahnya yang menyenangkan dan lembut hati,melainkan ayahnya yang keras,hobi main tangan,juga dingin dan cuek.

Ia mendengar suara bantingan pintu, menandakan sang ayah yang sudah berangkat kerja. Ia segera membuka pintu kamarnya,berjingkat memastikan sang ayah sudah benar-benar pergi,ia menemukan Saburo yang terduduk dilantai,kepalanya tersandar di lengan sofa,dengan mata terpejam dan wajah lebam hasil pukulan sang ayah. Ia menatap sang ibu yang berusaha tersenyum dihadapan dirinya,berusaha bertindak kalau semuanya baik-baik saja,Saburo menarik tangan mungil Ryoichi kedalam pelukannya dan berbisik,meminta maaf pada putranya karena merasa gagal sebagai ibu yang baik. Ryoichi menggeleng,tentu saja ia tahu ini semua adalah kesalahan ayahnya,ibunya sama sekali tak bersalah melainkan selalu berusaha melindungi dirinya dengan mengalihkan amukan ayahnya pada ibunya. Dan membuat Saburo selalu berakhir seperti ini,setiap pagi.

Saburo berusaha bangkit,ia mengelus surai hitam Ryoichi,memberi kekuatan pada putranya yang sudah hampir menangis. Ia meraih kotak P3K diatas meja,membukanya lalu mulai mengobati luka-luka yang disebabkan oleh sang suami. Setelah ia selesai mengobati lukanya dan Ryoichi sudah berangkat ke sekolahnya,ia pun mulai memasak untuk makan siang setelah itu mulai membereskan apartemen mereka bertiga,tanpa peduli kalau hatinya terasa sangat sakit. Ia kecewa,sangat kecewa pada Riou. Ia ingat bagaimana Riou memperlakukannya dulu,begitu lembut dan penuh perhatian.

Oneshoot Riou x SaburoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang