Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt and comfort
Warn:Ooc typo and others
EnjoySaburo berjalan santai melewati gang sepi dipinggiran kota Ikebukuro sembari bersenandung kecil,saat ia berdiri di halte untuk menunggu pasangannya,seorang pria bersurai biru tiba-tiba menyapanya,"Hai cantik,"Saburo sengaja mengabaikannya,namun pria itu terus menggodanya dan akhirnya menarik dagunya dan melumat bibir manisnya bertepatan Riou menghentikan motornya didepan keduanya,Saburo yang mengetahui kedatangan Riou, meminta tolong lewat tatapannya.
Riou segera menarik pria itu dan,
BUAGH!
Meninju pipi pria bersurai biru itu,"Beraninya kau menyentuh milikku didepan mataku sendiri..."ia kembali meninju pria itu sebelum Saburo menariknya menjauh,"Riou-san! Yamatte!!"pinta Saburo,Riou langsung menarik Saburo ke pelukannya dan mencium bibir Saburo ganas,namun pria bersurai biru itu sedikit menyerigai,ia meraba bokong Saburo dan meremasnya,"Hm... padat sekali... aku penasaran apa lubangmu masih sempit."bisik pria itu vulgar,Saburo segera melepas ciumannya dan mengerang,"Lepas!!"
Riou yang tersulut emosi langsung mengeluarkan hypnosismicnya dan menyerang pria itu saat pria itu menjentikkan jarinya,sekitar seratus pria muncul disekitaran mereka dan mulai menyerang Riou sementara pria bersurai biru itu menarik Saburo dan membiusnya,lalu membawanya ke dekat mobilnya,ia sengaja tak segera membawa Saburo karena ia ingin menonton pertarungan yang cukup menarik baginya.
Riou terus melawan saat para pria aneh itu menyerangnya dengan katana tajam,gelombang hypnosismic miliknya seolah tak berarti bagi para pria itu. Sementara itu,pria bersurai biru itu menonton sembari melumat bibir manis Saburo yang masih dalam keadaan pingsan.
Saat ia menggigit bibir anak itu, bersamaan Riou ambruk tak sanggup lagi dan Saburo tersadar,mungkin karena gigitan di bibir manisnya. Tatapannya berubah saat ia mendapati pasangannya ambruk dengan luka yang cukup parah,ia segera menendang pria yang menciumnya kemudian meraih hypnosismic miliknya dan menyalakannya.
Tanpa memerdulikan tatapan Riou,ia melemparkan sebuah penutup telinga pada Riou yang melemah,ia tak ingin tanpa sengaja membunuh pasangannya,Riou segera menutup telinganya saat dengingan yang khas mulai terdengar. Dengan emosi yang terbakar habis,Saburo menatap dengan tatapan membunuh sebelum menyerigai tipis dan mulutnya terbuka untuk menyanyikan requiem.
Tak perlu waktu lama,para Yakuza sialan itu akhirnya tumbang secara keseluruhan,Saburo segera mematikan hypnosismicnya dan mendekati pasangannya yang ia tahu berusaha keras untuk tetap sadar,"Riou-san!! Ikiru!!"ia segera menelepon ambulans,tak lama berselang,sebuah ambulans akhirnya menjemput mereka berdua. Saburo menatap pasangannya sendu sebelum ia ikut didalam ambulans itu
"Riou-san... hiks... hiks.."ia menggenggam tangan pasangannya dan menangis,"Saburo... aku lelah... biarkan aku beristirahat sebentar..."Saburo langsung mengalihkan pandang,tak ingin melihat pasangannya yang begitu menderita karena ulahnya. Ketika mereka sampai di rumah sakit dan Riou sedang ditangani didalam UGD, Saburo terus berjalan mondar-mandir sembari menggigiti kukunya,sebelum salah satu suster memanggilnya,
"Sa-bu...ro."Riou mengerinyit saat ia membuka matanya dan menatap cahaya putih hangat khas ruang UGD. Saburo yang berdiri disampingnya langsung menggengam tangannya dan menunduk,ia lalu menangis menyalahkan dirinya sendiri lagi.
Riou dengan hati-hati berusaha menenangkan Saburo saat dirinya sendiri sebenarnya tak sanggup untuk bangkit. Saburo akhirnya bersimpuh tanpa memerdulikan tatapan orang lain di UGD dan kembali menangisi keadaan pasangannya,namun ia tiba-tiba merasakan tenggorokannya memanas,ia ingin memuntahkan darah saat ini.
Dengan paksa,ia melepas elusan lembut pasangannya dan segera berlari ke kamar mandi dan menutup pintunya lalu menguncinya,"UHUK UHUK!!"ia terbatuk dan segera menutup mulutnya dengan telapak tangan,saat ia membuka telapak tangannya,ia terdiam menatap darahnya sendiri,"Ah... sial,"gumamnya,"Aku... semakin melemah saja.."sementara itu,Riou yang khawatir langsung berusaha duduk namun urung karena kepalanya masih terasa sakit,tak lama Saburo kembali dengan wajah yang agak pucat,Riou langsung menanyainya ini dan itu yang hanya dibalas singkat oleh Saburo.
Beberapa hari berlalu,kondisi keduanya mulai menurun drastis, Riou akhirnya tahu kalau Saburo terkena penyakit aneh seputar hypnosismic. Itupun karena Jakurai diam-diam memberi tahunya,Saburo menghela napas kasar,ia menatap selang infus yang menempel dilengannya juga lengan pasangannya,tanpa sadar ia mendecih,mengutuki dirinya sendiri yang begitu lemah dan tak berguna.
Saburo menatap Riou yang sedang menatapnya sendu,ia langsung mengalihkan pandang,tak ingin melihat tatapan itu,"Maaf,"gumamnya lirih,Riou menggeleng kecil,ia ganti menatap tiang tempat infusnya tergantung,"Bukan kesalahanmu."ia menyahut dengan berat hati,lagi-lagi Saburo memuntahkan darahnya hingga wajahnya memucat dan ia jatuh pingsan tanpa Riou bisa berbuat banyak.
Sementara itu,Riou merasakan kepalanya terasa sangat sakit,ia menggeram pelan dan memejamkan mata,berharap dengan cara itu rasa sakit kepalanya bisa sedikit berkurang. Tak lama setelahnya,team dokter datang guna pemeriksaan rutin,mengetahui kondisi keduanya yang sudah tak bisa main-main lagi, para dokter memutuskan untuk melakukan operasi saat itu juga.
Keduanya dibawa ke ruang operasi yang bersebelahan,Saburo ditangani Jakurai dan Riou ditangani sahabat terdekat Jakurai. Operasi tak berjalan terlalu lancar,bahkan sangat tidak lancar. Riou kehilangan banyak darah dan detak jantung Saburo semakin menurun drastis,akhirnya para dokter mau tak mau menghentikan operasi dan hanya bisa menatap keduanya yang merenggang nyawa dihadapan team dokter,Saburo membatin,"Inikah... akhir semuanya? Perjuanganku terasa sangat sia-sia... semoga saja Riou selamat... Riou... gomennasai..."ia menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan napas terakhirnya dihadapan para dokter yang tak mampu berbuat apapun.
Sementara Riou yang terus kehilangan darah,membatin sendu,"Seperti inilah akhir semuanya. Aku akan mati di meja operasi ini, semoga saja Saburo selamat dan ia bisa tetap hidup..."ia juga menghembuskan napas terakhirnya hanya berbeda dua detik dari Saburo.
Arwahnya berjalan keluar dari jasad dan ruang operasi sementara jasad keduanya dibawa ke kamar mayat,ia menatap sekelilingnya,"Ternyata,"ia menatap sekitarnya datar,"Banyak sekali kematian disini ya.""Riou-san!!"panggilan itu membuat Riou menoleh dan menatap Saburo yang sedang melambaikan tangan padanya dan menghambur kearahnya lalu memeluknya erat,"Kenapa... kau tak selamat?"tanya Riou sendu, Saburo hanya tersenyum tipis,"Karena,"ia semakin mengeratkan pelukannya pada Riou,"Aku memang tidak akan selamat! Dan aku tahu... kamu juga..."
"Aku? Apa?"
"Kamu juga tidak akan selamat sepertiku,eh lihat!"Saburo menujuk sebuah brangkar yang melintas bersama beberapa orang didepan mereka,"Itu badan kita!"ia mendekati brangkar itu dan membuka kain penutupnya lalu menutup mulutnya. Ia segera menjauh dan kembali memeluk Riou dengan sangat erat, lalu menggenggam tangannya dan berjalan bersama ke akhirat.
Sementara itu,prosesi kremasi keduanya berjalan lancar,mereka berdua dibakar bersama dan abunya disebar dilatuan bersamaan,Jyuto hanya menghela napasnya kasar,lalu tersenyum tipis disebelah Samatoki yang hanya memasang wajah dingin,"Sayonara, anatatachi."ia lalu menggamit tangan Jiro yang sedang menangis lalu menariknya dalam pelukannya,kemudian membawanya pulang bersama Ichiro dan Samatoki.
Tamat
[A/N]
Ga ada angsa2nya sama sekali... hikseu dahlah masukin genre apa neh jadinya? Hurt aja kali ya?Jan lupa voment
Regards
Ark
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Riou x Saburo
FanficHanya pelarian jika Ikiteiru mengalami writer block:'v