"Apa kamu bilang?" Allura membulatkan mata terkejut mendengar ucapan penjahat di hadapannya. Dia langsung melihat tubuhnya yang masih terikat dan kedua kakinya yang masih menyentuh lantai. Bahkan saat berusaha melepaskan diri, tubuhnya masih merasakan sakit. "Ini ... beneran aku masih hidup?" tanyanya kebingungan.
"Saya rasa peluru kosong saya menembus sampai ke dalam kepala kamu, Nona," ucap Noe menyeringai lucu.
"Kamu mencoba mempermainkan saya?!" tanya Allura penuh amarah.
Noe tergelak. "Kamu pikir ini permainan?"
"Berengsek. Apa yang kamu lakukan tadi hampir ngebuat aku mati berdiri, sialan," umpat Allura menatap tajam.
"Kamu lagi duduk, bukan berdiri." Noe mengoreksi.
"Kalau aku punya penyakit jantung aku udah mati duluan sebelum kamu tembak, Berengsek," umpat Allura dengan napas tersengal-sengal penuh amarah.
Noe hanya geleng-geleng heran melihat kepolosan dan kebodohan perempuan di hadapannya. Sangat jauh dari ciri-ciri seorang pemakai, bahkan seorang penjahat sekalipun.
Allura mengeryit mengingat suara yang begitu familiar di dengarnya. "Kamu ... sopir yang mengantarkan saya tadi 'kan?"
Noe menaikkan satu alisnya. "Tajam juga ingatan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...