Noe meraih botol mineral di atas meja yang sudah terbuka tutupnya dan menyoba meminumkannya kepada Allura. Namun, Allura justru menghindar.
"Tunggu dulu. Ini minuman nggak ada racunnya 'kan?" tanya Allura curiga.
Noe tergelak tidak percaya. "Bukannya tadi kamu bilang minta tetap dibiarkan hidup di sini?"
"Ada racunnya apa nggak minumannya? Siapa tahu aja kamu masih ingin membunuh saya dengan cara lain."
Noe langsung meneguk mineral itu di hadapan Allura. Membuat Allura melongo.
"Kalau minuman ini ada racunnya, saya pastikan kamu dan saya mati bersama di sini," kata Noe.
Kedua mata Allura berkedip-kedip
"Jadi mau minum atau nggak sekarang?" Noe kembali menyodorkan minuman.
Allura menelan ludah merasakan tenggorokannya yang kering menatap minuman itu. Lagi pula, jika penjahat di hadapannya kembali berniat membunuhnya dengan minuman itu, tidak mungkin sampai ikut meminumnya juga. "Oke. Tolong beri saya minum."
Noe mendekatkan botol minum itu dan membantu Allura meminumnya hingga habis tak tersisa. Membuatnya cukup kasihan melihat sanderaannya itu menahan kehausan sejak tadi.
"Ah," desah Allura lega merasakan kesegaran air putih itu. "Terima kasih," ucapnya kemudian. Bagaimanapun juga dia sudah diberikan minum dan dibiarkan hidup untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...