Allura dan Jamiyah tampak tersenyum di meja makan melihat pemandangan indah yang tersuguh di dapur mereka. Laki-laki memakai turtleneck shirt putih tampak begitu menawan berkutat di pantry menyiapkan sebuah hidangan makan siang.
"Rumah jadi berasa beda banget lihat kamu di dapur, Noe. Sudah lama banget Tante nggak merasakan pemandangan laki-laki di rumah ini," ucap Jamiyah tatkala menyiapkan 3 gelas minuman lemon grass yang tampak menyegarkan.
Noe tersenyum di tengah-tengah kegiatannya membuat acar smorgasgurka. "Kalau begitu saya nggak akan sungkan buat sering-sering berkunjung ke sini, Tante."
Jamiyah semakin dibuat tersenyum. "Dengan senang hati Tante akan menyambut kamu, Noe."
"Terus saya jadi pengangguran dong Buk, kalau sudah ada yang menghandel urusan dapur?" goda Tika yang ikut menatap kekaguman laki-laki yang berkutat di dapur.
"Khusus siang ini kamu free, Tika. Karena ada hidangan spesial siang ini dari laki-laki yang spesial," ucap Jamiyah.
Tika tersenyum. "Jarang-jarang ya Buk ada laki-laki yang bisa masak?"
Jamiyah mengangguk setuju.
Mendengar itu Noe tidak bisa berhenti tersenyum dan geleng-geleng. Baik Allura dan Jamiyah rupanya sama-sama pandai merayu.
Ya, sudah hampir 6 tahun lamanya baik Jamiyah, Allura dan Tika disuguhkan kehampaan di dalam rumah usai kepergian Rayi. Sebuah rumah tanpa kehadiran seorang laki-laki sebagai kepala keluarga tentu saja amat sangat berbeda dari kebanyakaan orang.
Kekaguman lain juga ditampakkan Allura dengan pandangan tak berkedip melihat sosok Noe Erlangga yang semakin menunjukkan pesonanya. Laki-laki rupawan itu bahkan tanpa disangka-sangkanya begitu cepat mengambil simpati mamanya. Membuatnya semakin dibuat kagum.
"Hati-hati air liur kamu menetes, Al. Begitu banget kamu melihat Noe Erlangga," ledek Jamiyah pada perempuan memakai shirt mini dress putih dengan outer berbahan denim yang tampak trendi siang ini.
Allura seketika kelabakan dan refleks menyentuh bibirnya untuk memastikan. Setelahnya menoleh pada perempuan memakai kaftan satin biru tua berpadu slingback heels yang tampak menatapnya penuh ledekan. "Mama, ih!"
Jamiyah duduk di sebelah Allura dengan tergelak. "Mama setuju kok sama kalian berdua."
Allura membulatkan mata terkejut mendengarnya. "Maksud Mama?"
"Nggak usah pura-pura. Mama sudah lihat saat kalian tidur satu ranjang di rumah sakit kemarin. Mama sudah feeling banget kalau ada hubungan spesial yang sedang kalian jalin," bisik jamiyah.
Allura melipat bibir malu-malu. "Mama beneran setuju?"
Jamiyah mengangguk. "Setuju banget malahan. Mama yakin siapa pun nggak akan ada yang menolak Noe. Laki-laki gentleman yang langsung melamar kekasihnya kepada orang tua kekasihnya, siapa yang nggak berkesan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...