Part 63

52 2 0
                                    

Dengan cepat Allura beranjak meninggalkan tubuh terlentang Noe dan langsung membungkam mulutnya menyadari ciuman sesaat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan cepat Allura beranjak meninggalkan tubuh terlentang Noe dan langsung membungkam mulutnya menyadari ciuman sesaat itu. Otaknya seperti lumpuh untuk mencerna kejadian yang berlangsung sangat cepat itu.

Noe terpejam mengembuskan napas merasakan kepalanya yang pening oleh sesuatu yang membangkitkan adrenalinnya. Benda kenyal yang mendebarkan itu akhirnya berakhir mendarat ke bibirnya tanpa terduga.

"Noe ... aku ...." Allura terbata-bata tidak bisa menyembunyikan rasa gugupnya saat ini.

Noe beranjak duduk dan berusaha mengendalikan diri untuk tidak tenggelam dalam ciuman sesaat itu.

"Sorry ... aku ... bener-bener nggak sengaja tadi," ucap Allura semakin gugup mendapati wajah pasi di hadapannya.

Noe mengangguk dan langsung beranjak berdiri. "Iya, aku tahu."

Allura menggigit bibir dan mengutuk diri karena telah membuatnya harus berada dalam kecanggungan sekarang. Padahal beberapa saat lalu dia begitu bersemangat dalam berlatih. Entah apa yang salah dalam gerakannya tadi.

"Nggak apa-apa. Gerakan yang cukup bagus. Tapi kamu harus menguatkan kaki kamu biar nggak ikut terjatuh." Noe mengulurkan tangan kepada Allura. Sebisa mungkin dia berusaha bersikap biasa.

Allura meraih uluran tangan itu dan berdiri menatap Noe yang menampilkan wajah tenang. Membuatnya langsung menurunkan pandangan karena kekacauan isi kepalanya saat ini. Terlebih dia merasa hanya dia yang merasakan kecanggungan itu.

"Kita bisa melanjutkan latihannya lagi 'kan?" Noe berusaha memastikan perempuan yang tampak pasi dan salah tingkah di hadapannya itu baik-baik saja.

Allura mengangguk dan mengembuskan napas berusaha mengendalikan diri dari kecanggungan. Setelahnya kembali mengatur ancang-ancang di hadapan Noe.

Noe yang sudah siap melakukan pergerakan kembali dibuat hilang kewarasan saat perempuan di hadapannya melakukan gerakan membasahi bibir. Membuat bibir penuh yang ranum itu semakin membuat kerongkongannya sulit menelan. Bahkan dalam beberapa saat membekukan otaknya yang sudah memberi sinyal kelaparan lewat matanya.

"Noe, are you okey?" tanya Allura membuyarkan tatapan kosong laki-laki di hadapannya.

Noe langsung menggeleng mengembalikan kewarasannya.

"Kamu kenapa?" tanya Allura tak mengerti.

"Nggak apa-apa. Kayaknya ...." Noe mengalihkan pandangan seraya mengatur napas.

"Kayaknya apa?" Allura mengernyit.

"Lebih baik kita sudahi dulu latihannya. Kepalaku mendadak pusing. Kamu bisa melanjutkan latihan kamu sendiri," kilah Noe yang langsung beranjak pergi meninggalkan ruangan olahraganya.

Allura dibuat tertegun menatap punggung tegap itu pergi meninggalkannya. Terlebih melihat sikap tak biasa Noe yang seperti menghindar. "Dia kenapa? Apa gara-gara ciuman tadi? Tapi itu kan nggak sengaja."

Pengantin SanderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang