Part 96

34 1 0
                                    

Aaron tampak berlari dari kejaran gerombolan anak buah Benji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron tampak berlari dari kejaran gerombolan anak buah Benji. Dia menaiki tangga bersama anak-anak buahnya yang berusaha melindunginya. Laki-laki memakai setelan jas dan celana abu-abu berpadu sneakers putih itu sudah berada dalam kepungan sekarang. Namun, dia tidak akan membiarkan Benji menang atas dirinya. Sebisa mungkin dia berusaha mencari tempat yang aman dari kejaran.

Dor!

"Aaron!" teriak Benji usai melancarkan tembakan ke atas.

Aaron menghentikan langkah dan menoleh ke belakang ikut menodongkan pistol. Kemudian menyeringai melihat keadaannya saat ini, yang hanya ada dia dan Benji di sebuah lorong. "Jadi Anda hanya seorang diri mengejar saya?"

"Berhenti membuang-buang tenaga, Aaron. Karena sudah tidak ada jalan untuk Anda saat ini." Benji memperingatkan.

"Dan Anda pikir saya takut?"

"Anda sudah terkepung, Aaron. Jadi menyerahlah," ucap Benji dengan todongan pistol.

Aaron tergelak. "Lalu? Kalian mau apa? Saya rasa tujuan kalian ke sini bukan untuk membunuh saya."

Benji mengeraskan rahang. "Anda pikir saya tidak mampu melakukannya."

"Tentu saja Anda tidak akan mampu, Benji. Karena Anda masih membutuhkan saya perihal mutan itu bukan?" Aaron semakin tergelak.

"Bajingan," umpat Benji.

"Jadi seperti ini cara bermain Anda dalam dunia mafia? Memanipulais organisasi dan menjadikan rekan Anda sendiri sebagai kambing hitam di laboratorium kami." Aaron menyeringai licik.

"Tutup mulut kamu, Aaron," desis Benji.

Aaron semakin tergelak. "Saya sudah cukup tahu permainan Anda, Benji. Karena Andalah penjahat yang sebenarnya di sini."

"Apa Anda mempunyai buktinya?"

Aaron tertawa. "Tentu saja. Bukankah Anda yang memerintahkah Rayi untuk menjadi objek percobaan laboratorium kami?"

Benji mengeraskan rahang.

"Saya tahu Anda bekerja sama dengan Dokter Frans dalam penelitian lanjutan mutan itu. Untuk itu Anda begitu gigih ingin menghancurkan bisnis narkotika saya demi Anda bisa mengambil peran besar dalam kekacauan ini." Aaron menyeringai. "Anda bahkan merelakan nyawa anak Anda menjadi kelinci percobannya," sambungnya.

Benji tertawa dengan ekspresi dingin.

"Tapi sayangnya ... data penelitian itu berhasil jatuh ke tangan saya." Aaron balas tertawa meremehkan.

"Bajingan berengsek Anda, Aaron," geram Benji.

Aaron semakin tertawa penuh kemenangan sekarang. "Jadi Anda tidak akan berani untuk membunuh saya. Karena hanya saya satu-satunya orang yang memegang data asli tersebut."

"Dengar, Aaron ... tidak akan ada yang mempercayai ucapan Anda. Karena riwayat Anda dalam beroperasi sudah tamat sejak laboratorium itu hancur." Benji menyeringai licik.

Pengantin SanderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang