"Ah," pekik Allura yang tersungkur dalam pelukan Noe Erlangga.
Ya, dengan cepat Noe naik ke podium dan langsung meraih tubuh Allura untuk menghindar saat pistol tersebut tembakannya mengarah ke arah Allura. Membuat kepanikan seketika terjadi di dalam ballroom tepat suara tembakan itu dilancarkan. Orang-orang kemudian saling berlarian keluar dengan berteriak ketakutan.
"Are you okey? Is anyone hurt?" tanya Noe mencoba memastikan keadaan Allura.
Allura menggeleng. "I think I'm fine."
"Apa yang terjadi, Noe?" tanya David yang juga ikut bersembunyi di bawah meja.
"Ada penyusup," jawab Noe yang kemudian menekan earphone di telinga. "Kerahkan anak-anak sekarang. Pelakunya seorang perempuan memakai topi dengan logo banteng," perintahnya.
Ya, Noe sempat melihat pelaku tersebut. Sayangnya perempuan tersebut wajahnya bersembunyi di balik topi hitam dan masker hitam. Terlebih jaraknya cukup jauh dari jangkuan. Membuatnya lebih memilih menyelamatkan Allura untuk menghindar.
"Siapa penyusup itu? Apa tembakan tadi itu mengarah ke arahku?" tanya Allura ketakutan.
"It's okey. I will protect you. Tetap bersembunyi di bawah meja." Noe berusaha menangkan seraya membantu Allura duduk. Setelahnya mengarahkan pistolnya ke atas meja dengan tatapan mencari perempuan tersebut pada kerumunan orang yang berusaha membubarkan diri.
"Ini akan membuat kita berurusan dengan polisi. Akan semakin berbahaya jika banyak yang campur tangan," ucap David yang ikut memantau di balik meja.
"Gue sama tim gue yang akan mengurusnya. Kalaupun memang harus berurusan dengan polisi, gue yang akan memilih Interpol itu untuk mengurusnya," ucap Noe.
"Noe, ada orang membawa pistol di pintu keluar belakang ruangan." David mengarahkan telunjuknya pada perempuan berambut pendek yang tengah berlari di antara kerumunan.
Noe yang menemukan pelaku tersebut langsung menekan earphone. "Pelakunya berhasil keluar dari pintu belakang ruangan. Kerahkan anak-anak untuk memblokir segala pintu keluar."
"Gila. Ternyata pelakunya seorang perempuan," pekik David penuh keheranan.
"Perempuan seperti apa dia?" tanya Allura penasaran.
"Sayangnya wajahnya disembunyikan. Tapi ciri-ciri rambutnya pendek," jelas David.
"Rambut pendek." Bola mata Allura tampak bergerak gelisah mencoba memutar isi kepala untuk mencari sesuatu. "Mungkinkah itu Joice?" terkanya.
"Joice sahabat kamu?" tanya Noe.
"Enak saja sahabat. Sudah nggak lagi sekarang. Dia itu perempuan ular yang sudah menikamku dari belakang." Allura mengoreksi tidak terima.
"David, lo sudah tahu kan tugas lo? Ada kemungkinan perempuan itu adalah dia," ucap Noe pada David.
David mengangguk. "Akan gue selidiki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...