Noe meletakkan sebotol air mineral dingin di hadapan Allura. Allura yang memang haus dan kelelahan usai menempuh perjalanan dengan berjalanan kaki langsung meneguk habis botol mineral tersebut.
"Aku jadi dejavu melihat kamu menghabiskan sebotol mineral. Jadi ingat waktu pertama kali aku menyandera kamu di sini. Bedanya sekarang kamu datang sendiri ke sini," kata Noe yang duduk di hadapan Allura.
"Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku berjalan 4 kilometer melewati bebatuan demi bisa menemui seseorang," kata Allura meletakkan botol kosong di atas meja.
Noe cukup tertegun mendengarnya. Entah kenapa kata-kata itu seperti memberikan kesan sanjungan di hatinya. Meski begitu dia sangat bersyukur karena Allura memilih datang menemuinya. "Apa yang terjadi?" tanyanya memulai obrolan.
"Kamu benar. Aaron berusaha ingin menangkapku," ucap Allura pilu.
Allura kemudian menceritakan semua yang terjadi sepanjang pagi tadi. Dia benar-benar tidak menyangka, jika Aaron akan menggunakan mamanya untuk memancingnya. Terlebih keadaan mamanya yang memang sedang buruk kesehatan. Membuatnya sangat mengkhawatirkan keselamatan mamanya yang berada di tangan Aaron.
Noe mengembuskan napas berat usia mendengar semuanya. Keadaan semakin rumit saat ini. Sebab lagi-lagi ada nyawa yang sedang dipertaruhkan di sini. "Aaron berengsek," desisnya.
"Tolong aku, Noe. Tolong selamatkan mamaku. Aku akan menebus apa pun itu asal mamaku dibiarkan hidup," mohon Allura dengan wajah pilu.
"Tapi nggak dengan masuk ke dalam organisasi kami, Allura. Organisasi kami bukan organisasi main-main. Semua nyawa dipertaruhkan di sini. Dan aku nggak bisa membiarkan kamu masuk ke dalamnya," tegas Noe.
"Memangnya kenapa? Kamu pikir aku sepenakut itu? Aku juga punya nyali buat mempertaruhkan nyawa di sini. Apa lagi demi menyelamatkan mamaku," sergah Allura.
"Aku akan menyelamatkan mama kamu, tapi nggak dengan kamu masuk ke dalam organisasi." Noe menatap tajam perempuan di hadapannya.
"Kenapa? Bukankah kita satu tujuan?" tanya Allura.
"Bukankah kemarin kamu sendiri yang bilang kalau kita beda tujuan?" tanya balik Noe. "Kamu bilang alasan kamu adalah pribadi karena Aaron mengkhianati kamu dan menjadi penyebab kematian Rayi. Sementara alasanku adalah karena misi organisasi," jelasnya.
Allura terpejam. "Saat itu aku terlalu percaya diri untuk bisa melancarkannya sendiri. Tapi kenyataannya adalah ... aku nggak bisa melakukannya seorang diri."
"Apa pun alasan kamu, aku nggak bisa membawa kamu masuk ke dalam organisasi," tegas Noe.
"Kalau kamu bisa menolakku, seharusnya kamu juga bisa menolak kakakku saat itu, Noe." Allura menatap tajam.
"Justru karena seharusnya dulu aku menolak Rayi, maka sekarang aku harus menolak kamu," sergah Noe.
Allura terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...