Setalah 3 hari lamanya Allura berusaha memutar otak untuk bisa lepas dari sanderaan Aaron Bryan, malam ini dia seperti mendapatkan celah yang bisa memberikannya peluang. Di balik lubang kunci pintu, dia tidak menemukan satu orang pun yang berjaga di depan kamar. Ditambah lagi tak ada suara bising dari anak buah Aaron yang biasanya terdengar dari luar."Apa mereka benar-benar lagi nggak berjaga? Ini sudah 1 jam lamanya aku nggak melihat dan mendengar suara apa pun," lirih Allura.
Perempuan memakai black shirt berpadu waisted denim dan knee high boots itu mencepol rambut panjangnya mencoba mencari sesuatu yang bisa membuka pintu yang terkunci dari luar. Dia mengorek-ngorek isi laci dan menemukan sebuah jepit rambut kawat miliknya di sana. Seketika dia menyunggingkan senyum. "Ini dia."
Usai mengenakan leather jacket hitam, Allura kemudian mencoba membuka kunci dengan jepit kawat tersebut. Memang membutuhkan waktu lama sampai berhasil, tetapi itu adalah peluangnya untuk bisa kabur saat ini.
10 menit kemudian pengait benar-benar terlepas dan membuat pintu bisa terbuka. Membuat Allura menyeringai senang seraya pelan-pelan melangkah dan celingukan untuk memastikan keadaan. Tampak sudut ruangan di hadapannya kosong tanpa seroang pun.
"Mereka benar-benar nggak berjaga. Ini adalah kesempatanku," lirih Allura yang langsung melangkah menuju pintu keluar.
Menginjak ruang tamu, Allura menemukan pistol miliknya tergeletak di samping vas bunga di atas meja. Membuatnya langsung mengambilnya dan memeriksa pelurunya yang masih lengkap isinya. Tentu saja dia samakin diuntungkan untuk bisa melarikan diri dengan membawa senjata.
Tepat kembali melangkah, tiba-tiba saja pencahayaan padam. Membuat Allura kesulitan untuk melihat sekitar. "Kenapa ini?" tanyanya celingukan.
Anehnya saat Allura melihat balkon, keadaan di luar masih penuh dengan cahaya lampu. Langkahnya kemudian menghampiri balkon untuk melihat keadaan sekitar. Beberapa lantai di bawahnya dan di atasnya tampak masih dipenuhi penerangan. Sementara deretan lantai di tempatnya saja yang mengalami pemadaman.
"Ada apa ini?" tanya Allura kebingungan.
Sampai kemudian suara helicopter samar-samar terdengar. Tampak beberapa helicopter berterbangan di atas gedung. Salah satunya menampilkan tulisan Barong. Membuatnya cukup bisa membaca situasi sekarang. "Apa Noe datang untuk menyelamatkanku?"
Tidak ingin membuang-buang waktu, Allura langsung bergegas keluar apartemen. Pemadaman lampu saat ini bisa memberikan kesempatan baginya untuk melarikan diri tanpa diketahui siapa pun. Terlebih mencari tempat aman untuk bersembunyi.
Saat menuruni tangga darurat, sebuah langkah bergemuruh di tangga bawah membuat Allura mengurungkan langkahnya di sana. Dia langsung memutar langkah menaiki tangga untuk menuju atap bangunan. Sayangnya gemuruh langkah yang serupa juga terdengar dari tangga atas. Membuat Allura mau tidak mau harus kembali ke lantai awal untuk mencari tempat persembunyian sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...