3 pekan kemudian Noe dan Allura bersiap-siap untuk melakukan misi. Segalanya sudah dipersiapkan dengan begitu matang dengan harapan bisa berjalan sesuai rencana. Terlebih Allura yang tampak tidak sabar untuk melancarkan aksinya hari ini.Noe tampak gagah dengan setelan hitamnya-kaus hitam dalaman berpadu jaket kulit model moto rider sebagai outer dan celana jeans hitam. Tidak lupa sebuah pistol yang sudah terisi peluru dia simpan di balik jeket yang menampilkan tanda pengenalnya sebagai orang BIN. "Aku akan mengantarkan kamu dengan menyamar sebagai sopir. Beberapa rekanku juga akan berjaga di antara paparazzi untuk melihat pergerakan Benji," jelasnya.
Allura mengangguk seraya berkali-kali mengembuskan napas gugup di hadapan cermin melihat sosoknya yang juga sudah siap dengan setelan hitamnya-atasan slip berpadu jaket kulit, celana denim dan boots pink misty favoritnya.
"You nervous?" tanya Noe mendekati Allura.
Allura mengangguk. "A little nervous, but it's okey. I can definitely control myself."
Ya, setelah sebulan lebih menghilang dari media, pada hari ini Allura patut merasakan gugup. Terlebih kemunculannya kali ini dengan membawa sebuah pembalasan yang dipastikan akan menghebohkan banyak orang. Sebab memang itu adalah misinya untuk menggagalkan petisi pemboikotan dan mengembalikan nama baiknya.
Noe mengusap lembut kedua pundak Allura. "Aku akan berada di dekat kamu untuk melindungi. Jadi jangan khawatirkan apa pun. Kamu lakukan saja tugas kamu bersuara kepada media."
Allura mengangguk. "Ya, I will definitely do well."
"Kalau begitu kita bergerak sekarang. Setengah jam lagi acara kamu akan dimulai di ballroom. Saat ini sudah banyak wartawan dan penggemar kamu yang menunggu." Noe kemudian merangkul Allura.
"Bagaimana dengan pengacaraku? Apa dia benar-benar bisa dipercaya?" tanya Allura.
Noe mengusap lembut wajah Allura. "Jangan khawatir. Kami sudah lama berteman baik. Dia sudah mempelajari semua berkas-berkasnya dan akan memastikan tuntutan kamu akan diterima di pengadilan besok pagi."
Allura tersenyum. "Fine. The sooner the better."
*****
Sampai di pelataran hotel, puluhan orang dan media sudah menghuni menunggu kedatangan aktris ternama yang sudah lama ditunggu-tunggu kemunculannya usai kabar menghilangnya yang mengebohkan. Beberapa penggemar tampak menaikkan berbagai poster dukungan kepada Allura dan sebagiannya lagi berisi hujatan.
Allura mengembuskan napas berat membaca berbagai tulisan hujatan. Meski begitu dia masih bisa tersenyum senang karena melihat penggemar setianya masih berkumpul dan menyuarakan dukungan kepadanya. Sudah sejak lama dia merindukan para penggemarnya itu.
"Sudah siap?" tanya Noe di balik kemudi.
"Siap." Allura tersenyum di kursi belakang seraya memakai kacamata hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...