Noe menggenggam jemari Allura dan memasukkannya ke dalam saku jaket hitamnya seraya berjalan berdampingan membelah lalu-lalang orang yang menghuni pasar malam. "Are you happy?" tanyanya menatap perempuan bersorban hitam di balik topi hitam.Allura mendongak dengan mata berbinar bahagia. Dengan begitu manja dia menyandarkan kepalanya pada pundak tegap itu seraya berjalan beriringan. "Jalan-jalan di antara lalau-lalang orang dengan bergandengan tangan adalah hal yang romantis, Noe."
Noe tersenyum. "Kamu benar."
"Kamu belum pernah melakukan hal ini 'kan?" Allura menatap wajah rupawan di balik topi hitam itu.
"Sekarang ini aku sedang melakukannya. Berkat keinginan manja kamu ini." Noe kemudian memberi kecupan pada kepala Allura.
"Aku benar-benar perempuan pertama yang kamu ajak kencan 'kan?" tanya Allura memastikan.
Noe mengangguk.
"Aku benar-benar perempuan pertama yang kamu ajak menjalin hubungan pacaran 'kan?"
Noe tersenyum lucu. "Aku harus menjawab pertanyaan kamu itu sampai berapa kali, Allura?"
"Karena aku ingin kamu tahu, kalau aku merasa menjadi perempuan beruntung. Karena aku membuat banyak hal yang masih menjadi pertama kalinya buat kamu." Allura menghentikan langkah dan menatap dalam Noe.
"Terima kasih, Allura. Terima kasih sudah memberikan perubahan yang menyenangkan dalam hidup aku," ucap Noe dalam.
Kesenangan Allura kemudian terlaihkan tatkala pandangannya menemukan salah seorang penjual es krim. "Noe, belikan aku es krim," pintanya manja.
Noe menaikkan satu alis terkejut.
Allura mengarahkan jemarinya pada penjual es krim. "Itu. Belikan aku es krim itu."
Noe menganga tidak percaya dengan keinginan Allura yang benar-benar seperti anak kecil.
"Aku kan nggak pegang uang. Jadi kamu yang harus membelikan aku. Bukankah kamu kemarin bilang akan bertanggung jawab sama hidup aku? Jadi sekarang kamu harus bertanggung jawab sama semua keinginan aku juga." Allura mengerling menggoda.
Noe tergelak lucu dengan akal-akalan Allura. "Kamu mau aku belikan sama gerobak dan penjualnya sekalian?"
Allura tertawa dengan lelucon tersebut.
"Ya sudah, yuk aku belikan!" Noe kemudian membawa Allura pada penjual es krim tersebut.
Allura tampak begitu bahagia saat melihat gundukan es krim rasa matcha tersebut membentuk gunung tinggi. Tanpa menunggu lama, perempuan yang memang pecinta es krim itu menurunkan sorbannya untuk melahab es krim tersebut. "Mmm."
"Hati-hati sama wajah kamu, Allura." Noe yang cukup khawatir langsung celingukan, memastikan orang-orang sekitar tidak menaruh perhatian ke arahnya. Dia bahkan menggunakan tubuhnya untuk menutupi wajah kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...