Silau cahaya pagi di balik gorden putih yang tersibak membuat Allura mengerjap dan terbangun dari lelapnya. Dia mengedarkan pandangan yang ternyata masih di ruangan yang sama. Namun, ada hal yang cukup mengejutakannya, tatkala menyadari tubuhnya sudah berada di atas ranjang terbungkus selimut putih. Padahal seingatnya semalam dia tertidur di lantai dengan sebotol wine di tangannya.
Allura beranjak duduk dan melihat ke lantai yang sudah bersih. Dia tak menemukan keberadaan sebotol wine yang seingatnya masih tersisa isinya.
"Apa iya Noe yang memindahkan aku ke ranjang? Kurang kerjaan banget dia diam-diam masuk ke kamar." Allura mengernyit berpikir. "Apa dia ...."
Allura seketika terbelalak dan langsung menyibak selimutnya untuk memastikan, jika tidak ada bercak apa pun di bawah kakinya dan seprainya. Beruntung ternyata semuanya bersih. "Ini Noe beneran nggak ngapa-ngapain aku 'kan?" tanyanya bingung.
Untuk lebih memastikannya lagi Allura turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Tepat di hadapan cermin dia membuka kancing kemejanya untuk memastikan kulit tubuhnya tidak terdapat bekas cumbuan atau apa pun itu. Ternyata kulit tubuhnya juga bersih. Membuatnya mengembuskan napas lega sekaligus bingung dengan perlakuan Noe padanya.
"Kok aku masih nggak bisa ngerti sama sikapnya ya?" Allura mengernyit memandang sosoknya di hadapan cermin. "Dia kelihatan banget kalau penjahat, tapi ...."
"Ah, bodoh amat. Yang penting aku masih bisa hidup. Pokoknya aku harus mencari cara buat bisa keluar dari tempat ini." Allura kemudian meraih sikat gigi dan pasta gigi di dalam sebuah gelas untuk mulai membersihkan diri.
*****
Noe memutar kunci untuk membuka pintu. Tepat pintu terbuka dia tak mendapati Allura di atas ranjang selain suara gemercik air di dalam kamar mandi. Bisa dipastikan Allura tengah di dalam kamar mandi. Dia kemudian melangkah masuk dengan membawa nampan di tangan kanannya yang berisi sepiring classic hot brown dan segelas susu hangat sebagai menu sarapan. Juga beberapa botol mineral.
Allura membuka pintu kamar mandi dan langsung tekejut melihat kemunculan Noe yang cukup rupawan mengenakan kaus hitam berpadu setelan jas hitam. "Ngapain kamu di sini?"
Noe menoleh dan langsung tertegun melihat pemandangan pagi di hadapannya. Allura tampak berbeda dengan rambut yang dicepol berantakan. Namun, tentu saja pemandangan kemeja putih longgar sepanjang paha yang samar-samar masih memperlihatkan dua buah gundukan kenyal itu yang menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sandera
RomanceTepat di hari bahagia yang akan menjadikan Allura Milena pengantin perempuan yang cantik di pesta pernikahan, Allura justru berakhir di sebuah tempat asing bersama Noe Erlangga yang menodongkan pistol ke kepalanya, memaksanya untuk membongkar kejaha...