Part 53

68 3 0
                                    

2 piring hidangan brasato al barolo benar-benar tersuguh di hadapan Allura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 piring hidangan brasato al barolo benar-benar tersuguh di hadapan Allura. Perempuan yang memang sudah kelaparan itu langsung menyantap hidangan yang terbuat dari daging sapi asinan yang dikombinasi dengan wine barolo, potongan wortel, kentang tumbuk dan taburan seledri itu. Berkali-kali dia menaikkan alis dan mengangguk-angguk menikmati rasanya yang memang nikmat.

“Emang nggak pernah diragukan lagi masakannya. Pasti dia bakat banget soal memasak.” Allura melirik Noe yang tengah terlibat obrolan dengan capo organisasi di sofa. Entah obrolan apa yang tengah mereka lakukan, dia enggan ingin tahu. Karena saat ini dia memang harus mengisi perutnya usai drama panjang berusaha melarikan diri dari kejaran anak buahnya Aaron.

Noe tersenyum lucu melihat Allura yang makan begitu lahab di meja makan. Membuatnya benar-benar dejavu melihat pemandangan itu. Terlebih perempuan itu selalu menghabiskan makanan buatannya tanpa protes.

“Dia benar-benar kelaparan sepertinya,” ucap Benji yang ikut melihat ke arah meja makan.

Noe mengangguk-angguk dan kembali menghadap capo organisasi di hadapannya. “Sepertinya begitu. 4 kilo berjalan kaki memang cukup menguras semua tenaganya.”

Benji tergelak pelan. “Cukup mengejutkan melihatnya datang sendiri ke tempat ini setelah meminta dilepaskan.”

“Yang lebih mengejutkan lagi, dia datang karena ingin bergabung dengan organisasi,” terang Noe.

“Apa?” Benji langsung menautkan kedua alisnya.

“Saya juga cukup terkejut dengan alasannya.” Noe kemudian meneguk segelas wine di tangan kanannya. Dia masih tidak habis pikir dengan keinginan Allura yang tiba-tiba itu.

“Benar-benar di luar dugaan.” Benji tersenyum simpul.

“Aaron menyandera mamanya. Jadi dia ingin bergabung untuk bisa menyelamatkan mamanya,” terang Noe.

“Kalau begitu biarkan dia bergabung,” ucap Benji tanpa diduga.

Noe yang cukup terkejut menggeleng. “Tapi saya keberatan.”

“Lalu apa kamu punya cara lain untuk bisa melindunginya?” Benji menatap sungguh-sungguh laki-laki berwajah gelisah di hadapannya. “Bukankah kamu yang mengutus truk besar itu menghadang lalu lintas demi menyelamatkan Allura dari kejaran tadi pagi?” tanyanya.

Noe terdiam.

“Apa bedanya dengan Allura bergabung dengan kita kalau kamu mengutus seseorang untuk melindungi Allura, Noe? Aaron juga pasti sudah tahu kalau kita yang berada di belakang Allura hari ini.”

Noe mengusap kasar wajahnya.

“Lagi pula sejak Allura mengatakan mutan itu dan ruangan rahasia itu kepada kita, dia secara nggak langsung turut andil memberi kita jalan.”

“Saya nggak mau membuatnya semakin dalam bahaya, Pak,” sergah Noe.

“Kalau begitu lindungi dia. Bukankah kamu bilang akan melindunginya? Lagi pula tujuan Allura sama dengan kita … yaitu Aaron. Justru akan lebih berbahaya kalau Allura bertindak seorang diri dengan sifat keras kepalanya itu. Kamu tahu ‘kan seperti siapa Allura keras kepala?”

Pengantin SanderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang