Part 9

104 20 0
                                    

Setelah mengunci kamar, Noe kemudian meletakkan kunci tersebut di atas meja di hadapan kedua anak buahnya. "Kalau dia minta keluar, jangan dibukakan," perintahnya.

"Oke." Loy mengangguk.

"Berapa lama lo keluar?" tanya Zeno.

"Mungkin lama. Bisa sampai 4 jam. Karena gue harus ke markas dan ketemu sama Pak Benji," jelas Noe menatap kedua anak buahnya bergantian.

"Oke. Lo serahkan saja sandera itu ke kita. Gue sama Loy cukup kompeten kalau masalah menjaga." Zeno menyeringai.

"Oke. Kalau begitu gue pergi." Noe kemudian beranjak pergi.

Tepat suara lift terdengar 2 kali, Loy langsung bergegas memastikan, jika Noe sudah benar-benar menuruni lift. Tampak angka pada lift bergerak mundur, menandakan Noe sudah benar-benar jauh dari lantai atas.

"Udah cabut 'kan dia?" tanya Zeno menyembul di balik ruangan.

Loy mengangkat jempolnya dengan senyum semringah. "Aman."

"Kita eksekusi sekarang!" ajak Zeno yang sudah tidak sabar.

Loy meraih kunci di atas meja dan langsung menghampiri sebuah kamar bersama Zeno dengan wajah penuh kelicikan.

"Ini adalah kesempatan emas buat kita, Loy," kata Zeno.

"Lo bener. Kapan lagi kita bisa menikmati tubuh seorang artis dengan gratis," tambah Loy.

"Kita mulai pakai taktik lembut dulu buat mancing dia," usul Zeno.

Loy mengangguk menyetujui.

Tok! Tok! Tok!

*****

Allura yang tengah menikmati sarapan di atas ranjang dibuat terkejut oleh ketukan pintu. Namun, dia teringat ucapan Noe yang memintanya untuk tetap di dalam kamar, bahkan mengunci kamarnya jika ada yang mencoba iseng. Dia kemudian memilih fokus menikmati roti yang cukup membuat mulutnya tak berhenti mengunyah itu.

"Nona Allura," panggil seseorang di balik pintu.

Mendengar suara asing itu, Allura bisa menebak, jika dia pasti anak buah Noe yang tengah berjaga.

"Nona Allura, apa Anda di dalam?" tanya sebuah suara yang lain.

Allura mengernyit mendengarnya.

"Jawab kami, Nona Allura. Apa Anda baik-baik saja di dalam?"

Usai melahab roti potongan terakhir, Allura kemudian meraih segelas susu dan meneguknya. Setelahnya berjalan mendekati pintu.

"Nona Allura, apa Anda bisa mendengar suara kami? Kami datang atas perintah Pak Aaron untuk menyelamatkan Anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona Allura, apa Anda bisa mendengar suara kami? Kami datang atas perintah Pak Aaron untuk menyelamatkan Anda."

Allura terbelalak terkejut. "Kalian beneran orang suruhannya Aaron?"

Pengantin SanderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang