Haeni duduk santai di ruang keluarga kediaman HaeKook. Jam masih menunjukkan pukul 12 siang. Masih ada 1 jam lagi untuk menjemput ketiga anak-anaknya pulang sekolah.
Selama ini memang Haeni yang selalu mengantar dan menjemput ketiga putra putrinya sekolah. Wanita itu selalu bersikeras jika ia akan mengantar dan menjemput ketiga anak-anaknya. Jungkook dan ketiga anaknya hanya pasrah, mengikuti keinginan ibu mereka, padahal mereka memiliki supir yang bisa mengantar dan menjemput mereka bertiga. Tapi Haeni terlalu keras kepala dan mustahil untuk di bantah.
Ting tong...
Bel rumah HaeKook terdengar nyaring di telinga Haeni. Di susul dengan kedatangan Yeonwoo dan Yeon di ruang keluarga HaeKook.
"Eoh eonni? Ada apa?" tanya Haeni heran.
Yeonwoo terlihat menghembuskan nafanya lelah, dengan tangan yang menggandeng Yeon, yang saat ini tengah memberikan senyuman manis nya pada Haeni.
"Haeni~a bisakah aku menitip Yeon? Aku ada oprasi siang ini. Dan ia tidak mau tinggal di rumah atau bermain bersama Yoojin dan Nami, ia bersikeras dan menangis seperti orang gila hanya untuk meminta ku menitipkan dirinya bersama mu. ia bahkan sedang sakit sekarang, kau tau kan gadis ini sangat keras kepala?" ujar Yeonwoo panjang lebar.
Haeni yang mendengar penjalasan Yeonwoo menarik nafasnya tidak heran lagi. Yeon putri kesayangan si kuda Hoseok itu memang sangat suka bermain di rumahnya. Dengan alasan ia bisa dengan puas bermain dan menatap Jeongil sesuka hatinya.
Bukan rahasia lagi jika gadis kecil itu sangat menyukai Jeongil. Semua para orang tua maupun anak-anak sudah mengetahui itu. Tapi, Jeongil yang ternyata sangat tergila-gila pada Saejin hanya menganggap Yeon sebagai adiknya.
"Arraso eonni" jawab Haeni. Yeon terlihat sangat senang, ia bahkan langsung berlari kearah Haeni dan memeluk pinggang wanita itu.
Yeonwoo yang melihat itu hanya menggeleng, menatap Haeni dengan wajah meminta maaf. Yang dib alas dengan senyuman wanita itu.
"Aku minta tolong padamu hmm?" pinta Yeonwoo lagi. Haeni mengangguk.
"Ne eonni, lebih baik kau segera pergi. Sebelum oprasimu terlambat" nasehat Haeni.
"Ne, gomawo" ujar Yeonwoo. lalu beralih pada putrinya. "Jangan nakal hmm, jangan membuat Haeni imo lelah arraso?" ujar Yeonwoo.
"Ne eomma" jawabnya dengan senyum yang merekah lebar di pipi tembemnya.
"Aku pergi, eomma pergi sayang" pamit Yeonwoo pada Haeni dan Yeon. Keduanya menjawab dengan melambaikan tangannya, hingga pungung Yeonwoo tidak terlihat lagi.
Setelah hilangnya Yeonwoo dari ruangan itu. Yeon menatap keseliling, seakan mencari sesuatu. Haeni memperhatikan gadis kecil itu sembari tersenyum geli.
"Jeongil oppamu?" tanya Haeni pada Yeon.
Yeon terlihat terkejut dengan pertanyaan Haeni, mendongakkan kepalanya menatap Haeni,kemudian ia mengangguk. "Opseo" ujar Haeni.
Yeon terlihat kecewa, ia menundukkan kepalanya sedih. Ia kira Jeongil ada di rumah. maka dari itu ia merengek pada eommanya untuk di titipkan di sini.
Haeni yang melihat reaksi gadis kecil itu tertawa geli. Wanita itu mendudukkan dirinya di sofa dekat mereka, lalu meraih Yeon untuk menatapnya. Yeon masih menundukkan kepalanya.
"Yeon~a" panggil Haeni lembut.
"Ne" jawab Yeon dengan nada sedih, masih menundukkan kepalanya.
"Mau ikut imo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...